Imam Mahdi Keluar Ketika Terjadi Perebutan Harta di Kota Mekkah
Selasa, 18 Oktober 2022 - 05:15 WIB
Imam Mahdi keluar ketika terjadi perebutan harta di kota Mekkah diisyaratkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW dari Tsauban ra. Disebutkan Al-Mahdi akan keluar dari arah timur.
Rasulullah SAW bersabda:
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ؛ كُلُّهُمْ اِبْنُ خَلِيْفَةٍ، ثُمَّ لاَ يَصِيْرُ إِلَـى وَاحِدٍ مِنْهُمْ، ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّوْدُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَيَقْتُلُوْنَكُمْ قِتْلاً لَمْ يَقْتُلْهُ قَوْمٌ… (ثُمَّ ذكر شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ.
“Ada tiga orang yang akan saling membunuh di sisi simpanan kalian; mereka semua adalah putera khalifah, kemudian tidak akan kembali ke salah seorang dari mereka.
Akhirnya muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau menutur-kan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian beliau berkata:)
Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Hadis ini Sunan Ibni Majah dalam kitab al-Fitan, juga Mustadrak al-Hakim. Beliau berkata, “Hadis ini shahih dengan syarat asy-Syaikhani.”
Ibnu Katsir dalam an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim menjelaskan yang dimaksud dengan simpanan pada redaksi tersebut adalah simpanan Kakbah . Tiga orang dari putra-putra khalifah akan saling membunuh di sisinya untuk memperebutkannya hingga tiba akhir zaman.
Kemudian keluarlah al-Mahdi dan beliau datang dari arah timur, bukan dari Sardab Samira sebagaimana dikatakan kalangan Rafidhah bahwa al-Mahdi saat ini ada di dalamnya, dan mereka sedang menunggu kemunculannya di akhir zaman.
"Ini adalah satu bentuk kebohongan, keterbelakangan yang sangat nampak, dan kehebatan tipu daya setan, karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal itu, juga bukti dari al-Quran, as-Sunnah, akal sehat, dan anggapan yang benar," ujar Ibnu Katsir.
Selanjutnya, Ibnu Katsir mengatakan Imam Mahdi didukung oleh orang-orang dari timur yang menolongnya, menegakkan kekuasaannya, memperkuat sendi-sendinya, dan bendera mereka saat itu pun berwarna hitam, yang melambangkan ketenangan, sebagaimana bendera Rasulullah SAW dahulu berwarna hitam dengan sebutan al-‘Uqaab.
Sampai perkataan beliau, “Dan maksud dari pernyataan bahwa al-Mahdi yang dipuji lagi dijanjikan keberadaannya di akhir zaman, asal munculnya adalah dari arah timur. Dan dia akan dibai’at di Masjidil Haram (dekat Kakbah), sebagaimana ditunjukan oleh sebagian hadis.”
Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab "Asyraathus Saa’ah" mengatakan pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari kalangan Ahlul Bait, Allah akan mengokohkan agama Islam dengannya, dia akan menjadi pemimpin selama tujuh tahun.
Bumi akan dipenuhi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman. Semua umat merasakan kenikmatan pada masanya dengan kenikmatan yang belum dirasakan sebelumnya; bumi mengeluarkan berbagai tumbuhan, langit menurunkan hujan, dan harta akan dilimpahkan tanpa batas.
Ibnu Katsir menambahkan pada masanya, buah-buahan sangat melimpah, banyak tanaman tumbuh subur, harta melimpah, pemerintahan kuat, agama tegak, musuh tunduk, dan kebaikan langgeng di hari-harinya.
Nama laki-laki tersebut seperti nama Rasulullah SAW dan nama bapak-nya seperti nama bapak Nabi SAW. Maka nama beliau adalah Muhammad -atau Ahmad- bin ‘Abdillah. Beliau berasal dari keturunan Fathimah binti Rasulullah SAW dan dari keturunan al-Hasan bin Ali ra.
“Dia adalah Muhammad bin ‘Abdillah al-‘Alawi, al-Fathimi, al-Hasani,” ujar Ibnu Katsir. Dan sifatnya yang diterangkan dalam riwayat bahwa beliau memiliki dahi yang lebar, dan hidung yang mancung.
Rasulullah SAW bersabda:
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ؛ كُلُّهُمْ اِبْنُ خَلِيْفَةٍ، ثُمَّ لاَ يَصِيْرُ إِلَـى وَاحِدٍ مِنْهُمْ، ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّوْدُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَيَقْتُلُوْنَكُمْ قِتْلاً لَمْ يَقْتُلْهُ قَوْمٌ… (ثُمَّ ذكر شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ.
“Ada tiga orang yang akan saling membunuh di sisi simpanan kalian; mereka semua adalah putera khalifah, kemudian tidak akan kembali ke salah seorang dari mereka.
Akhirnya muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau menutur-kan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian beliau berkata:)
Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Hadis ini Sunan Ibni Majah dalam kitab al-Fitan, juga Mustadrak al-Hakim. Beliau berkata, “Hadis ini shahih dengan syarat asy-Syaikhani.”
Ibnu Katsir dalam an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim menjelaskan yang dimaksud dengan simpanan pada redaksi tersebut adalah simpanan Kakbah . Tiga orang dari putra-putra khalifah akan saling membunuh di sisinya untuk memperebutkannya hingga tiba akhir zaman.
Kemudian keluarlah al-Mahdi dan beliau datang dari arah timur, bukan dari Sardab Samira sebagaimana dikatakan kalangan Rafidhah bahwa al-Mahdi saat ini ada di dalamnya, dan mereka sedang menunggu kemunculannya di akhir zaman.
"Ini adalah satu bentuk kebohongan, keterbelakangan yang sangat nampak, dan kehebatan tipu daya setan, karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal itu, juga bukti dari al-Quran, as-Sunnah, akal sehat, dan anggapan yang benar," ujar Ibnu Katsir.
Selanjutnya, Ibnu Katsir mengatakan Imam Mahdi didukung oleh orang-orang dari timur yang menolongnya, menegakkan kekuasaannya, memperkuat sendi-sendinya, dan bendera mereka saat itu pun berwarna hitam, yang melambangkan ketenangan, sebagaimana bendera Rasulullah SAW dahulu berwarna hitam dengan sebutan al-‘Uqaab.
Sampai perkataan beliau, “Dan maksud dari pernyataan bahwa al-Mahdi yang dipuji lagi dijanjikan keberadaannya di akhir zaman, asal munculnya adalah dari arah timur. Dan dia akan dibai’at di Masjidil Haram (dekat Kakbah), sebagaimana ditunjukan oleh sebagian hadis.”
Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab "Asyraathus Saa’ah" mengatakan pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari kalangan Ahlul Bait, Allah akan mengokohkan agama Islam dengannya, dia akan menjadi pemimpin selama tujuh tahun.
Bumi akan dipenuhi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman. Semua umat merasakan kenikmatan pada masanya dengan kenikmatan yang belum dirasakan sebelumnya; bumi mengeluarkan berbagai tumbuhan, langit menurunkan hujan, dan harta akan dilimpahkan tanpa batas.
Ibnu Katsir menambahkan pada masanya, buah-buahan sangat melimpah, banyak tanaman tumbuh subur, harta melimpah, pemerintahan kuat, agama tegak, musuh tunduk, dan kebaikan langgeng di hari-harinya.
Nama laki-laki tersebut seperti nama Rasulullah SAW dan nama bapak-nya seperti nama bapak Nabi SAW. Maka nama beliau adalah Muhammad -atau Ahmad- bin ‘Abdillah. Beliau berasal dari keturunan Fathimah binti Rasulullah SAW dan dari keturunan al-Hasan bin Ali ra.
“Dia adalah Muhammad bin ‘Abdillah al-‘Alawi, al-Fathimi, al-Hasani,” ujar Ibnu Katsir. Dan sifatnya yang diterangkan dalam riwayat bahwa beliau memiliki dahi yang lebar, dan hidung yang mancung.
(mhy)