Sekilas Jejak Fathimah Az-Zahrah yang Perlu Diketahui Muslimah
Rabu, 14 Desember 2022 - 15:30 WIB
Fathimah binti Muhammad atau Fatimah Az-Zahra atau Fathimah yang selalu berseri, merupakan putri bungsu sekaligus kesayangan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam. Fatimah Az-Zahra lahir beberapa tahun sebelum masa kenabian atau sebelum wahyu pertama turun kepada Muhammad sebagai Rasulullah . Riwayat menyebutkan wahyu pertama turun kepada Nabi Shallalhu 'Alaihi wa Sallam pada tahun 615 Masehi dan Fatimah az-Zahra lahir pada 610 Masehi.
Riwayat lain menyebutkan Fathimah binti Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tahun 613 Masehi. Fathimah berada dalam didikan langsung Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam, untuk dipersiapkan menjadi wanita yang ideal sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh sang penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Meski usia Fathimah tidak panjang (sebagian ahli sejarah mengatakan 18 tahun, dan sebagian lagi 21 tahun), namun apa yang dilakukan Fathimah semasa hidupnya tidak mengecewakan ayahnya.
Mahmud Mahdi al Istambuli & Musthafa Abu an Nashr asy Syalabi dalam buku berjudul Nisaa' Haular Rasul, mengisahkan bahwa Fathimah sangat mirip dengan ayahnya, Muhammad. Fatimah adalah anak yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari gaya bicara dan gaya berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah ayahnya, Rasulullah selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya.
Kecintaan Rasulullah terhadap Fatimah tergambar dalam sabdanya, “Fatimah adalah bagian dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah.” (HR. Bukhari)
Fathimah adalah sayyidah wanita seluruh alam. Merupakan putri keempat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam dan ibunya Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Beliau seorang wanita yang cerdas sehingga beliau mampu memecahkan hampir semua masalah wanita muslim dan dengan kejernihan akalnya mampu memberi penyelesaian konflik yang hampir menjadikan peperangan antar kabilah-kabilah yang ada di Makkah.
Sebelum kelahiran Fathimah itulah terjadi peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Fathimah menjadi saksi bagaimana kaum musyrik Quraisy Mekkah memerangi dakwah ayahnya. Fathimah pernah mengalami cobaan yang berat dengan meninggal ibunya, ibunda Khadijah. Fathimah sangat sedih dengan kematian ibunya.
Rasulullah Shallalhu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, Asiah bin Muzahim, istri Firaun.” (HR. Ahmad).
Satu-satunya anak Rasulullah yang hidup saat beliau wafat adalah Fathimah, kemudian ia pula keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul beliau. Fathimah radhiallahu‘anha wafat enam bulan setelah sang ayah tercinta wafat meninggalkan dunia dan dimakamkan di Baqi’.
Sekilas jejak kehidupan Fathimah Az-Zahra dirangkum berikut ini, seperti ditulis Muhammad Amin dalam buku berjudul Fathimah :
1. 615 Masehi (M) : Nabi Muhammad menerima wahyu
2. 610 atau 613 M : Fathimah lahir
3. 619 M, Musyrik Quraisy Mekkah melakukan pemboikotan kepada para pengikut Rasulullah. Fathimah merasakan kesedihan yang dialami ayahnya.
4. 622 M, Lepas dari pemboikotan : Namun ibunda Fathimah, yakni Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid meninggal dunia. Paman Nabi Abu Thalib juga meninggal dunia. Tahun ini disebut tahun duka cita.
5. 623 M ; Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dikemudian hari, tahun itu dikenal sebagai tahun baru Islam (1 Hijriah). Fathimah ikut hijrah ke Madinah.
6. 2 : Terjadi perang badar. Fathimah ikut menjadi perawat para pasukan muslim.
7. 2H :Terjadi perang uhud. Fathimah ikut merawat ayahnya yang terluka.
8. Syawal 2 H : Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib.
9. 15 Ramadhan 3 H : Lahir putra Fathimah, bernama Hasan.
Riwayat lain menyebutkan Fathimah binti Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tahun 613 Masehi. Fathimah berada dalam didikan langsung Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam, untuk dipersiapkan menjadi wanita yang ideal sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh sang penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Meski usia Fathimah tidak panjang (sebagian ahli sejarah mengatakan 18 tahun, dan sebagian lagi 21 tahun), namun apa yang dilakukan Fathimah semasa hidupnya tidak mengecewakan ayahnya.
Mahmud Mahdi al Istambuli & Musthafa Abu an Nashr asy Syalabi dalam buku berjudul Nisaa' Haular Rasul, mengisahkan bahwa Fathimah sangat mirip dengan ayahnya, Muhammad. Fatimah adalah anak yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari gaya bicara dan gaya berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah ayahnya, Rasulullah selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya.
Kecintaan Rasulullah terhadap Fatimah tergambar dalam sabdanya, “Fatimah adalah bagian dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah.” (HR. Bukhari)
Fathimah adalah sayyidah wanita seluruh alam. Merupakan putri keempat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam dan ibunya Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Beliau seorang wanita yang cerdas sehingga beliau mampu memecahkan hampir semua masalah wanita muslim dan dengan kejernihan akalnya mampu memberi penyelesaian konflik yang hampir menjadikan peperangan antar kabilah-kabilah yang ada di Makkah.
Sebelum kelahiran Fathimah itulah terjadi peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Fathimah menjadi saksi bagaimana kaum musyrik Quraisy Mekkah memerangi dakwah ayahnya. Fathimah pernah mengalami cobaan yang berat dengan meninggal ibunya, ibunda Khadijah. Fathimah sangat sedih dengan kematian ibunya.
Rasulullah Shallalhu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, Asiah bin Muzahim, istri Firaun.” (HR. Ahmad).
Satu-satunya anak Rasulullah yang hidup saat beliau wafat adalah Fathimah, kemudian ia pula keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul beliau. Fathimah radhiallahu‘anha wafat enam bulan setelah sang ayah tercinta wafat meninggalkan dunia dan dimakamkan di Baqi’.
Sekilas jejak kehidupan Fathimah Az-Zahra dirangkum berikut ini, seperti ditulis Muhammad Amin dalam buku berjudul Fathimah :
1. 615 Masehi (M) : Nabi Muhammad menerima wahyu
2. 610 atau 613 M : Fathimah lahir
3. 619 M, Musyrik Quraisy Mekkah melakukan pemboikotan kepada para pengikut Rasulullah. Fathimah merasakan kesedihan yang dialami ayahnya.
4. 622 M, Lepas dari pemboikotan : Namun ibunda Fathimah, yakni Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid meninggal dunia. Paman Nabi Abu Thalib juga meninggal dunia. Tahun ini disebut tahun duka cita.
5. 623 M ; Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dikemudian hari, tahun itu dikenal sebagai tahun baru Islam (1 Hijriah). Fathimah ikut hijrah ke Madinah.
6. 2 : Terjadi perang badar. Fathimah ikut menjadi perawat para pasukan muslim.
7. 2H :Terjadi perang uhud. Fathimah ikut merawat ayahnya yang terluka.
8. Syawal 2 H : Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib.
9. 15 Ramadhan 3 H : Lahir putra Fathimah, bernama Hasan.