Sebab-sebab Pelebur Dosa yang Telah Lalu dan yang Akan Datang
Sabtu, 03 Desember 2022 - 18:10 WIB
Manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan berbagai kekurangan dan kecenderungan melakukan salah dan dosa . Tak satupun manusia yang terbebas dari dosa dan kekeliruan. Namun, jika manusia rajin mengetuk pintu ampunan-Nya, maka ampunan-Nya selalu terbuka bagi hamba-Nya. Maka siapa yang bertaubat dan berharap ampunan-Nya, mereka adalah manusia terbaik yang Allah ciptakan.
Dalam buku 'Al-Bihar az-Zakhirah fi Asbab al-Maghfirah' yang ditulis oleh Syaikh Sayyid Husain al-Affani dijelaskan bahwa tangis penyesalan dan ampunan seorang hamba yang berbuat dosa lebih disukai Allah Ta'ala daripada suara orang yang bertasbih.
Dan diampuninya satu dosa saja maka itu nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Seorang hamba tidak perlu berputus asa dari Rahmat dan ampunan Allah. Jika benar ingin bertaubat dan kembali jadi baik, pintu taubat begitu terbuka. Ingatlah, bahwa Allah mengampuni setiap dosa.
Allah Ta'ala berfirman :
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Dan para ulama telah membahas dan mengkaji tentang kemungkinan diampuninya dosa dosa yang akan datang. Sebab, telah datang keterangan tentang janji ampunan dosa, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, melalui sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam yang meliputi dosa-dosa kecil.
Sebab-sebab pelebur dosa yang telah lalu dan yang akan datang, menurut kitab Al-Bihar az-Zakhirah fi Asbab al-Maghfirah adalah :
1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan dari rumah ke masjid dalam keadaan sudah berwudhu.
2. IMengerjakan sholat sunah tasbih.
3. Puasa Ramadhan dan beramal saleh di dalamnya.
4. Berusaha meraih pahala di malam Lailatul Qodar di bulan Ramadhan.
5. Selalu bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
6. Bersabar dalam mendidik anak, terutama mendidik tiga anak perempuan.
7. Selalu bersedekah.
8. Membela kehormatan orang beriman
9. Ikhlas.
10. Sering menangis karena takut kepada Allah berharap mendapat ampunan Allah Ta'ala.
11. Sholat berjamaah 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ihram.
12. Senantiasa melakukan sholat sunah rawatib (qobliyah dan ba'diyah).
13. Menjaga sholat sebelum fajar.
14. Berakhlak baik dan tidak gampang berburuk sangka pada orang lain.
15. Taat beribadah meski banyak fitnah dan di masa sulit.
16. Selalu berzikir.
17. Perbanyak istighfar setelah sholat.
18. Orang yang bacaan 'aamiin' (dalam sholat berjamaah) berbarengan dengan 'aamiin'-nya para malaikat.
19. Berkumpul untuk berzikir kepada Allah dan karena Allah.
20. Sering membaca : Subhanallah, walhamdulillah,wa laa ilaha illallah,wallahu akbar, walahaulawala quwwata illa billahilaliyil adzim
21. Sabar ketika ditimpa penyakit
Dengan mengetahui ilmu bahwa ampunan dan Rahmat Allah sangat luas, maka janganlah kita berputus asa mengharap maghfirah dari-Nya. Yakinlah bahwa Allah akan selalu memberi kita taufik untuk menjadi hamba yang tidak berputus asa dari luasnya rahmat dan ampunan Allah.
Sehingga, setiap hamba yang terjerumus dalam dosa-dosa, yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun, Pemurah, dan Maha Pengasih serta Maha Penyayang. Pintu taubat masih terbuka, ampunan Allah begitu luas.
Wallahu A'lam
Dalam buku 'Al-Bihar az-Zakhirah fi Asbab al-Maghfirah' yang ditulis oleh Syaikh Sayyid Husain al-Affani dijelaskan bahwa tangis penyesalan dan ampunan seorang hamba yang berbuat dosa lebih disukai Allah Ta'ala daripada suara orang yang bertasbih.
Dan diampuninya satu dosa saja maka itu nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Seorang hamba tidak perlu berputus asa dari Rahmat dan ampunan Allah. Jika benar ingin bertaubat dan kembali jadi baik, pintu taubat begitu terbuka. Ingatlah, bahwa Allah mengampuni setiap dosa.
Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Dan para ulama telah membahas dan mengkaji tentang kemungkinan diampuninya dosa dosa yang akan datang. Sebab, telah datang keterangan tentang janji ampunan dosa, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, melalui sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam yang meliputi dosa-dosa kecil.
Sebab-sebab pelebur dosa yang telah lalu dan yang akan datang, menurut kitab Al-Bihar az-Zakhirah fi Asbab al-Maghfirah adalah :
1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan dari rumah ke masjid dalam keadaan sudah berwudhu.
2. IMengerjakan sholat sunah tasbih.
3. Puasa Ramadhan dan beramal saleh di dalamnya.
4. Berusaha meraih pahala di malam Lailatul Qodar di bulan Ramadhan.
5. Selalu bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
6. Bersabar dalam mendidik anak, terutama mendidik tiga anak perempuan.
7. Selalu bersedekah.
8. Membela kehormatan orang beriman
9. Ikhlas.
10. Sering menangis karena takut kepada Allah berharap mendapat ampunan Allah Ta'ala.
11. Sholat berjamaah 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ihram.
12. Senantiasa melakukan sholat sunah rawatib (qobliyah dan ba'diyah).
13. Menjaga sholat sebelum fajar.
14. Berakhlak baik dan tidak gampang berburuk sangka pada orang lain.
15. Taat beribadah meski banyak fitnah dan di masa sulit.
16. Selalu berzikir.
17. Perbanyak istighfar setelah sholat.
18. Orang yang bacaan 'aamiin' (dalam sholat berjamaah) berbarengan dengan 'aamiin'-nya para malaikat.
19. Berkumpul untuk berzikir kepada Allah dan karena Allah.
20. Sering membaca : Subhanallah, walhamdulillah,wa laa ilaha illallah,wallahu akbar, walahaulawala quwwata illa billahilaliyil adzim
21. Sabar ketika ditimpa penyakit
Dengan mengetahui ilmu bahwa ampunan dan Rahmat Allah sangat luas, maka janganlah kita berputus asa mengharap maghfirah dari-Nya. Yakinlah bahwa Allah akan selalu memberi kita taufik untuk menjadi hamba yang tidak berputus asa dari luasnya rahmat dan ampunan Allah.
Sehingga, setiap hamba yang terjerumus dalam dosa-dosa, yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun, Pemurah, dan Maha Pengasih serta Maha Penyayang. Pintu taubat masih terbuka, ampunan Allah begitu luas.
Wallahu A'lam
(wid)