Ini Pentingnya Menjaga Izzah dan Iffah
Minggu, 28 Juni 2020 - 17:11 WIB
Mereka terkenal dengan ilmu-ilmunya. Ummahatul mukminin bukan terkenal dengan foto-foto bersama binatang-binatang peliharaannya yang di-viralkan oleh orang lain, bahkan di-viralkan oleh muslimah sendiri. Muslimah seharusnya bisa mencontoh keteladanan Ummahatul Mukminin. Ini agar muslimah bisa lebih menjaga izzah dan iffah dirinya, dengan tidak bermudah-mudahan berselfie, ber-wefie dan ber-groufie ria.
Sejatinya, hadis Nabi SAW di atas adalah mengingatkan, bahwa apakah muslimah tidak sadar bahwa saat muslimah meng-upload foto bersama hewan peliharaannya atau menari-nari ria, di situlah iblis dan setan berperan serta menggerakkan hawa nafsunya agar muslimah bisa viral dengan hijab dan niqabnya.
Ingatlah wahai muslimah, bukankah viral yang hakiki adalah ketika para muslimah mampu menjaga izzah dan iffah serta muru'ahnya (kehormatan dirinya) sebagai wanita terhormat. Buatlah bidadari surga cemburu padamu yang ketika engkau viral diantara penduduk langit dengan ilmu akhiratmu, dengan lantunan murojaah Al-Qur'anmu.
Muslimah, tidakkah engkau ingin menjadi wanita terhormat dengan ilmu akhirat? Tidakkah engkau ingin membuat Ayah dan Zaujimu (suamimu) bisa memasuki Surga-NYA karena engkau mampu menjaga muru'ah keluargamu? Tidakkah engkau sadari bahwa dengan fotomu yang viral itu kelak bisa memperberat hisabmu. (Baca juga : Jika Bercadar Hanya Dianggap Sebagai Fashion )
Memang sudah sewajarnya, agar muslimah menyadari bahwa dirinya bukan konsumsi publik. Berhijab itu sudah bagus, niat berhijrah juga sangat bagus. Tapi alangkah baiknya dibarengi dengan akhlak dan ilmu agar kuat membentengi nafsu dan terhindar fitnah yang menipu. Praktekkan ilmu menjaga izzah, iffah, dan muru'ah.
Muslimah harus mempunyai rasa malu yang tinggi. Jangan biarkan orang lain bisa menikmat sepasang bola mata indahnya di dunia maya. Muslimah cukupkan diri dengan ilmu. Jangan pernah tertipu oleh tipu daya setan yang membuatnya ingin viral di publik.
Wallahu A'lam
Sejatinya, hadis Nabi SAW di atas adalah mengingatkan, bahwa apakah muslimah tidak sadar bahwa saat muslimah meng-upload foto bersama hewan peliharaannya atau menari-nari ria, di situlah iblis dan setan berperan serta menggerakkan hawa nafsunya agar muslimah bisa viral dengan hijab dan niqabnya.
Ingatlah wahai muslimah, bukankah viral yang hakiki adalah ketika para muslimah mampu menjaga izzah dan iffah serta muru'ahnya (kehormatan dirinya) sebagai wanita terhormat. Buatlah bidadari surga cemburu padamu yang ketika engkau viral diantara penduduk langit dengan ilmu akhiratmu, dengan lantunan murojaah Al-Qur'anmu.
Muslimah, tidakkah engkau ingin menjadi wanita terhormat dengan ilmu akhirat? Tidakkah engkau ingin membuat Ayah dan Zaujimu (suamimu) bisa memasuki Surga-NYA karena engkau mampu menjaga muru'ah keluargamu? Tidakkah engkau sadari bahwa dengan fotomu yang viral itu kelak bisa memperberat hisabmu. (Baca juga : Jika Bercadar Hanya Dianggap Sebagai Fashion )
Memang sudah sewajarnya, agar muslimah menyadari bahwa dirinya bukan konsumsi publik. Berhijab itu sudah bagus, niat berhijrah juga sangat bagus. Tapi alangkah baiknya dibarengi dengan akhlak dan ilmu agar kuat membentengi nafsu dan terhindar fitnah yang menipu. Praktekkan ilmu menjaga izzah, iffah, dan muru'ah.
Muslimah harus mempunyai rasa malu yang tinggi. Jangan biarkan orang lain bisa menikmat sepasang bola mata indahnya di dunia maya. Muslimah cukupkan diri dengan ilmu. Jangan pernah tertipu oleh tipu daya setan yang membuatnya ingin viral di publik.
Wallahu A'lam
(wid)