Mengharukan! Tukang Parkir Ini Kumpulkan Recehan selama 38 Tahun untuk Naik Haji
loading...
A
A
A
KISAH mengharukan dialami Sri Suharto, tukang parkir kendaraan di Jalan Yosodipuro, Solo, Jawa Tengah yang tahun ini akan berangkat menunaikan ibadah haji. Doa dan harapannya untuk melaksanakan Rukun Islam kelima terkabul setelah menanti selama 38 tahun.
Kerutan wajah dan rambut yang memutih terlihat jelas dari sosok Sri Suharto yang saat ini sudah berusia 69 tahun. Bertahun-tahun dia bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Sejak 38 tahun yang lalu atau tepatnya pada 1985, dia membanting tulang dengan bekerja menjadi tukang parkir dan tukang becak untuk mengumpulkan uang recehan untuk biaya naik haji.
Saat itu, Sri Suharto disiplin dan rutin menabung dari hasil keringatnya menjadi juru parkir di siang hari, dan menarik becak pada malam hari di seputaran Kota Solo.
"Itu ya hasil parkir (biaya naik haji). Waktu itu kalau siang saya parkir, kalau malam saya dulu becak," ungkapnya mengenang awal mula membulatkan tekad menabung untuk naik haji dikutip dari Antara, Rabu (17/5/2023).
Pada saat masih bekerja dobel, pria lanjut usia (lansia) asal Colomadu, Karanganyar ini bisa menabung sekitar Rp1,5 juta per bulan.
Namun saat ini penghasilannya sudah berkurang sangat besar. Meski demikian, dia beruntung dan sangat bersyukur karena uang yang ditabung selama 38 tahun kini sudah cukup untuk berangkat naik haji dirinya dan istri.
"Terutama sekarang setelah Corona, satu hari kadang bisa menyisihkan Rp35.000, kadang Rp38.000," ujarnya.
Sri Suharto menceritakan, dia dan istri mendaftar haji sejak 2011 silam. Setelah menunggu urutan calon jamaah haji selama 12 tahun, maka dia baru bisa berangkat pada musim haji 2023 ini.
Dia tetap sabar saat 2022 kemarin tak bisa naik haji bersama sang istri, Suminem (58) karena terkena pembatasan usia jemaah haji saat pandemi Covid-19. Sehingga tahun lalu Suminem berangkat duluan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tanpa didampingi suaminya, Sri Suharto.
"Istri berangkat sendiri tahun kemarin. Pokoknya kamu nggak usah mikir aku, ini panggilannya Tuhan, itu pesan saya sama istri saya," tutur Sri Suharto.
Menurut Sri Suharto, keinginannya untuk naik menunaikan ibadah haji merupakan panggilan Tuhan.
"Saya sudah lama ingin naik haji. Haji kan panggilan Allah," pungkasnya.
Kerutan wajah dan rambut yang memutih terlihat jelas dari sosok Sri Suharto yang saat ini sudah berusia 69 tahun. Bertahun-tahun dia bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Sejak 38 tahun yang lalu atau tepatnya pada 1985, dia membanting tulang dengan bekerja menjadi tukang parkir dan tukang becak untuk mengumpulkan uang recehan untuk biaya naik haji.
Saat itu, Sri Suharto disiplin dan rutin menabung dari hasil keringatnya menjadi juru parkir di siang hari, dan menarik becak pada malam hari di seputaran Kota Solo.
"Itu ya hasil parkir (biaya naik haji). Waktu itu kalau siang saya parkir, kalau malam saya dulu becak," ungkapnya mengenang awal mula membulatkan tekad menabung untuk naik haji dikutip dari Antara, Rabu (17/5/2023).
Pada saat masih bekerja dobel, pria lanjut usia (lansia) asal Colomadu, Karanganyar ini bisa menabung sekitar Rp1,5 juta per bulan.
Baca Juga
Namun saat ini penghasilannya sudah berkurang sangat besar. Meski demikian, dia beruntung dan sangat bersyukur karena uang yang ditabung selama 38 tahun kini sudah cukup untuk berangkat naik haji dirinya dan istri.
"Terutama sekarang setelah Corona, satu hari kadang bisa menyisihkan Rp35.000, kadang Rp38.000," ujarnya.
Sri Suharto menceritakan, dia dan istri mendaftar haji sejak 2011 silam. Setelah menunggu urutan calon jamaah haji selama 12 tahun, maka dia baru bisa berangkat pada musim haji 2023 ini.
Dia tetap sabar saat 2022 kemarin tak bisa naik haji bersama sang istri, Suminem (58) karena terkena pembatasan usia jemaah haji saat pandemi Covid-19. Sehingga tahun lalu Suminem berangkat duluan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tanpa didampingi suaminya, Sri Suharto.
"Istri berangkat sendiri tahun kemarin. Pokoknya kamu nggak usah mikir aku, ini panggilannya Tuhan, itu pesan saya sama istri saya," tutur Sri Suharto.
Menurut Sri Suharto, keinginannya untuk naik menunaikan ibadah haji merupakan panggilan Tuhan.
"Saya sudah lama ingin naik haji. Haji kan panggilan Allah," pungkasnya.
(shf)