Kisah Suraqah bin Malik: Memerangi Rasulullah SAW saat Pagi, pada Sore Hari Menjadi Pelindung
Kamis, 11 Agustus 2022 - 13:13 WIB
Kisah Suraqah bin Malik memerangi Rasulullah SAW saat pagi hari dan sore harinya menjadi senjata yang melindungi Nabi disampaikan oleh sahabat Nabi SAW, Anas bin Malik ra. Pada awalnya, Suraqah adalah salah seorang pemburu Rasulullah SAW saat beliau sedang dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah .
Pemuka kaum kafir Qurasy menawarkan hadiah 100 unta betina kepada siapa pun yang berhasil menangkap sang pembawa risalah Islam itu, hidup atau mati.
Akhir dari kisah ini adalah Suraqah tersungkur menyerah. "Suraqah menjadi orang yang memerangi Rasulullah SAW saat pagi hari dan (pada) sore harinya menjadi senjata yang melindunginya,” ujar Anas bin Malik sebagaimana dikutip dalam kitab Shahih al-Bukhari .
Al-Bukhari dalam Shahihnya meriwayatkan, setelah berdiam diri di gua Tsur selama tiga hari, penunjuk jalan yang disewa Abu Bakar ra datang menyusul mereka sembari membawa dua tunggangan yang telah dipersiapkan Abu Bakar. Bersama mereka, ikut juga seorang budak milik Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah.
Kemudian, empat orang ini memulai perjalanan menuju Madinah melalui daerah pinggiran.
Rasulullah SAW berjalan dengan tenang, dan lisannya tidak berhenti berdzikir menyebut asma Allah SWT. Lain halnya dengan Abu Bakar yang tampak gelisah. Ia sering menoleh ke belakang. Ia sangat khawatir terkejar kaum Quraisy.
Saat tiba waktu untuk istirahat siang pada hari itu dan suasana jalan sepi, Allah SWT meninggikan sebuah dataran sehingga memiliki bayangan. Mereka singgah di balik dataran tinggi ini.
Abu Bakar meratakan tanah dengan tangannya dan menggelar alas sebagai tempat istirahat Rasulullah. Dia pun mempersilakan Rasulullah beristirahat di tempat yang telah dipersiapkan itu. Kemudian Abu Bakar keluar melihat-lihat keadaan.
Pada saat hampir bersamaan, ada seorang penggembala menuju tempat mereka dengan tujuan yang sama untuk berteduh. Abu Bakar menanyai orang ini, sehingga ia tahu bahwa penggembala ini penduduk Mekkah. Sang penggembala mengizinkan mereka mengambil susu salah seekor dari kambing gembalaannya, kemudian mereka melanjutkan perjalanan.
Selama dalam perjalanan, Abu Bakar senantiasa bersama Rasulullah SAW di atas tunggangannya. Apabila ada yang bertanya tentang Rasulullah maka Abu Bakar menjawab: “Orang ini menunjukkan jalan untukku”.
Anas bin Malik (sahabat yang meriwayatkan hadis ini) berkata: “Sehingga si penanya mengira yang dimaksudkan adalah pemandu perjalanan, padahal yang diinginkan oleh Abu Bakar adalah jalan kebaikan”.
Pada waktu lainnya, Abu Bakar ke arah belakang, tiba-tiba terlihat ada seseorang tengah berusaha menyusul mereka. Ternyata, ia adalah Suraqah bin Malik, salah seorang yang ingin memenangkan sayembara dan ingin mendapatkan hadiah yang disediakan oleh orang-orang kafir Quraisy bagi siapa saja yang berhasil menemukannya dan berhasil membawa Rasulullah SAW kembali ke Mekkah.
Siasat Suraqah
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Suraqah bin Malik, saat Rasulullah SAW beserta rombongan melintasi pemukiman Bani Mudlaj, salah seorang penduduk pemukiman ini melihat Rasulullah SAW dan rombongannya. Kemudian orang ini bergegas mendatangi kaumnya yang sedang berkumpul, di antara mereka adalah Suraqah.
Orang yang melihat Rasulullah SAW berkata: “Wahai Suraqah, aku tadi melihat beberapa orang di pinggiran, mungkin itu Muhammad dan para sahabatnya”.
Suraqah menceritakan dirinya setelah mendengar berita ini: “Saya yakin, orang-orang itu adalah mereka (namun) saya mengatakan kepada yang membawa berita ‘mereka itu bukan Muhammad dan para sahabatnya, tapi mereka adalah si anu dan anu yang baru saja melintas di hadapan kami”.
Inilah siasat Suraqah supaya berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan hadiah. Dia pun tetap di tempat duduknya beberapa saat. Kemudian ia bangkit dan masuk rumah.
Dia menyuruh budaknya agar mengeluarkan kudanya dari belakang. Sejurus kemudian dia pun mempersenjatai diri dan keluar menghampiri kudanya yang telah dipersiapkan oleh budaknya di tempat yang tersembunyi.
Pemuka kaum kafir Qurasy menawarkan hadiah 100 unta betina kepada siapa pun yang berhasil menangkap sang pembawa risalah Islam itu, hidup atau mati.
Akhir dari kisah ini adalah Suraqah tersungkur menyerah. "Suraqah menjadi orang yang memerangi Rasulullah SAW saat pagi hari dan (pada) sore harinya menjadi senjata yang melindunginya,” ujar Anas bin Malik sebagaimana dikutip dalam kitab Shahih al-Bukhari .
Al-Bukhari dalam Shahihnya meriwayatkan, setelah berdiam diri di gua Tsur selama tiga hari, penunjuk jalan yang disewa Abu Bakar ra datang menyusul mereka sembari membawa dua tunggangan yang telah dipersiapkan Abu Bakar. Bersama mereka, ikut juga seorang budak milik Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah.
Kemudian, empat orang ini memulai perjalanan menuju Madinah melalui daerah pinggiran.
Rasulullah SAW berjalan dengan tenang, dan lisannya tidak berhenti berdzikir menyebut asma Allah SWT. Lain halnya dengan Abu Bakar yang tampak gelisah. Ia sering menoleh ke belakang. Ia sangat khawatir terkejar kaum Quraisy.
Saat tiba waktu untuk istirahat siang pada hari itu dan suasana jalan sepi, Allah SWT meninggikan sebuah dataran sehingga memiliki bayangan. Mereka singgah di balik dataran tinggi ini.
Abu Bakar meratakan tanah dengan tangannya dan menggelar alas sebagai tempat istirahat Rasulullah. Dia pun mempersilakan Rasulullah beristirahat di tempat yang telah dipersiapkan itu. Kemudian Abu Bakar keluar melihat-lihat keadaan.
Pada saat hampir bersamaan, ada seorang penggembala menuju tempat mereka dengan tujuan yang sama untuk berteduh. Abu Bakar menanyai orang ini, sehingga ia tahu bahwa penggembala ini penduduk Mekkah. Sang penggembala mengizinkan mereka mengambil susu salah seekor dari kambing gembalaannya, kemudian mereka melanjutkan perjalanan.
Selama dalam perjalanan, Abu Bakar senantiasa bersama Rasulullah SAW di atas tunggangannya. Apabila ada yang bertanya tentang Rasulullah maka Abu Bakar menjawab: “Orang ini menunjukkan jalan untukku”.
Anas bin Malik (sahabat yang meriwayatkan hadis ini) berkata: “Sehingga si penanya mengira yang dimaksudkan adalah pemandu perjalanan, padahal yang diinginkan oleh Abu Bakar adalah jalan kebaikan”.
Pada waktu lainnya, Abu Bakar ke arah belakang, tiba-tiba terlihat ada seseorang tengah berusaha menyusul mereka. Ternyata, ia adalah Suraqah bin Malik, salah seorang yang ingin memenangkan sayembara dan ingin mendapatkan hadiah yang disediakan oleh orang-orang kafir Quraisy bagi siapa saja yang berhasil menemukannya dan berhasil membawa Rasulullah SAW kembali ke Mekkah.
Siasat Suraqah
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Suraqah bin Malik, saat Rasulullah SAW beserta rombongan melintasi pemukiman Bani Mudlaj, salah seorang penduduk pemukiman ini melihat Rasulullah SAW dan rombongannya. Kemudian orang ini bergegas mendatangi kaumnya yang sedang berkumpul, di antara mereka adalah Suraqah.
Orang yang melihat Rasulullah SAW berkata: “Wahai Suraqah, aku tadi melihat beberapa orang di pinggiran, mungkin itu Muhammad dan para sahabatnya”.
Suraqah menceritakan dirinya setelah mendengar berita ini: “Saya yakin, orang-orang itu adalah mereka (namun) saya mengatakan kepada yang membawa berita ‘mereka itu bukan Muhammad dan para sahabatnya, tapi mereka adalah si anu dan anu yang baru saja melintas di hadapan kami”.
Inilah siasat Suraqah supaya berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan hadiah. Dia pun tetap di tempat duduknya beberapa saat. Kemudian ia bangkit dan masuk rumah.
Dia menyuruh budaknya agar mengeluarkan kudanya dari belakang. Sejurus kemudian dia pun mempersenjatai diri dan keluar menghampiri kudanya yang telah dipersiapkan oleh budaknya di tempat yang tersembunyi.
Lihat Juga :