Deretan Ulama Indonesia yang Dimakamkan di Jannatul Ma'la Mekkah
Senin, 31 Oktober 2022 - 06:15 WIB
18. Syaikh Abdul Fattah Rawa Al-Jawi (wafat 1424 H atau 2003 M)
Ulama kelahiran Mekkah ini memiliki asal usul dari Rawa Sumatra yang mana nenek moyangnya dahulu berasal dari Yaman. Sebab itulah para ulama menisbahkan beliau dengan Al-Jawi. Karena keluasan ilmunya, beliau pernah diangkat menjadi seorang pengajar di Ma'had Masjidil Haram Mekkah.
19. KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin (wafat 14 Jumadil Awwal 1433 H atau 6 April 2012 M)
Kiai NU ini meninggal dunia saat menunaikan ibadah Umroh di Makkah pada 6 April 2012. Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Ahmadiyah, Situbondo ini menguasai ilmu-ilmu keislaman terutama fikih dan tasawwuf.
20. KH Ahmad Jamhuri Al-Banjari (wafat 8 Rajab 1436 H atau 27 April 2015)
Syaikh Ahmad Jamhuri al-Banjari lahir di Banjarmasin Tahun 1940, ulama asal Kalsel yang kini menetap di Mekkah dan wafat di sana. Beliau pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
21. Sayyid Hamid bin Alawi Al-Kaff Al-Banjary (Wafat Senin, 23 November 2015)
Salah satu ulama Indonesia yang menjadi panutan dan ikut mengajar di Masjidil Haram di pintu Al-Muhakkamah (1374 H-1399 H). Beliau dilahirkan di Desa Kalyan Banjarmasin Kalimantan Selatan 25 Sya'ban 1345 H.
22. KH Maimoen Zubair (wafat 6 Agustus 2019)
KH Maimun Zubair dikenal sebagai ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Beliau lahir di Rembang Jawa Tengah, 28 Oktober 1928 dan wafat di Mekkah saat menunaikan Ibadah Haji 6 Agustus 2019 pada usia 90 tahun.
Selain ulama di atas, ada juga beberapa sosok ulama asal Indonesia yang wafat di Mekkah. Di antaranya Syaikh TGH Muhsinin bin Abdussatar rahimahullah Kediri Lobar (wafat 27 Jumadil Awwal 1418 H atau 30 September 1997 M)Mbah Nawawi bin KH Abdul Karim, Lirboyo; Habib Hamid bin Yahya Sokaraja Banjamas dan mungkin masih banyak lagi yang tidak terdata. Wallahu A'lam.
Ulama kelahiran Mekkah ini memiliki asal usul dari Rawa Sumatra yang mana nenek moyangnya dahulu berasal dari Yaman. Sebab itulah para ulama menisbahkan beliau dengan Al-Jawi. Karena keluasan ilmunya, beliau pernah diangkat menjadi seorang pengajar di Ma'had Masjidil Haram Mekkah.
19. KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin (wafat 14 Jumadil Awwal 1433 H atau 6 April 2012 M)
Kiai NU ini meninggal dunia saat menunaikan ibadah Umroh di Makkah pada 6 April 2012. Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Ahmadiyah, Situbondo ini menguasai ilmu-ilmu keislaman terutama fikih dan tasawwuf.
20. KH Ahmad Jamhuri Al-Banjari (wafat 8 Rajab 1436 H atau 27 April 2015)
Syaikh Ahmad Jamhuri al-Banjari lahir di Banjarmasin Tahun 1940, ulama asal Kalsel yang kini menetap di Mekkah dan wafat di sana. Beliau pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
21. Sayyid Hamid bin Alawi Al-Kaff Al-Banjary (Wafat Senin, 23 November 2015)
Salah satu ulama Indonesia yang menjadi panutan dan ikut mengajar di Masjidil Haram di pintu Al-Muhakkamah (1374 H-1399 H). Beliau dilahirkan di Desa Kalyan Banjarmasin Kalimantan Selatan 25 Sya'ban 1345 H.
22. KH Maimoen Zubair (wafat 6 Agustus 2019)
KH Maimun Zubair dikenal sebagai ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Beliau lahir di Rembang Jawa Tengah, 28 Oktober 1928 dan wafat di Mekkah saat menunaikan Ibadah Haji 6 Agustus 2019 pada usia 90 tahun.
Selain ulama di atas, ada juga beberapa sosok ulama asal Indonesia yang wafat di Mekkah. Di antaranya Syaikh TGH Muhsinin bin Abdussatar rahimahullah Kediri Lobar (wafat 27 Jumadil Awwal 1418 H atau 30 September 1997 M)Mbah Nawawi bin KH Abdul Karim, Lirboyo; Habib Hamid bin Yahya Sokaraja Banjamas dan mungkin masih banyak lagi yang tidak terdata. Wallahu A'lam.
(rhs)