Doa dan Tawakal, Salah Satu Sebab yang Bisa Mendatangkan Rezeki

Rabu, 07 Desember 2022 - 13:54 WIB
Ada yang mengartikan tawakal sebagai bentuk percaya dan yakin dengan (kekuasaan) Allah Azza wa Jalla, merasa tenang dan nyaman dalam bersandar kepada-Nya.

Ada lagi yang mengartikannya sebagai bentuk keridhaan terhadap apa yang ditakdirkan. Sebagian orang shalih berkata, “ada orang yang berkata: aku bertawakal kepada Allah Azza wa Jalla! Namun sebenarnya ia dusta kepada Allah Azza wa Jalla. Sekiranya ia benar-benar tawakkal kepada Allâh Azza wa Jalla, ia pasti akan ridha dengan apa yang Allah perbuat terhadapnya.

Mewujudkan tawakal, bukan kemudian berarti meniadakan usaha menempuh sebab dan ikhtiar mencari rezeki. Tawakal akan menjadi nonsense ketika tanpa diiringi usaha menempuh sebab dan ikhtiar. Tawakkal tanpa ikhtiar sama saja dengan bentuk berpangku tangan dan pengangguran.

Di samping bertawakal, Allah Azza wa Jalla pun memerintahkan untuk menempuh sebab dan usaha. Jadi, meniti sebab dengan berusaha memberdayakan anggota badan, juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, sebagaimana bertawakal kepada Allah Azza wa Jalla dengan hatinya, merupakan bentuk keimanan kepada-Nya.

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


"Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allâh dan ingatlah Allâh banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al-Jumu’ah/ 62: 10)

Artinya menebarlah di penjuru bumi untuk mencari penghidupan dengan berbagai cara yang dihalalkan, agar harta halal bisa mengalir dan rezeki-Nya pun bisa dinikmati. Dan perlu diingat, bahwa ikhtiar kita tidak akan mendatangkan hasil kecuali apa yang telah Allah Taala tetapkan.

Bila memang sulit diwujudkan, maka itulah apa yang telah Allah takdirkan. Kalaupun memang mudah, maka itu karena Allah telah memudahkannya. Karena usaha dan ikhtiar bukanlah yang memberi rezeki, namun Allah Dzat Yang memberi rezeki.

Oleh karena itu, merupakan bentuk kesempurnaan tawakal adalah tidak condong dan berserah pada sebab, serta memutuskan keterpautan hati dengan sebab. Sehingga keadaan hatinya adalah percaya sepenuhnya kepada Allah, bukan kepada sebab, sedangkan sikap fisiknya adalah mengupayakan sebab dan ikhtiar.



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More