Bertambah 10 Orang, Total 109 Jemaah Haji Indonesia Wafat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci kembali bertambah 10 orang. Dengan demikian, sudah 109 jemaah haji yan meninggal sampai saat ini.
Juru Bicara PPIH Pusat Akmad Fauzin mengatakan 10 jemaah yang wafat adalah Taufik Edi Sahputra (58) asal kloter KNO 04, Maslahudin Djailani Bahrun (59) SOC 69, Sinto Idris Kasan (92) SUB 10, Popong Sopiah (59) JKS 20, Yasir Hasan Hasan (43) SUB 06.
Kemudian, Saat Sanawan Muhammad (86) asal kloter SUB 04, Agil Ruddy Sahilatua (60) BPN 18, Kosasih Kusman Dasim (72) JKS 65, Asfiyak Samsuddin Wongso (65) SUB 32 dan Achmad Mabrur Chafidin (45) SOC 42.
“Sampai hari ini, total jemaah yang wafat di Arab Saudi sebanyak 109 orang," kata Fauzin dalam keterangannya secara daring, Kamis (22/6/2023).
Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 21 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jumlah Jemaah gelombang II yang telah tiba di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah berjumlah 93.364 orang atau 243 kelompok terbang.
“Total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 197.667 orang atau 516 kelompok terbang,” ujarnya.
Sementara itu, menyambut puncak haji yang semakin dekat, selain kesiapan tenda, toilet, dapur dan layanan lainnya di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), secara simultan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan melaksanakan berbagai persiapan untuk pelayanan kesehatan di Armina.
“Beberapa pos kesehatan didirikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk lebih dapat mendekatkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan. Di Arafah didirikan 1 pos kesehatan (Poskes) utama dan 6 Poskes satelit yang ditempatkan menyebar di dekat tenda-tenda jemaah,” kata dia.
“Poskes di Arafah dioperasikan oleh tim kesehatan Daerah Kerja Bandara dan dibantu oleh Emergency Medical Team (EMT) dan Tim Promosi Kesehatan,” sambung Fauzin.
Menurutnya, poskes utama di Arafah tersedia sekitar 30 bed perawatan dan fasilitas pemulihan jika terjadi heatstroke. Pos kesehatan satelit tersebut untuk penanganan pertama dan sifatnya sementara.
“Jika membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut, jemaah dapat dikirim ke pos kesehatan utama Arafah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah atau Rumah Sakit Arab Saudi,” kata Fauzin.
Fauzin menambahkan, setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah. Di Muzdalifah, didirikan pos kesehatan sebanyak 11 unit yang dioperasikan oleh tim kesehatan dari KKHI Makkah. Operasional Poskes ini hanya semalam, sementara tim kesehatan Makkah akan kembali ke KKHI Makkah.
“Tim kesehatan Makkah ini selanjutnya disiagakan untuk menangani kasus rujukan dari Poskes Mina. Untuk pelayanan kesehatan jemaah selama di Mina, PPIH mendirikan pos kesehatan utama yang dioperasikan oleh tenaga kesehatan KKHI Madinah,” tuturnya.
Juru Bicara PPIH Pusat Akmad Fauzin mengatakan 10 jemaah yang wafat adalah Taufik Edi Sahputra (58) asal kloter KNO 04, Maslahudin Djailani Bahrun (59) SOC 69, Sinto Idris Kasan (92) SUB 10, Popong Sopiah (59) JKS 20, Yasir Hasan Hasan (43) SUB 06.
Kemudian, Saat Sanawan Muhammad (86) asal kloter SUB 04, Agil Ruddy Sahilatua (60) BPN 18, Kosasih Kusman Dasim (72) JKS 65, Asfiyak Samsuddin Wongso (65) SUB 32 dan Achmad Mabrur Chafidin (45) SOC 42.
“Sampai hari ini, total jemaah yang wafat di Arab Saudi sebanyak 109 orang," kata Fauzin dalam keterangannya secara daring, Kamis (22/6/2023).
Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 21 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jumlah Jemaah gelombang II yang telah tiba di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah berjumlah 93.364 orang atau 243 kelompok terbang.
“Total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 197.667 orang atau 516 kelompok terbang,” ujarnya.
Sementara itu, menyambut puncak haji yang semakin dekat, selain kesiapan tenda, toilet, dapur dan layanan lainnya di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), secara simultan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan melaksanakan berbagai persiapan untuk pelayanan kesehatan di Armina.
“Beberapa pos kesehatan didirikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk lebih dapat mendekatkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan. Di Arafah didirikan 1 pos kesehatan (Poskes) utama dan 6 Poskes satelit yang ditempatkan menyebar di dekat tenda-tenda jemaah,” kata dia.
“Poskes di Arafah dioperasikan oleh tim kesehatan Daerah Kerja Bandara dan dibantu oleh Emergency Medical Team (EMT) dan Tim Promosi Kesehatan,” sambung Fauzin.
Menurutnya, poskes utama di Arafah tersedia sekitar 30 bed perawatan dan fasilitas pemulihan jika terjadi heatstroke. Pos kesehatan satelit tersebut untuk penanganan pertama dan sifatnya sementara.
“Jika membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut, jemaah dapat dikirim ke pos kesehatan utama Arafah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah atau Rumah Sakit Arab Saudi,” kata Fauzin.
Fauzin menambahkan, setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah. Di Muzdalifah, didirikan pos kesehatan sebanyak 11 unit yang dioperasikan oleh tim kesehatan dari KKHI Makkah. Operasional Poskes ini hanya semalam, sementara tim kesehatan Makkah akan kembali ke KKHI Makkah.
“Tim kesehatan Makkah ini selanjutnya disiagakan untuk menangani kasus rujukan dari Poskes Mina. Untuk pelayanan kesehatan jemaah selama di Mina, PPIH mendirikan pos kesehatan utama yang dioperasikan oleh tenaga kesehatan KKHI Madinah,” tuturnya.
(muh)