Kisah Kaum Yahudi Ingkari Taurat, Hukuman Zina Diganti Jadi Cambuk

Minggu, 25 Juli 2021 - 15:09 WIB
loading...
Kisah Kaum Yahudi Ingkari Taurat, Hukuman Zina Diganti Jadi Cambuk
Pengingkaran kaum Yahudi terhadap isi Kita Taurat diceritakan Allah dalam Al-Quran. Foto ilustrasi/dok dompetalquran.or.id
A A A
Al-Qur'an menceritakan sikap kaum Yahudi yang suka mengingkari hukum-hukum Allah. Mereka tidak segan-segan mengubah isi kitab Taurat. Kalimat-kalimatnya mereka pindah-pindahkan, sehingga yang tempatnya di depan terkadang diletakkan di belakang, dan sebaliknya.

Misalnya, mengganti hukum Rajam bagi pelaku zina dengan hukuman dijemur dan cambuk. Padahal di kitab mereka (Taurat) hukumannya adalah Rajam. Rajam adalah hukuman bagi pelanggar hukum dengan cara dilempari batu sampai mati.



Seperti diketahui, zina adalah dosa besar dalam Islam. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan umatnya akan beratnya siksaan dan hukuman bagi pelaku zina. Hukuman Rajam bagi pezina juga diberlakukan bagi kaum Yahudi sebagaimana tertera dalam Kitab Taurat.

Allah mengingatkan Nabi Muhammad agar tidak bersedih dengan penyelewengan kaum Yahudi terhadap hukum-hukum Allah itu. Berikut firman-Nya:

يٰۤـاَيُّهَا الرَّسُوۡلُ لَا يَحۡزُنۡكَ الَّذِيۡنَ يُسَارِعُوۡنَ فِى الۡكُفۡرِ مِنَ الَّذِيۡنَ قَالُوۡۤا اٰمَنَّا بِاَ فۡوَاهِهِمۡ وَلَمۡ تُؤۡمِنۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ ‌ۛۚ وَمِنَ الَّذِيۡنَ هَادُوۡا ‌ ۛۚ سَمّٰعُوۡنَ لِلۡكَذِبِ سَمّٰعُوۡنَ لِقَوۡمٍ اٰخَرِيۡنَۙ لَمۡ يَاۡتُوۡكَ‌ؕ يُحَرِّفُوۡنَ الۡـكَلِمَ مِنۡۢ بَعۡدِ مَوَاضِعِهٖ‌ۚ يَقُوۡلُوۡنَ اِنۡ اُوۡتِيۡتُمۡ هٰذَا فَخُذُوۡهُ وَاِنۡ لَّمۡ تُؤۡتَوۡهُ فَاحۡذَرُوۡا‌ ؕ وَمَنۡ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتۡنَـتَهٗ فَلَنۡ تَمۡلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيۡــًٔـا‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَمۡ يُرِدِ اللّٰهُ اَنۡ يُّطَهِّرَ قُلُوۡبَهُمۡ‌ ؕ لَهُمۡ فِىۡ الدُّنۡيَا خِزۡىٌ ۚۖ وَّلَهُمۡ فِىۡ الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ

"Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, "Kami telah beriman," padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, "Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah." Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar." (QS Al-Maidah Ayat 41)

Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul ayat ini dijelaskan dalam "Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an" karya Ustaz Marwan Hadidi bin Musa.

Imam Muslim meriwayatkan dari Barra' bin 'Azib ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati orang Yahudi dalam keadaan dihitamkan (dijemur) dan didera (dicambuk), lalu Beliau memanggil mereka dan bertanya, "Apakah seperti ini, kamu mendapatkan hukuman pezina dalam kitabmu?" Mereka menjawab, "Ya." Maka Beliau memanggil salah seorang di antara pendeta mereka dan berkata, "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa, apakah seperti ini kamu mendapatkan hukuman pezina dalam kitab kamu?"

Pendeta Yahudi itu menjawab, "Sesungguhnya tidak seperti ini." Jika sekiranya engkau tidak bertanya kepadaku dengan nama itu tentu aku tidak akan memberitahukan kamu, kami mendapatkan rajam di sana, akan tetapi perbuatan itu sering terjadi di kalangan orang-orang terhormat (pembesar) di antara kami.

Oleh karena itu, jika kami mendapatkan orang yang terhormat (melakukannya), maka kami biarkan. Dan jika kami mendapatkan orang yang lemah melakukannya (rakyat jelata), maka kami tegakkan had terhadapnya. Kami pun berkata, "Marilah kita berkumpul untuk menetapkan sesuatu yang akan kita pakai dalam memberikan hukuman kepada orang terhormat dan orang yang rendah; kita tetap jemur dan cambuk sebagai ganti rajam."

Maka Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah orang pertama yang menghidupkan perintah-Mu ketika mereka mematikannya." Beliau pun memerintahkan dirajam, lalu dirajamlah orang tersebut.

Maka Allah 'Azza wa Jalla menurunkan ayat ini: "Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah kamu disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya" sampai ayat "Jika (hukum) ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah," di mana orang itu mengatakan, "Datangilah Muhammad! Jika ia memerintahkan dihitamkan dan didera, maka terimalah hukum itu, tetapi jika dia memfatwakan kamu untuk dirajam, maka berhati-hatilah."

Kemudian Allah menurunkan ayat, "Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir". "Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Dan 'Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (Lihat Al-Ma'idah: 44, 45 dan 47)

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2635 seconds (0.1#10.140)