6 Penyebab Datangnya Rezeki, Nomor Terakhir karena Anak

Selasa, 11 Oktober 2022 - 17:53 WIB
Di antara sebab-sebab datangnya rezeki yang bisa diupayakan oleh seorang hamba, salah satunya adalah karena anak, karena setiap anak telah Allah tanggung rezekinya. Foto ilustrasi/ist
Allah subhanahu wa Ta'ala telah mengatur rezeki manusia , namun ada beberapa hal yang dapat mempermudah datangnya rezeki tersebut. Bahkan, syariat juga telah memotivasi kita untuk mencari rezeki dan menjadikannya di antara ibadah yang paling penting sebagai wasilah untuk mencari keridhoan Allah ta’ala.

Di antara motivasi Islam bagi pemeluknya untuk mencari rezeki adalah dalam firman Allah ta’ala:

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ُ


“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya”. (QS. QS Al-Mulk:15).

وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ


“dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah”. (Al-Muzammil:20)



Dalam tafsirnya Imam al-Qurtubi mengomentari ayat di atas:

“Dalam ayat ini Allah menyamakan derajat para mujahidin dengan orang yang mencari harta halal dengan tujuan sebagai nafkah untuk dirinya, keluarganya dan berbuat ihsan dengan harta tersebut, ini menunjukkan bahwa usaha mencari harta halal bisa sejajar dengan berjihad, karena Allah menghimpunnya dengan amaliah jihad di jalan Allah”. (al-Jami Li Ahkami al-Quran juz:19 hal:55)

Menurut Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I, perlu diketahui bahwa rezeki itu kesemuanya ada di tangan Allah ta’ala, dan manusia seberapa besar pun usahanya dalam mencari rezeki maka tidak akan ia mendapatkan melainkan apa yang sudah dituliskan untuknya. "Sebaliknya seberapa besar pun usaha menghalangi rezeki seseorang maka rezeki itu akan tetap datang padanya sebagaimana ajal mendatanginya,"ungkap dai yang juga pengasuh laman Bimbingan Islam ini.

Dalam hadis riwayat al-Tabarani dari sahabat Abu Darda dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:

“Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seorang hamba lebih banyak daripada ajal mencari dirinya”. Dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami.

Namun walau demikian, bukan berarti lantas kita meninggalkan sebab-sebab dan upaya untuk meraih rezeki, hal itu tetap dituntut demi kesempurnaan tawakkal. Ustadz Setiawan Tugiyono menjelaskan, di antara sebab-sebab datangnya rezeki yang bisa diupayakan oleh seorang hamba, antara lain :

1. Bertakwa kepada Allah dan beramal shalih

Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (Al-Talak:2-3).

2. Berbakti pada orang tua dan menyambung silaturrahim

Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya maka hendaklah berbakti kepada orang tua dan menyambung tali silaturrahim”. (HR. Ahmad dalam al-Musnad 3/156).
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More