Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Rabu, 12 April 2023 - 05:48 WIB
loading...
A A A
Hiasan (iluminasi) yang mengelilingi lembaran mushaf ini diambil dari khazanah ragam hias di nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua, yang terdapat pada arsitektur rumah adat, tekstil, batik, perhiasan, dan lainnya. Ragam hias dari setiap daerah itulah yang menjadi inspirasi dalam penciptaan desain iluminasi mushaf ini, karena itu semua begitu indah dan beragam.

5. Mushaf Tertua di Dunia (Replika Mushaf Tashkent)

Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Mushaf Tashkent sendiri dikenal dengan sebutan Mushaf Utsman bin Affan, karena dipercaya sebagai salah satu mushaf yang dikirim oleh khalifah Utsman bin Affan ke sejumlah negeri Islam pada zamannya. Mushaf ini juga diyakini menjadi mushaf tertua di dunia.

Berukuran sebesar 53 cm x 68 cm, dengan ukuran teksnya 44 cm x 55 cm, mushaf ini ditulis di atas kulit binatang. Sementara jumlah lembarannya sekitar 378 halaman, dan terdapat beberapa halaman yang hilang. Penulisan teksnya pun menggunakan khat kufi tanpa tanda diakritik.

Pada halaman tertentu terdapat bekas bercak darah, yang membuktikan bahwa mushaf ini adalah milik khalifah Utsman yang terbunuh ketika membaca Al-Qur'an. Sekarang, mushaf ini tersimpan rapi di Tashkent, Uzbekistan.

6. Mushaf Paling Banyak Dicetak (Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia)

Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Mushaf standar ini ditulis pertama kali oleh kaligrafer Ustaz Muhammad Syadzali Sa'ad, pada tahun 1973-1975. Kemudian ditulis kembali oleh Ustaz Baiquni Yasin beserta tim pada tahun 1999-2001, yang merupakan wakaf dari Yayasan Iman Jama' Jakarta melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Kementerian Agama RI. Penggunaan mushaf ini pun diputuskan oleh Menteri Agama pada tahun 1984 untuk menjadi "Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia".

7. Mushaf Al-Qur'an Braille

Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Mushaf Al-Qur'an dalam huruf Arab Braille ini dimaksudkan untuk membantu para tunanetra belajar dan membaca Al-Qur'an. Pada awalnya penulisan Al-Qur'an Braille dipelopori oleh Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam Yogyakarta (1964) dan Badan Pembinaan Wiyata Guna Bandung (1974). Pada tahun 1977 Kemenag melahirkan Al-Qur'an Braille untuk seluruh Indonesia yang kemudian ditetapkan sebagai Mushaf Al-Qur'an Standar Braille Indonesia (1984).

8. Mushaf Al-Qur’an Isyarat

Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Mushaf Al-Qur'an dengan pendekatan isyarat terdiri dari metode Kitabah dan Tilawah. Metode Kitabah adalah sistem isyarat berdasarkan tulisan atau Kitabah, yaitu mengisyaratkan setiap huruf, harakat, dan tanda baca yang tertulis dalam Mushaf Standar Indonesia.

Sementara metode Tilawah adalah mengeja per huruf serta harakat dan tanda bacanya melalui isyarat gerakan jari dan tangan yang sesuai dengan cara melafalkannya, dengan mengikuti hukum tilawah dan tajwid yang memungkinkan untuk diisyaratkan.

Mushaf-mushaf ini dipamerkan kepada masyarakat luas di Pameran 9 Mushaf Fenomenal yang digelar oleh Kemenag. Namun dua di antaranya, yakni Mushaf Terbesar dan Mushaf Pusaka berada di Bayt Al-Qur'an, lantaran supaya kondisinya tetap lestari dan terjaga.

9. Mushaf Al-Qur’an Kuno-kunoan

Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Sejak beberapa tahun terakhir ini di Indonesia dan Malaysia ditemukan sejumlah Al-Qur'an yang dari segi tampilannya seakan-akan kuno, padahal jika diperhatikan dengan teliti akan tampak bahwa naskah tersebut adalah tulisan baru. Biasanya, Al-Qur'an tersebut ditulis di atas kertas samson coklat, dengan alat tulis spidol, dan bagian pinggir naskah dibiarkan tidak rapi. Selain dalam bentuk buku, Al-Qur'an Kuno-kunoan juga muncul dalam bentuk salinan di atas daun lontar. Dalam sejarah penyalinan Al-Qur'an di masa lalu, penggunaan daun lontar untuk menulis Al-Qur'an tidak lazim.
(mpw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)