Kenali Ciri Wanita Nusyuz yang Diancam Masuk Neraka
loading...
A
A
A
2. Bersedekah dan bertutur kata yang baik
Seperti yang dijelaskan pada hadis di awal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan wanita untuk bersedekah agar terhindar dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتقوا النارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمَن لم يَجِدْ فبكلمةٍ طَيِّبَةٍ
“Lindungilah diri kalian dari neraka meskipun dengan (menyedekahkan) sebutir kurma. Jika tidak ada maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah kalimat untuk memohon ampun yang ringan diucapkan. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, ‘Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’ ” (QS. Az-Zumar:53)
4. Bersabar dan mendidik dengan baik apabila dikaruniai anak perempuan
Memiliki anak perempuan bukanlah suatu kehinaan seperti pada masa jahiliyah , namun merupakan karunia dari Allah sebagaimana anak laki-laki. Anak perempuan semestinya diperlakukan dengan baik sebagaimana anak laki-laki. Wanita berperan besar dalam melahirkan generasi Islam yang hebat, maka hendaknya wanita menaruh perhatian besar pula dalam hal mendidik anak ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ، فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa memiliki tiga anak perempuan, kemudian dia bersabar atas mereka, memberikan makan, minum, dan pakaian untuk mereka dari usahanya, sungguh mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah dari hadits ‘Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah). (Baca juga : Silaturahmi, Salah Satu Tiket untuk Masuk Surga )
5. Menjaga salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan, dan taat pada suami
Walaupun ditetapkan bahwasanya wanita banyak sebagai penghuni neraka, Allah juga bukakan pintu surga selebar-lebarnya bagi wanita. Bahkan, dari 8 pintu surga yang ada, wanita shalihah bebas memilih pintu surga yang ia suka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Hadis-hadis tersebut seakan mengingatkan pentingnya berbuat baik dan saling menjaga akhlak di antara suami dan istri. Saling menjaga akhlak karena Alla Ta'ala. Pernikahan akan berjalan dengan baik, jika pasangan suami istri memahami kewajibannya yang menjadi hak pasangannya, kemudian melaksanakan kewajiban itu dengan baik.
Suami berkewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya dengan baik dan menjaga mereka dari siksa api neraka. Sedangkan istri berkewajiban mentaati suaminya dalam perkara yang ma’ruf sesuai dengan kemampuannya.
Jika istri melakukan kewajibannya kepada suami dengan sebaik-baiknya, setelah mentaati Allâh, maka ia akan meraih surga-Nya.
Suami yang Tidak Layak Ditaati
Meski wanita yang tidak taat pada suami (nusyuz) diancam neraka, namun, sejatinya, para istri atau wanita muslimah tidak boleh tunduk pada suami yang memerintah kepada kemaksiatan meskipun hati begitu cinta dan sayangnya kepada suami. Jika kewajiban patuh pada suami sangatlah besar, maka apalagi kewajiban mematuhi Allah, tentu lebih besar lagi.
Seperti yang dijelaskan pada hadis di awal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan wanita untuk bersedekah agar terhindar dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتقوا النارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمَن لم يَجِدْ فبكلمةٍ طَيِّبَةٍ
“Lindungilah diri kalian dari neraka meskipun dengan (menyedekahkan) sebutir kurma. Jika tidak ada maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah kalimat untuk memohon ampun yang ringan diucapkan. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, ‘Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’ ” (QS. Az-Zumar:53)
4. Bersabar dan mendidik dengan baik apabila dikaruniai anak perempuan
Memiliki anak perempuan bukanlah suatu kehinaan seperti pada masa jahiliyah , namun merupakan karunia dari Allah sebagaimana anak laki-laki. Anak perempuan semestinya diperlakukan dengan baik sebagaimana anak laki-laki. Wanita berperan besar dalam melahirkan generasi Islam yang hebat, maka hendaknya wanita menaruh perhatian besar pula dalam hal mendidik anak ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ، فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa memiliki tiga anak perempuan, kemudian dia bersabar atas mereka, memberikan makan, minum, dan pakaian untuk mereka dari usahanya, sungguh mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah dari hadits ‘Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah). (Baca juga : Silaturahmi, Salah Satu Tiket untuk Masuk Surga )
5. Menjaga salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan, dan taat pada suami
Walaupun ditetapkan bahwasanya wanita banyak sebagai penghuni neraka, Allah juga bukakan pintu surga selebar-lebarnya bagi wanita. Bahkan, dari 8 pintu surga yang ada, wanita shalihah bebas memilih pintu surga yang ia suka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Hadis-hadis tersebut seakan mengingatkan pentingnya berbuat baik dan saling menjaga akhlak di antara suami dan istri. Saling menjaga akhlak karena Alla Ta'ala. Pernikahan akan berjalan dengan baik, jika pasangan suami istri memahami kewajibannya yang menjadi hak pasangannya, kemudian melaksanakan kewajiban itu dengan baik.
Suami berkewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya dengan baik dan menjaga mereka dari siksa api neraka. Sedangkan istri berkewajiban mentaati suaminya dalam perkara yang ma’ruf sesuai dengan kemampuannya.
Jika istri melakukan kewajibannya kepada suami dengan sebaik-baiknya, setelah mentaati Allâh, maka ia akan meraih surga-Nya.
Suami yang Tidak Layak Ditaati
Meski wanita yang tidak taat pada suami (nusyuz) diancam neraka, namun, sejatinya, para istri atau wanita muslimah tidak boleh tunduk pada suami yang memerintah kepada kemaksiatan meskipun hati begitu cinta dan sayangnya kepada suami. Jika kewajiban patuh pada suami sangatlah besar, maka apalagi kewajiban mematuhi Allah, tentu lebih besar lagi.