Waspadai Naminah, Dosa Besar yang Mencelakakan Pelakunya.
loading...
A
A
A
Sesungguhnya setan mempunyai banyak penolong yang turut mengibarkan panjinya. Mereka membantu dan menduduki posisinya untuk menghasut manusia, menyebarkan ucapan yang bisa menimbulkan permusuhan, melahirkan kedengkian dan membangkitkan dendam kesumat maupun api permusuhan di antara manusia.
Sayangnya, upaya setan ini sangat berhasil. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah menerima upaya setan ini. Di antara penyakit moral yang disebarkan setan di kalangan manusia ini adalah namîmah. Dikutip dari buku '100 Dosa yang Diremehkan Wanita'yang ditulis Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi, dijelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari, termasuk kalangan wanita bahwa namîmah merupakan perbuatan dosa besar yang akan mencelakakan pelakunya. (Baca juga : Inilah Sifat Istri yang Dapat Mendatangkan Rezeki Bagi Suaminya )
Berapa banyak rumah tangga hancur, cinta kasih berantakan, hubungan kerabat putus, darah terkucur dan kehormatan ternodai, persaudaraan renggang dan persatuan tercabik-cabik akibat adu domba dan hasil buruk yang ditimbulkannya.
Dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhudiriwayatkan bahwa ia berkata RasulullahShallallahu alaihi wa sallambersabda :
" Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya, yang lemah lembut perangainya, dan yang berlaku ramah. Sedangkan orang yang paling aku benci di antara kalian adalah orang yang berjalan ke sana kemari untuk mengadu domba yang memecah belah orang yang bersaudara dan yang mencari-cari aib orang lain agar manusia menjauhinya. {HR Thabrani dalam Ash-Shaghir dan Al-Ausath)
Kemudian hadis lain, dari Hudzaifah ra diriwayatkan bahwa ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda : "Tidak akan masuk surga orang yang banyak memfitnah" (Shahih Al Bukhari)
Dalam riwayat lainnya : "Tidak akan masuk surga orang yang banyak mengadu domba" (Shahih Muslim)
Perbuatan ApakahNaminah Itu?
Namimah diterjemahkan dengan “adu domba” dalam bahasa Indonesia, akan tetapi maknanya lebih luas dari sekedar adu domba. Pengertian namimah sebagaimana dijelaskan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis berikut,
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ « ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata:
“Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu ? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia” (HR Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa namimah bertujuan merusak hubungan manusia Beliau berkata,
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀ : ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔ ﻧَﻘْﻞ ﻛَﻠَﺎﻡِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟْﺈِﻓْﺴَﺎﺩِ ﺑَﻴْﻨﻬﻢْ .
“Para ulama menjelaskan namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka.” (Syarh Nawawi LiShahih Muslim 1/214)
Sebagai contoh misalnya, si A mengatakan kepada si B yang membuat si C menjadi tidak suka kepada si B, baik itu perkataan dusta maupun perkataan benar. Sebaliknya, si A juga mengatakan kepada si C yang membuat si B tidak suka.
Seseorang bisa jadi sangat mudah melakukan naminah, bahkan ia menganggapnya hal kecil dan biasa padahal hal tersebut adalah dosa besar dan sangat berbahaya. Perhatikan hadis mengenai siksa kubur, orang yang disiksa tidak lah melakukan dosa yang dia anggap besar, akan tetapi ia melakukan namimah. (Baca juga : Senang Shopping? Waspada Bahayanya Bagi Muslimah )
Dari Abdullah bin Abbas dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Makkah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi SAW bersabda ;
“Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah” (HR Bukhari)
Karena itu, para ulama memasukkan perbuatan namîmah ke dalam deretan dosa- dosa besar . Karena banyaknya keburukan akibat perbuatan naminah ini. Akibat perbuatan itu, maka ada akibat yang harus diterimanya, antara lain :
1. Allah Azza wa Jalla sangat mencelanya
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ ﴿١٠﴾ هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِي
"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina (10).Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (11)". (QS Al-Qalam : 10-11)
2. Diancam dengan siksa kubur
Hadis Abdullah bin ’Abbas, dia berkata: Nabi SAW melewati dua kuburan, lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namîmah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Mengapa Anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Semoga Allâh meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”. [HR. Al-Bukhâri, no. 218; Muslim, no. 292]
Dalam hadis ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan orang yang disiksa di dalam kuburnya karena berbuat namîmah. Namîmah dengan lisannya, yang mengakibatkan terjadinya permusuhan di antara manusia, bahkan mungkin terjadi pertumpahan darah. Namîmah itu haram sekalipun apa yang dikatakannya benar. (Baca juga : ( Ingin Curhat? Carilah Tempatnya Sesuai Syariat )
3. Diancam tidak masuk sorga
Dari Hammâm bin al-Hârits, dia berkata, “Dahulu ada seorang laki-laki yang menyampaikan berita kepada amir (gubernur). Kami sedang duduk di dalam masjid, orang-orang mengatakan, “Orang ini biasa menyampaikan berita kepada amir”. Dia datang dan duduk dekat kami, maka Hudzaifah berkata, “Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang melakukan namîmah.” (HR. Muslim)
Betapa mengerikan dan bahayanya perbuatan naminah ini, maka muslimah harus mewaspadai dan menjauhinya.
Wallahu A'lam
Sayangnya, upaya setan ini sangat berhasil. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah menerima upaya setan ini. Di antara penyakit moral yang disebarkan setan di kalangan manusia ini adalah namîmah. Dikutip dari buku '100 Dosa yang Diremehkan Wanita'yang ditulis Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi, dijelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari, termasuk kalangan wanita bahwa namîmah merupakan perbuatan dosa besar yang akan mencelakakan pelakunya. (Baca juga : Inilah Sifat Istri yang Dapat Mendatangkan Rezeki Bagi Suaminya )
Berapa banyak rumah tangga hancur, cinta kasih berantakan, hubungan kerabat putus, darah terkucur dan kehormatan ternodai, persaudaraan renggang dan persatuan tercabik-cabik akibat adu domba dan hasil buruk yang ditimbulkannya.
Dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhudiriwayatkan bahwa ia berkata RasulullahShallallahu alaihi wa sallambersabda :
" Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya, yang lemah lembut perangainya, dan yang berlaku ramah. Sedangkan orang yang paling aku benci di antara kalian adalah orang yang berjalan ke sana kemari untuk mengadu domba yang memecah belah orang yang bersaudara dan yang mencari-cari aib orang lain agar manusia menjauhinya. {HR Thabrani dalam Ash-Shaghir dan Al-Ausath)
Kemudian hadis lain, dari Hudzaifah ra diriwayatkan bahwa ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda : "Tidak akan masuk surga orang yang banyak memfitnah" (Shahih Al Bukhari)
Dalam riwayat lainnya : "Tidak akan masuk surga orang yang banyak mengadu domba" (Shahih Muslim)
Perbuatan ApakahNaminah Itu?
Namimah diterjemahkan dengan “adu domba” dalam bahasa Indonesia, akan tetapi maknanya lebih luas dari sekedar adu domba. Pengertian namimah sebagaimana dijelaskan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis berikut,
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ « ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata:
“Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu ? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia” (HR Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa namimah bertujuan merusak hubungan manusia Beliau berkata,
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀ : ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔ ﻧَﻘْﻞ ﻛَﻠَﺎﻡِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟْﺈِﻓْﺴَﺎﺩِ ﺑَﻴْﻨﻬﻢْ .
“Para ulama menjelaskan namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka.” (Syarh Nawawi LiShahih Muslim 1/214)
Sebagai contoh misalnya, si A mengatakan kepada si B yang membuat si C menjadi tidak suka kepada si B, baik itu perkataan dusta maupun perkataan benar. Sebaliknya, si A juga mengatakan kepada si C yang membuat si B tidak suka.
Seseorang bisa jadi sangat mudah melakukan naminah, bahkan ia menganggapnya hal kecil dan biasa padahal hal tersebut adalah dosa besar dan sangat berbahaya. Perhatikan hadis mengenai siksa kubur, orang yang disiksa tidak lah melakukan dosa yang dia anggap besar, akan tetapi ia melakukan namimah. (Baca juga : Senang Shopping? Waspada Bahayanya Bagi Muslimah )
Dari Abdullah bin Abbas dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Makkah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi SAW bersabda ;
“Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah” (HR Bukhari)
Karena itu, para ulama memasukkan perbuatan namîmah ke dalam deretan dosa- dosa besar . Karena banyaknya keburukan akibat perbuatan naminah ini. Akibat perbuatan itu, maka ada akibat yang harus diterimanya, antara lain :
1. Allah Azza wa Jalla sangat mencelanya
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ ﴿١٠﴾ هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِي
"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina (10).Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (11)". (QS Al-Qalam : 10-11)
2. Diancam dengan siksa kubur
Hadis Abdullah bin ’Abbas, dia berkata: Nabi SAW melewati dua kuburan, lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namîmah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Mengapa Anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Semoga Allâh meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”. [HR. Al-Bukhâri, no. 218; Muslim, no. 292]
Dalam hadis ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan orang yang disiksa di dalam kuburnya karena berbuat namîmah. Namîmah dengan lisannya, yang mengakibatkan terjadinya permusuhan di antara manusia, bahkan mungkin terjadi pertumpahan darah. Namîmah itu haram sekalipun apa yang dikatakannya benar. (Baca juga : ( Ingin Curhat? Carilah Tempatnya Sesuai Syariat )
3. Diancam tidak masuk sorga
Dari Hammâm bin al-Hârits, dia berkata, “Dahulu ada seorang laki-laki yang menyampaikan berita kepada amir (gubernur). Kami sedang duduk di dalam masjid, orang-orang mengatakan, “Orang ini biasa menyampaikan berita kepada amir”. Dia datang dan duduk dekat kami, maka Hudzaifah berkata, “Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang melakukan namîmah.” (HR. Muslim)
Betapa mengerikan dan bahayanya perbuatan naminah ini, maka muslimah harus mewaspadai dan menjauhinya.
Wallahu A'lam
(wid)