Kisah Bijak Para Sufi: Toko Lampu

Senin, 20 Juli 2020 - 06:00 WIB
loading...
Kisah Bijak Para Sufi: Toko Lampu
Membaca dalam gelap. Foto/Ilustrasi/Hendri/Rencongpost.com
A A A
PADA suatu malam yang gelap, dua orang bertemu di sebuah jalan yang sunyi. "Saya sedang mencari sebuah toko di dekat sini, namanya Toko Lampu," kata orang pertama. "Saya kebetulan tinggal dekat sini, dan bisa membawa Saudara ke sana," kata yang kedua.



"Saya harus bisa menemukannya sendiri. Saya sudah diberi petunjuknya, dan saya pun sudah mencatatnya," sahut yang pertama.

"Lalu, kenapa Saudara mengatakan itu kepada saya?"

"Basa-basi saja."

"Jadi, Saudara ingin ditemani, bukan ditunjukkan arah?'

"Ya, begitulah."

"Tetapi, akan lebih mudah bagi Saudara apabila diberi petunjuk oleh penduduk di sini, sudah sejauh ini, terutama karena mulai dari sini jalannya sulit."

"Saya percaya pada apa yang sudah dikatakan kepada saya, yang telah membawaku sejauh ini. Saya tidak yakin bisa mempercayai sesuatu atau seseorang yang lain lagi."

"Jadi, meskipun Saudara telah mempercayai pemberi petunjuk yang pertama, Saudara tidak diajari cara mengenali orang yang bisa Saudara percayai?"

"Begitulah."

"Apakah Saudara punya tujuan lain!"

"Tidak, hanya menemukan Toko Lampu itu."

"Boleh saya tahu kenapa Saudara mencari sebuah toko lampu?"

"Sebab saya telah diberitahu oleh para ahli bahwa di tempat itu mereka menjual alat-alat tertentu yang memungkinkan orang bisa membaca dalam gelap."

"Saudara benar, tetapi ada syaratnya, dan juga sedikit keterangan. Saya ragu apakah Saudara telah diberitahu tentang hal itu."

"Apa itu?"



"Syarat untuk bisa membaca dengan lampu adalah bahwa Saudara sudah bisa membaca."

"Saudara tidak bisa membuktikannya!"
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2329 seconds (0.1#10.140)