Nasihat yang Mesti Disampaikan Kepada Orang yang Akan Meninggal

Rabu, 28 Desember 2022 - 14:33 WIB
Orang yang sedang menunggu orang yang akan meninggal dunia disukai membangkitkan harapannya kepada rahmat Allah. Foto/Ilustrasi: Ist
Imam Nawawi mengatakan orang yang sedang menunggu orang yang akan meninggal dunia disukai membangkitkan harapannya kepada rahmat Allah, menganjurkannya untuk berbaik sangka kepada Allah, mengingatkannya dengan ayat-ayat dan hadis-hadis mengenai pengharapan dan ditimbulkan semangatnya.

"Petunjuk mengenai apa yang saya sebutkan ini banyak terdapat dalam hadis-hadis sahih," ujar an-Nawawi dalam kitab Al-Majmu'.

Menurutnya, hal ini juga dilakukan oleh Ibnu Abbas terhadap Umar bin Khattab ra ketika menghadapi maut, juga dilakukan Ibnu Abbas terhadap Aisyah , dan dilakukan pula oleh Ibnu Amr bin Ash terhadap ayahnya. "Semua ini tersebut dalam hadits dan riwayat yang sahih," ujarnya.



Sementara itu Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fatwa-Fatwa Kontemporer" juga mengingatkan bagi si sakit --khususnya bagi yang telah kedatangan tanda-tanda mendekati kematian-- untuk berprasangka baik kepada Allah Ta'ala.



Dia menjelaskan berprasangka baik dalam arti, pengharapannya kepada rahmat Allah melebihi perasaan takutnya kepada azab-Nya. Selalu mengingat betapa besar kemurahan-Nya. Betapa indah pengampunan-Nya. Betapa luas rahmat-Nya. Betapa sempurna karunia-Nya. "Dikedepankan-Nya kebaikan dan kebajikan-Nya, membayangkan apa yang dijanjikan-Nya kepada ahli tauhid dan rahmat yang disediakan-Nya untuk mereka pada hari kiamat," tuturnya.

Jabir meriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu meninggal dunia melainkan dalam keadaan dia berbaik sangka kepada Allah Ta'ala." (Muslim dalam "Kitab al-Jannah wa Shifatu Na'imiha" nomor 2877).



Hal ini diperkuat oleh hadis qudsi yang telah disepakati kesahihannya, bahwa Allah berfirman: "Aku menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku." (Bukhari dalam "at-Tauhid" dan Muslim dalam "adz-Dzikr", nomor 2675).

Ibnu Abbas berkata, "Apabila Anda melihat seseorang kedatangan tanda-tanda kematian maka gembirakanlah dia agar dia menghadap kepada Allah dengan berbaik sangka kepada-Nya; dan apabila Anda lihat orang yang hidup --yakni sehat-- maka takut-takutilah dia akan Tuhannya Azza wa Jalla."

Dalam kitab Syarah as-Sunnah karya al-Baghawi juga disebutkan Mu'tamir bin Sulaiman berkata, "Ketika akan meninggal dunia, ayah berkata kepadaku, 'Wahai Mu'tamir, bicaralah kepadaku tentang rukhshah-rukhshah (kemurahan-kemurahan), supaya aku menghadap Allah Ta'ala dengan berbaik sangka kepada-Nya."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
يٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ فَانْفُذُوۡا‌ؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ‌ۚ
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan dari Allah.

(QS. Ar-Rahman Ayat 33)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More