Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 78 Terkait Perilaku Buruk Pendeta Yahudi

Rabu, 28 Desember 2022 - 22:40 WIB
Perilaku buruk para pendeta Yahudi disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 78 yang suka mengubah dan merekayasa isi Kitab Taurat. Foto/ist
Perilaku buruk pendeta Yahudi yang suka merekayasa dan mengubah isi Kitab Allah menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam. Hal ini disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 78.

Kaum Yahudi memang kerap diceritakan sebagai umat yang selalu melakukan penyimpangan dan melampaui batas. Selain durhaka, mereka sering melanggar hukum-hukum Allah dan memutarbalikkan isi Kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada mereka.

Dalam Islam, beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan sifat orang-orang bertakwa. Yaitu beriman kepada Al-Qur'an dan kitab-kitab (wahyu) Taurat, Zabur, Injil dan sahifah-sahifah yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Berikut asbabun nuzul Surat Ali Imran Ayat 78 berkiatan perilaku buruk segolongan pendeta-pendeta Yahudi. Allah berfirman:

وَاِنَّ مِنۡهُمۡ لَـفَرِيۡقًا يَّلۡوٗنَ اَلۡسِنَتَهُمۡ بِالۡكِتٰبِ لِتَحۡسَبُوۡهُ مِنَ الۡكِتٰبِ‌ وَمَا هُوَ مِنَ الۡكِتٰبِۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ هُوَ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ وَمَا هُوَ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ الۡكَذِبَ وَ هُمۡ يَعۡلَمُوۡنَ


Artinya: "Dan sungguh, di antara mereka niscaya ada segolongan yang memutarbalikkan lidahnya membaca Kitab, agar kamu menyangka (yang mereka baca) itu sebagian dari Kitab, padahal itu bukan dari Kitab dan mereka berkata, "Itu dari Allah," padahal itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui." (QS Ali 'Imran ayat 78)

Asbabun Nuzul

Menurut Ibnu Abbas, ayat ini diturunkan terkait dengan perbuatan dan perilaku kaum Yahudi yang suka memutarbalikkan bahkan mengganti ayat. Lalu mengatakannya bahwa semua itu adalah Kitab Allah dengan tujuan menipu (memperbodoh) umat manusia. (HR Al-Bukhari)

Ayat ini menerangkan keadaan sekelompok pendeta-pendeta Yahudi (Ahli Kitab) yang mengubah ayat-ayat Kitab (Taurat). Mereka menambah lafaz-lafaznya atau menukar letak dan menghapus sebagian dari lafaz-lafaz itu, sehingga berubahlah pengertiannya yang asli. Parahnya, mereka mengetahui bahwa perbuatan itu salah, tetapi tetap mereka lakukan. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam.



Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More