-
وَتَذَرُوۡنَ الۡاٰخِرَةَ
Wa tazaruunal Aakhirah
21. dan mengabaikan (kehidupan) akhirat.
-
وُجُوۡهٌ يَّوۡمَٮِٕذٍ نَّاضِرَةٌ
Wujuuhuny yawma 'izin naadirah
22. Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,
-
اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Ilaa rabbihaa naazirah
23. memandang Tuhannya.
-
وَوُجُوۡهٌ يَّوۡمَٮِٕذٍۢ بَاسِرَةٌ
Wa wujuuhuny yawma 'izim baasirah
24. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
-
تَظُنُّ اَنۡ يُّفۡعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ
Tazunnu any yuf'ala bihaa faaqirah
25. mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat.
-
كَلَّاۤ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِىَۙ
Kallaaa izaa balaghatit taraaqii
26. Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
-
وَقِيۡلَ مَن ۜ رَاقٍۙ
Wa qiila man raaq
27. dan dikatakan (kepadanya), "Siapa yang dapat menyembuhkan?"
-
وَّظَنَّ اَنَّهُ الۡفِرَاقُۙ
Wa zanna annahul firaaq
28. Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),
-
وَالۡتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ
Waltaffatis saaqu bissaaq
29. dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan),
-
اِلٰى رَبِّكَ يَوۡمَٮِٕذِ اۨلۡمَسَاقُؕ
Ilaa rabbika yawma'izinil masaaq
30. kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
-
فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ
Falaa saddaqa wa laa sallaa
31. Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan shalat,
-
وَلٰڪِنۡ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ
Wa laakin kazzaba wa tawalla
32. tetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),
-
ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهۡلِهٖ يَتَمَطّٰىؕ
Summa zahaba ilaaa ahlihii yatamatta
33. kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.
-
اَوۡلٰى لَكَ فَاَوۡلٰىۙ
Awlaa laka fa awlaa
34. Celakalah kamu! Maka celakalah!
-
ثُمَّ اَوۡلٰى لَكَ فَاَوۡلٰىؕ
Summa awlaa laka fa awla
35. Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!
-
اَيَحۡسَبُ الۡاِنۡسَانُ اَنۡ يُّتۡرَكَ سُدًىؕ
Ayahsabul insaanu anyytraka sudaa
36. Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?
-
اَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةً مِّنۡ مَّنِىٍّ يُّمۡنٰىۙ
Alam yaku nutfatam mim maniyyiny yumnaa
37. Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
-
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ
Summa kaana 'alaqata fakhalaq fasawwaa
38. kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,
-
فَجَعَلَ مِنۡهُ الزَّوۡجَيۡنِ الذَّكَرَ وَالۡاُنۡثٰىؕ
Faja'ala minhuz zawjayniz zakara wal unsaa
39. lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.
-
اَلَيۡسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنۡ يُّحۡـىِۦَ الۡمَوۡتٰى
Alaisa zaalika biqoodirin 'alaaa any yuhyiyal mawtaa
40. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?