Surat Yusuf Ayat 83: Kesabaran Nabi Yakub Saat Mendengar Bunyamin Ditahan
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Ketika saudara-saudara Nabi Yusuf selain Bunyamin dan saudara tertua (Yahuda) tiba di kampung halaman mereka di Kanaan Palestina, mereka menceritakan peristiwa yang terjadi di Mesir kepada ayah mereka, Nabi Yakub.
Mendengar kesaksian itu, Nabi Yakub 'alaihissalam seperti ragu dan memilih untuk bersabar. Berikut kisah kesabaran Nabi Yakub diceritakan dalam tadabur Surat Yusuf :
Artinya: "Ya'qub berkata: 'Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf ayat 83)
Pesan dan Hikmah
1. Tidak mudah memperbaiki reputasi harum yang sudah tercoreng. Kesaksian dan kejujuran para saudara Nabi Yusuf diragukan oleh ayahnya Nabi Yakub. Sampai beliau mengatakan: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu."
2. Amanah dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana saja. Jika dua hal ini sudah terkoyak jangan harap perjalanan hidup akan mudah dan lancar.
3. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Nabi Yakub mendengar hal yang sudah terjadi itu melainkan memperkuat kesabarannya, sambil penuh harap agar semuanya, Yusuf, Bunyamin dan anak tertuanya kembali.
4. Kesabaran yang baik harus didasari sikap tauhid yang baik terhadap Allah yang Maha Mengetahui dengan segala hal yang nampak dan tersembunyi. Pasti ada hikmah dan pelajaran di balik semua peristiwa dan itu sudah diatur dan diukur sesuai kemampuan hamba-Nya.
5. Nabi Yakub menunjukkan kesabaran pada pukulan pertama. Inilah puncak hakikat kesabaran. Bukan sabar jika telah menampar dan merobek pipi. Bukan sabar jika sudah bertertiak dan keluar kata-kata kasar dan kotor. Bukan sabar jika telah mengangis berhari-hari seakan tidak menerima takdir. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sabar itu pada pukulan pertama musibah menimpa."
6. Pentingnya menguatkan sabar dengan mengharapkan pahala dan ganti kebaikan dari Allah.
Wallahu A'lam
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Ketika saudara-saudara Nabi Yusuf selain Bunyamin dan saudara tertua (Yahuda) tiba di kampung halaman mereka di Kanaan Palestina, mereka menceritakan peristiwa yang terjadi di Mesir kepada ayah mereka, Nabi Yakub.
Mendengar kesaksian itu, Nabi Yakub 'alaihissalam seperti ragu dan memilih untuk bersabar. Berikut kisah kesabaran Nabi Yakub diceritakan dalam tadabur Surat Yusuf :
قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًاۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗعَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّأْتِيَنِيْ بِهِمْ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Artinya: "Ya'qub berkata: 'Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf ayat 83)
Pesan dan Hikmah
1. Tidak mudah memperbaiki reputasi harum yang sudah tercoreng. Kesaksian dan kejujuran para saudara Nabi Yusuf diragukan oleh ayahnya Nabi Yakub. Sampai beliau mengatakan: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu."
2. Amanah dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana saja. Jika dua hal ini sudah terkoyak jangan harap perjalanan hidup akan mudah dan lancar.
3. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Nabi Yakub mendengar hal yang sudah terjadi itu melainkan memperkuat kesabarannya, sambil penuh harap agar semuanya, Yusuf, Bunyamin dan anak tertuanya kembali.
4. Kesabaran yang baik harus didasari sikap tauhid yang baik terhadap Allah yang Maha Mengetahui dengan segala hal yang nampak dan tersembunyi. Pasti ada hikmah dan pelajaran di balik semua peristiwa dan itu sudah diatur dan diukur sesuai kemampuan hamba-Nya.
5. Nabi Yakub menunjukkan kesabaran pada pukulan pertama. Inilah puncak hakikat kesabaran. Bukan sabar jika telah menampar dan merobek pipi. Bukan sabar jika sudah bertertiak dan keluar kata-kata kasar dan kotor. Bukan sabar jika telah mengangis berhari-hari seakan tidak menerima takdir. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sabar itu pada pukulan pertama musibah menimpa."
6. Pentingnya menguatkan sabar dengan mengharapkan pahala dan ganti kebaikan dari Allah.
Wallahu A'lam
(rhs)