Abu Yazid, Seekor Anjing, dan Muridnya
loading...
A
A
A
ABU Yazid Thoifur bin Isa bin Surusyan al-Busthami. Lahir di Bustham yang terletak di bagian timur Laut Persia. Meninggal di Bustham pada tahun 261 H/874 M. Beliau adalah salah seorang Sulton Aulia, yang merupakan salah satu Syaikh yang ada di silsilah dalam thoriqoh Sadziliyah, Thoriqoh Suhrowardiyah dan beberapa thoriqoh lain.
Akan tetapi beliau sendiri menyebutkan di dalam kitab karangan tokoh di negeri Irbil sbb: "...bahwa mulai Abu Bakar Shiddiq sampai ke aku adalah golongan Shiddiqiah." ( )
Suatu hari Abu Yazid berjalan-jalan dengan beberapa orang muridnya, jalan yang sedang mereka lalui sempit dan dari arah yang berlawanan datanglah seekor anjing. Abu Yazid menyingkir ke pinggir untuk memberi jalan kepada binatang itu.
Salah seorang murid tidak menyetujui perbuatan Abu Yazid ini dan berkata, "Allah Yang Maha Besar telah memuliakan manusia di atas segala makhluk-makhlukNya. Abu Yazid adalah 'Raja di antara kaum mistik', tetapi dengan ketinggian martabatnya itu beserta murid-muridnya yang taat masih memberi jalan kepada seekor anjing. Apakah pantas perbuatan seperti itu?"
Abu Yazid menjawab, "Anak muda, anjing tadi secara diam-diam telah berkata kepadaku, 'Apakah dosaku dan apakah pahalamu pada awal kejadian sehingga aku berpakaian kulit anjing dan engkau mengenakan jubah kehormatan sebagai raja di antara para mistik?'.
Begitulah yang sampai dalam pikiranku dan karena itulah aku memberi jalan kepadanya".
Akan tetapi beliau sendiri menyebutkan di dalam kitab karangan tokoh di negeri Irbil sbb: "...bahwa mulai Abu Bakar Shiddiq sampai ke aku adalah golongan Shiddiqiah." ( )
Suatu hari Abu Yazid berjalan-jalan dengan beberapa orang muridnya, jalan yang sedang mereka lalui sempit dan dari arah yang berlawanan datanglah seekor anjing. Abu Yazid menyingkir ke pinggir untuk memberi jalan kepada binatang itu.
Salah seorang murid tidak menyetujui perbuatan Abu Yazid ini dan berkata, "Allah Yang Maha Besar telah memuliakan manusia di atas segala makhluk-makhlukNya. Abu Yazid adalah 'Raja di antara kaum mistik', tetapi dengan ketinggian martabatnya itu beserta murid-muridnya yang taat masih memberi jalan kepada seekor anjing. Apakah pantas perbuatan seperti itu?"
Abu Yazid menjawab, "Anak muda, anjing tadi secara diam-diam telah berkata kepadaku, 'Apakah dosaku dan apakah pahalamu pada awal kejadian sehingga aku berpakaian kulit anjing dan engkau mengenakan jubah kehormatan sebagai raja di antara para mistik?'.
Begitulah yang sampai dalam pikiranku dan karena itulah aku memberi jalan kepadanya".
(mhy)