Kisah Ngerinya Hari Kiamat pada Surah Al-Qari'ah

Jum'at, 16 Desember 2022 - 18:02 WIB
Ngerinya Hari Kiamat digambarkan secara jelas dalam Surat Al-Qariah. Kata Al-Qariah digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat dan huru-hara yang membuat hati kecut. Foto/ilustrasi
Kisah ngerinya hari Kiamat pada Surah Al-Qari'ah perlu ditadabburi umat muslim sebagai peringatan untuk menyiapkan bekal iman dan takwa. Percaya kepada Hari Kiamat merupakan salah satu rukun iman dalam Islam.

Ngerinya peristiwa Hari Kiamat ini diterangkan secara jelas oleh Allah dalam beberapa surat Al-Qur'an di antaranya Surah Al-Qari'ah. Surat yang terdiri 11 ayat ini berisi peringatan tentang dahsyatnya Hari Kiamat.



Allah menyebutkan kata Al-Qari'ah sebagai salah satu nama Hari Kiamat. Selain Al-Qari'ah, ada beberapa surat yang menceritakan Kiamat di antaranya, Surat Al-Waqiah (hari kiamat); Al-Haqqah (kenyataan hari kiamat); Al-Qiyamah (hari berbangkit); An-Naba' (berita besar); At-Takwir (menggulung); Al-Infitar (terbelah); Al-Insyiqaq (terbelah); Al-Ghasyiyah (hari pembalasan); Az-Zalzalah (kegoncangan). Dan masih banyak lagi ayat tentang peringatan Kiamat dalam Al-Qur'an.

Mari simak gambaran ngerinya Hari Kiamat pada Surah Al-Qari'ah. Allah berfirman:



الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (5) فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)


Artinya: "Hari Kiamat (1). Apakah hari Kiamat itu? (2). Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (3). Pada hari itu manusia seperti laron (anai-anai) yang bertebaran (4), Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5). Maka adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya (6), Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (7). Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya (8). Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah (9). Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (10). (yaitu) Api yang sangat panas (11)." (Surat Al-Qari'ah ayat 1-11)

Penjelasan

Hari Kiamat disebut Al-Qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang karena kedahsyatannya. Kata Al-Qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat.

Mengutip tafsir Kemenag, Allah mengulang kata Al-Qari'ah (Kiamat) dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut. Sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya. Berikut firman-Nya: "Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

Kemudian Allah menjelaskan di ayat berikutnya: {يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ} Artinya: "Pada hari itu manusia seperti laron (anai-anai) yang bertebaran. (Al-Qari'ah: 4)

Yakni mereka bertebaran bercerai-berai ke sana dan kemari karena kebingungan menghadapi huru-hara yang sangat menakutkan di hari itu, sehingga manisia mirip seperti laron yang bertebaran.

Tak hanya itu, kengerian Hari Kiamat digambarkan di ayat berikutnya dengan gunung-gunung yang dihamburkan seperti bulu.

وَتَكُوۡنُ الۡجِبَالُ كَالۡعِهۡنِ الۡمَنۡفُوۡشِؕ

Gunung yang demikian kokoh diempaskan sehingga menjadi abu, kemudian disapu oleh angin dahsyat hingga beterbangan, menjadikan bumi terhampar rata. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami Al-Qari'ah itu.

Karena itu Allah berfirman: {فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ} "Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya." (Al-Qari'ah: 6). Maksudnya, timbangan amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. (Al-Qari'ah: 7) Yakni berada di dalam surga.

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. (Al-Qari'ah: 8) Yaitu timbangan amal keburukannya lebih berat daripada timbangan amal kebaikannya. {فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ} "Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah." (Al-Qari'ah: 9)

Neraka Hawiyah

Seperti apakah neraka Hawiyah itu? Allah menjelaskannya pada ayat berikutnya:
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1112)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More