Peristiwa Bulan Safar: Perang Khaibar Akhiri Kekuasaan Yahudi di Jazirah Arab

Rabu, 31 Agustus 2022 - 13:01 WIB
Pada bulan Safar 7 H meletus perang Khaibar yang mengakhiri kekuasaan Yahudi di Jazirah Arab. Foto/Ilustrasi: Ist
Hari ini adalah hari Rabu, 4 Safar 1444 H bertepatan dengan 31 Agustus 2022. Safar adalah bulan yang bersejarah. Pada era Nabi Muhammad SAW , terjadi peristiwa penting, yakni meletusnya Perang Khaibar . Perang selama dua pekan ini dimenangkan kaum muslimin sehingga mengakhiri kekuasaan kaum Yahudi di Jazirah Arab .

Ini adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaybar, sekitar 150 km dari Madinah, Arab Saudi. Daerah sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah.



Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi dalam "Sirah Nabawiyyah" menyebutkan sekembalinya Rasulullah SAW dari Hudaibiyah pada bulan Dzulhijjah, beliau tinggal di Madinah selama beberapa hari pada bulan Muharram, lalu sisa hari dari bulan Muharram ke Bulan Safar itulah Rasulullah SAW pergi menuju Khaibar.

Dengan pasukannya yang berjumlah 1.400 orang disertai 200 pasukan berkuda itu, Rasulullah SAW berjuang menaklukan Khaibar yang meliputi benteng-benteng terkenal bernama Naim, Qumush, Syiq, dan Nithah. Perang tersebut terjadi pada Bulan Safar tahun ketujuh hijriah.



Pertempuran ini terjadi sekitar dua pekan dan berakhir dengan kemenangan umat Islam. Nabi Muhammad SAW berhasil memperoleh harta, senjata, dan dukungan kabilah setempat.



Pengkhianatan Yahudi

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang berjudul "Sejarah Hidup Muhammad" memaparkan usai meneken perjanjian Hudaibiyah dengan kaum Quraish, Rasulullah mengirim utusan-utusannya kepada raja-raja agar memeluk Islam. Khawatir akan adanya pengkhianatan pihak Yahudi yang tinggal di sebelah utara Madinah, maka Rasulullah berencana menaklukkan kaum Yahudi yang hidup di oasis Khaibar.

Kala itu dari pihak Quraisy di sebelah selatan sudah aman. Tetapi dari sebelah utara beliau tidak akan merasa aman sekiranya nanti Raja Romawi, Heraclius atau Raja Persia, Kisra datang meminta bantuan Yahudi Khaibar, setelah menerima ajakan masuk Islam itu.

"Hal lainnya juga dendam lama dalam hati mereka itu akan bangkit kembali, akan mengingatkan mereka kepada Banu Quraidza, Banu Nadzir dan Banu Qainuqa, saudara-saudara mereka seagama yang sudah ditaklukkan pasukan Islam," tutur Haekal.

Menurut Haekal, perkampungan mereka oleh Rasulullah telah dikosongkan setelah dikepung dan terjadi pertempuran serta pertumpahan darah. Orang-orang Yahudi memusuhinya lebih sengit lagi daripada Quraisy, sebab mereka lebih bertahan dengan agama mereka itu daripada Quraisy.

Juga di kalangan mereka orang cerdik pandai lebih banyak daripada di kalangan Quraisy. Memang tidak mudah mengadakan perjanjian perdamaian dengan mereka seperti perdamaian Hudaibiyah. Juga kaum Yahudi tidak akan merasa tenang terhadap mereka melihat permusuhan yang terjadi dahulu, mereka sebagai pihak yang tidak pernah menang.

Wajar sekali mereka akan mengadakan pembalasan bila saja mereka mendapatkan bala bantuan dari pihak Heraclius. Inilah yang menurut Haekal, perlunya Rasulullah menumpas kekuasaan orang-orang Yahudi. Dengan begitu, mereka tidak akan bisa lagi mengadakan perlawanan di negeri-negeri Arab.



Akhir Kekuasaan Yahudi

Setelah Yahudi Khaibar dapat ditundukkan wilayah-wilayah lain yang dikuasai kaum Yahudi menyerah kalah.

Penduduk Fadak, misalnya, ketakutan sekali. Mereka kahirnya setuju menyerah. Persetujuan diadakan dengan menyerahkan separo harta mereka tanpa pertempuran. Kalau daerah Khaibar menjadi milik Muslimin karena mereka yang telah berjuang membebaskannya, maka Fadak untuk Nabi Muhammad karena pihak Muslimin tidak memperolehnya dengan pertempuran.

Selesai semua itu Rasulullah pun berkemas-kemas hendak kembali ke Madinah melalui Wadi'l-Qura. Akan tetapi pihak Yahudi daerah ini sudah menyiapkan diri hendak menyerang Muslimin. Dan pertempuran segera pecah. Tetapi mereka juga terpaksa menyerah dan minta damai seperti halnya dengan pihak Khaibar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنۡسٰٮهُمۡ اَنۡفُسَهُمۡ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.

(QS. Al-Hasyr Ayat 19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More