Merasa Sempit Rezeki, Amalkan 2 Ayat Ini Niscaya Allah Cukupi Semuanya
loading...
A
A
A
Sebagian orang mungkin ada yang merasa hidup susah dan rezeki sempit. Al-Qur'an memberikan solusi agar dapat keluar dari masalah tersebut.
Cukup dengan mengamalkan dua ayat ini, niscaya Allah akan memberikan kecukupan. Hal ini dipertegas oleh Baginda Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam dalam satu riwayat. Beliau berpesan: "Andai semua manusia mengamalkan Ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan."
Dua ayat ini juga sering disebut dengan "Ayat Seribu Dinar", dua ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat Ath-Thalaq ayat 2-3. Dinamakan Ayat Seribu Dinar karena khasiat ayatnya, apabila diamalkan maka Allah akan memberinya kecukupan. Diberi jalan keluar atas setiap kesulitannya, diberi rezeki dari arah tak terduga-duga dan lainnya.
Berikut firman-Nya:
Artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (Surat Ath-Tholaq ayat 2-3)
Imam Ahmad mengetengahkan riwayat dari Abu Zar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW membaca ayat ini (Ath-Thalaq ayat 2-3), yang artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...hingga akhir ayat."
Kemudian beliau bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ، لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوا بِهَا كَفَتْهُمْ
Artinya: "Hai Abu Zar, seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan." (HR Ahmad)
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مَنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمَنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barang siapa yang memperbanyak bacaan istighfar, maka Allah akan mengadakan baginya dari setiap kesusahan pemecahannya dan dari setiap kesempitan jalan keluar dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (HR Ahmad)
Ali bin Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan makna ayat di atas bahwa Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Buah dari Tawakkal
As-Saddi menceritakan, seorang lelaki dari kalangan sahabat Rasulullah dikenal dengan nama Auf ibnu Malik Al-Asyja'i mempunyai seorang putra yang tertawan di kalangan kaum musyrik. Anaknya itu berada di tangan kaum musyrik, sedangkan ayahnya selalu mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan nasib yang dialami putranya itu dan juga tentang kemiskinan yang menimpa dirinya.
Rasulullah SAW selalu menganjurkan kepadanya untuk bersabar menghadapi semua musibah itu dan bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menjadikan bagimu jalan keluar. Tidak lama kemudian ternyata putranya itu berhasil meloloskan diri dari tangan musuh, kemudian ia bertemu dengan iringan ternak kambing milik musuhnya. Maka ia menggiring ternak kambing itu dan pulang ke rumah ayahnya dengan membawa ternak kambing hasil jarahannya.
Lalu diturunkanlah ayat berikut berkenaan dengan peristiwa ini, yaitu firman-Nya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Ath-Thalaq: 2-3)
Perbanyak Membaca Kalimat Ini
Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim supaya sering-sering membaca kalimat ini: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّه (laa hawla wa laa quwwata illaa billaah).
أَرْسِلْ إِلَيْهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ يَأْمُرُكَ أَنْ تُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Artinya: "Sampaikanlah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah menganjurkan kepadamu untuk memperbanyak ucapan, "Tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk mengerjakan ibadah) kecuali dengan (pertolongan) Allah."
Hakikat Takwa
Dalam Ayat di atas ditarik kesimpulan bahwa solusi atas segala persoalan ialah takwa kepada Allah. Secara etimologis, takwa berarti "menjaga diri" dari segala perbuatan dosa atau yang dilarang Allah dan mengerjakan segala yang diperintahkan-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan arti dasar dari "takwa" adalah menaati Allah Ta'ala dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah dan bersyukur atas karunia-Nya. Maka barangsiapa yang bertakwa, Allah akan menjamin jalan keluar bagi setiap persoalannya dan memberi rezeki dari arah tak disangka-sangka.
Wallahu A'lam
Cukup dengan mengamalkan dua ayat ini, niscaya Allah akan memberikan kecukupan. Hal ini dipertegas oleh Baginda Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam dalam satu riwayat. Beliau berpesan: "Andai semua manusia mengamalkan Ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan."
Dua ayat ini juga sering disebut dengan "Ayat Seribu Dinar", dua ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat Ath-Thalaq ayat 2-3. Dinamakan Ayat Seribu Dinar karena khasiat ayatnya, apabila diamalkan maka Allah akan memberinya kecukupan. Diberi jalan keluar atas setiap kesulitannya, diberi rezeki dari arah tak terduga-duga dan lainnya.
Berikut firman-Nya:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا, وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (Surat Ath-Tholaq ayat 2-3)
Imam Ahmad mengetengahkan riwayat dari Abu Zar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW membaca ayat ini (Ath-Thalaq ayat 2-3), yang artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...hingga akhir ayat."
Kemudian beliau bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ، لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوا بِهَا كَفَتْهُمْ
Artinya: "Hai Abu Zar, seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan." (HR Ahmad)
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مَنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمَنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barang siapa yang memperbanyak bacaan istighfar, maka Allah akan mengadakan baginya dari setiap kesusahan pemecahannya dan dari setiap kesempitan jalan keluar dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (HR Ahmad)
Ali bin Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan makna ayat di atas bahwa Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Buah dari Tawakkal
As-Saddi menceritakan, seorang lelaki dari kalangan sahabat Rasulullah dikenal dengan nama Auf ibnu Malik Al-Asyja'i mempunyai seorang putra yang tertawan di kalangan kaum musyrik. Anaknya itu berada di tangan kaum musyrik, sedangkan ayahnya selalu mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan nasib yang dialami putranya itu dan juga tentang kemiskinan yang menimpa dirinya.
Rasulullah SAW selalu menganjurkan kepadanya untuk bersabar menghadapi semua musibah itu dan bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menjadikan bagimu jalan keluar. Tidak lama kemudian ternyata putranya itu berhasil meloloskan diri dari tangan musuh, kemudian ia bertemu dengan iringan ternak kambing milik musuhnya. Maka ia menggiring ternak kambing itu dan pulang ke rumah ayahnya dengan membawa ternak kambing hasil jarahannya.
Lalu diturunkanlah ayat berikut berkenaan dengan peristiwa ini, yaitu firman-Nya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Ath-Thalaq: 2-3)
Perbanyak Membaca Kalimat Ini
Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim supaya sering-sering membaca kalimat ini: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّه (laa hawla wa laa quwwata illaa billaah).
أَرْسِلْ إِلَيْهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ يَأْمُرُكَ أَنْ تُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Artinya: "Sampaikanlah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah menganjurkan kepadamu untuk memperbanyak ucapan, "Tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk mengerjakan ibadah) kecuali dengan (pertolongan) Allah."
Hakikat Takwa
Dalam Ayat di atas ditarik kesimpulan bahwa solusi atas segala persoalan ialah takwa kepada Allah. Secara etimologis, takwa berarti "menjaga diri" dari segala perbuatan dosa atau yang dilarang Allah dan mengerjakan segala yang diperintahkan-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan arti dasar dari "takwa" adalah menaati Allah Ta'ala dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah dan bersyukur atas karunia-Nya. Maka barangsiapa yang bertakwa, Allah akan menjamin jalan keluar bagi setiap persoalannya dan memberi rezeki dari arah tak disangka-sangka.
Wallahu A'lam
(rhs)