Ibadah di Rumah, Dahulukan Menghilangkan Mafsadah daripada Mengambil Maslahah - KH Maruf Amin
loading...
A
A
A
Syukur alhamdulilah kita ada di bulan Ramadhan yang diberkati Allah, Syahrul Mubarak. Bulan dimana kita dianjurkan melakukan banyak ibadah, Syahrul Ibadah. Karena di siang hari kita melaksanakan puasa, Syahrul Shiyam. Di malam hari, kita melakukan salat malam atau tarawih, maka bulan ini juga dinamakan Syahrul Qiyam. Dan di bulan Ramadhan ini kita juga dianjurkan untuk banyak membaca Alquran atau tadarus, sehingga Ramadhan juga dinamakan Syahrul Quran dan juga karena di bulan Ramadhan ini turun Alquran, yaitu pada 17 Ramadhan. Dan turun dari langit ke Lauhul Mahfudz pada tanggal 21 di akhir Ramadhan, oleh karena itu kita disunahkan pada malam-malam itu karena malam itu adalah Malam Lailatul Qadr, yaitu pada bagian akhir Ramadhan.
Namun kali ini kita berada pada situasi memprihatinkan karena adanya pandemi corona yang menimpa negara kita dan dunia. Karena itu dalam suasana ini kita tidak boleh kehilangan semangat beribadah. Namun ibadah yang dilakukan seharusnya dilakukan di rumah, tarawih di rumah. tadarus di rumah, dan bukan di masjid. Memang berjamaah itu lebih banyak pahala, namun disana ada bahaya yang nantinya akan menimbulkan kerusakan.
Nabi Muhammad SAW berkata “Tidak boleh menyakiti diri sendiri, dan tidak boleh menyakiti orang lain”. Padahal dengan berkumpul, termasuk berjamaah, mengadakan tadarus dan itikaf di masjid sangat berpotensi terjadinya penularan. Bisa kita ditulari, bisa kita yang menularkan. Padahal menurut para ahli, penularan yang begitu masif terjadi lewat adanya kumpul-kumpul.
Sehingga kita tidak boleh melakukan sesuatu yang diyakini bahayanya, walaupun pekerjaan itu baik. Menghilangkan mafsadah harus didahulukan daripada mengambil maslahat dan mengambil manfaat. Oleh sebab itu mari kita lakukan ibadah salat tarawih, tadarus di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah. Bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah dari rumah.
Simak tausiyah dari Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin selengkapnya dalam video berikut.
Namun kali ini kita berada pada situasi memprihatinkan karena adanya pandemi corona yang menimpa negara kita dan dunia. Karena itu dalam suasana ini kita tidak boleh kehilangan semangat beribadah. Namun ibadah yang dilakukan seharusnya dilakukan di rumah, tarawih di rumah. tadarus di rumah, dan bukan di masjid. Memang berjamaah itu lebih banyak pahala, namun disana ada bahaya yang nantinya akan menimbulkan kerusakan.
Nabi Muhammad SAW berkata “Tidak boleh menyakiti diri sendiri, dan tidak boleh menyakiti orang lain”. Padahal dengan berkumpul, termasuk berjamaah, mengadakan tadarus dan itikaf di masjid sangat berpotensi terjadinya penularan. Bisa kita ditulari, bisa kita yang menularkan. Padahal menurut para ahli, penularan yang begitu masif terjadi lewat adanya kumpul-kumpul.
Sehingga kita tidak boleh melakukan sesuatu yang diyakini bahayanya, walaupun pekerjaan itu baik. Menghilangkan mafsadah harus didahulukan daripada mengambil maslahat dan mengambil manfaat. Oleh sebab itu mari kita lakukan ibadah salat tarawih, tadarus di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah. Bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah dari rumah.
Simak tausiyah dari Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin selengkapnya dalam video berikut.
(wmc)