Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 4: Penegasan Allah Atas Kesempurnaan Ciptaan-Nya
Jum'at, 04 November 2022 - 23:43 WIB
Pada ayat sebelumnya Al-Mulk ayat 3 Allah menegaskan kekuasaan-Nya menciptakan tujuh langit berlapis yang tidak ada cacat sama sekali. Ayat berikutnya, Allah memerintahkan manusia untuk kembali melihat, memandang dan mengamati penciptaan langit, sungguh tidak akan ditemukan kekurangan atau cacat pada ciptaan-Nya.
Berikut Tafsir Surat Al-Mulk ayat 4:
Tsummar ji'il bashara karrotaini yanqolib ilaikal bashoru khaasi'aw wa Huwa hasiir.
Artinya: "Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih." (QS Al-Mulk ayat 4)
Mengutip tafsir ringkas Kemenag, Allah menyatakan kesempurnaan ciptaan-Nya yang tiada cacat atau retak meskipun berulang kali dipandang dan diperhatikan. Maka ulangi pandanganmu sekali lagi dan berkali-kali, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dalam keadaan kecewa karena tidak menemukan cacat yang kamu usahakan untuk menemukannya.
Inilah bukti kuasa Allah yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun. Pertanyaan Allah kepada manusia pada ayat ini dijawab sendiri oleh Allah dengan mengatakan sekali pun manusia berulang-ulang memperhatikan ciptaan-Nya, pasti tidak akan ditemukan cacat. Sampai saat ini belum ada seorang pun yang mengetahui dan memiliki seluruh ilmu Allah.
Dalam Tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan sebagai berikut:
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ
"Kemudian pandanglah sekali lagi".
Yaitu berkali-kali, agar itu lebih menekankan hujjah dan menghilangkan alasan.
يَنقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا
"Niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat."
Artinya penglihatan kalian akan kembali kepadamu dalam keadaan kecewa karena tidak menemukan aib pada penciptaan langit.
وَهُوَ حَسِيرٌ
"Dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah".
Yakni terputus harapannya untuk menemukan kekurangan.
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Peran dan Tanggung Jawab Ayah untuk Anak dalam Islam Dibahas di Cahaya Hati Indonesia iNews
Berikut Tafsir Surat Al-Mulk ayat 4:
ثُمَّ ارۡجِعِ الۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنۡقَلِبۡ اِلَيۡكَ الۡبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيۡرٌ
Tsummar ji'il bashara karrotaini yanqolib ilaikal bashoru khaasi'aw wa Huwa hasiir.
Artinya: "Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih." (QS Al-Mulk ayat 4)
Mengutip tafsir ringkas Kemenag, Allah menyatakan kesempurnaan ciptaan-Nya yang tiada cacat atau retak meskipun berulang kali dipandang dan diperhatikan. Maka ulangi pandanganmu sekali lagi dan berkali-kali, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dalam keadaan kecewa karena tidak menemukan cacat yang kamu usahakan untuk menemukannya.
Inilah bukti kuasa Allah yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun. Pertanyaan Allah kepada manusia pada ayat ini dijawab sendiri oleh Allah dengan mengatakan sekali pun manusia berulang-ulang memperhatikan ciptaan-Nya, pasti tidak akan ditemukan cacat. Sampai saat ini belum ada seorang pun yang mengetahui dan memiliki seluruh ilmu Allah.
Dalam Tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan sebagai berikut:
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ
"Kemudian pandanglah sekali lagi".
Yaitu berkali-kali, agar itu lebih menekankan hujjah dan menghilangkan alasan.
يَنقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا
"Niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat."
Artinya penglihatan kalian akan kembali kepadamu dalam keadaan kecewa karena tidak menemukan aib pada penciptaan langit.
وَهُوَ حَسِيرٌ
"Dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah".
Yakni terputus harapannya untuk menemukan kekurangan.
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Peran dan Tanggung Jawab Ayah untuk Anak dalam Islam Dibahas di Cahaya Hati Indonesia iNews
(rhs)