Doa Turun Hujan dan Beberapa Hikmahnya

Senin, 18 Juli 2022 - 08:05 WIB
Jangan sekali-kali mencela hujan atau menyebutkan keburukan yang akan dibawa hujan. Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berdoa ketika turun hujan. Foto/dok SINDOnews
Doa turun hujan dan beberapa hikmahnya perlu diketahui umat muslim. Hujan merupakan tanda-tanda kebesaran Allah dan Dialah yang berkuasa menahan ataupun menurunkan hujan.

Tidak ada yang dapat memastikan kapan turun dan berhentinya hujan. Manusia dengan teknologinya hanya dapat meramal dan memprakirakan saja. Seperti kita ketahui awal musim kemarau 2022 di Indonesia disebutkan terjadi pada kisaran bulan April hingga Juni 2022. Puncaknya diprakirakan terjadi pada Agustus 2022.

Namun, faktanya saat ini hujan lebat terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa seperti di Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Banjir pun terjadi setelah diguyur hujan deras.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat langit mendung beliau takut. Khawatir akan menjadi azab. Ketika melihat mendung pertanda akan turunnya hujan, Beliau berdoa agar hal itu membawa berkah.

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا


Allahumma shayyiban naafi'an.

Artinya: "Ya Allah, turunkan air hujan yang bermanfaat." (HR Al-Bukhari)

Doa Ketika Hujan Lebat

Ketika hujan turun lebat, kita dianjurkan membaca doa yang diajarkan Baginda Nabi. Perlu diingat, jangan sekali-kali mencela hujan atau menyebutkan keburukan yang akan dibawa hujan. Hujan tidak boleh dicela karena merupakan rahmat Allah Ta'ala.Bacalah doa berikut ketika hujan lebat:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ


Allahumma Hawaalaina walaa 'alaina. Allahumma 'alal akaami, wal Jibaali wazh zhiroobi, wa buthuunil awdiyati, wa manaabitisy Syajar.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR Al-Bukhari)

Hikmah

Ketika turun hujan turun hendaknya kita mensyukurinya dan menjadikannya momen untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda dalam Hadis dari Sahl bin Sa'd: "Dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika Adzan dan doa ketika turunnya hujan." (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Kejadian apa saja yang terjadi di muka bumi telah tercatat dalam Lauhul Mahfudz sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Semuanya telah menjadi takdir dan kehendak Allah Ta'ala. Termasuk turunnya hujan, kapan terjadinya, di mana diturunkan, berapa intensitasnya dan bagaimana dampak dari hujan tersebut.

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim)

Adapun suara petir atau kilat termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Ada tiga istilah untuk petir dan geledek yaitu Ar-Ra'du, Ash-Shawa'iq dan Al-Barq. Ar-Ra'du adalah istilah untuk suara petir atau geledek. Sedangkan Ash-Shawa'iq dan Al-Barq adalah kilatan petir, yaitu cahaya yang muncul beberapa saat sebelum adanya suara petir.

Nabi pernah ditanya tentang Ar-Ra'du, lalu Beliau menjawab:

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ

Artinya: "Ar-Ra'du adalah Malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah." (HR Tirmidzi)

Ali karamallahu wajhah pernah ditanya mengenai Al-Barq. Beliau menjawab: "Al-Barq (kilatan petir) itu adalah pengoyak di tangann Malaikat." Dalam riwayat lain dari Ali disebutkan: "Al-Narq itu adalah pengoyak dari besi di tangannya".

Demikian doa ketika turun hujan dan beberapa hikimah yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat.

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid Ayat 20)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More