Ambil Nafar Awal, 142.000 Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Mina Menuju Makkah

Sabtu, 01 Juli 2023 - 04:42 WIB
loading...
Ambil Nafar Awal, 142.000 Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Mina Menuju Makkah
Pada 13 Zulhijah atau Sabtu, 1 Juli 2023 ini seluruh petugas Satgas Mina akan memastikan seluruh tenda atau maktab kosong, sehingga tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal di Mina. Foto/MCH
A A A
MINA - Rangkaian ibadah pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) segera berakhir. Hingga kini 142.000 jemaah haji Indonesia yang mengambil Nafar Awal meninggalkan Mina menuju Makkah.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mina Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah haji Indonesia yang sudah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah karena mengambil Nafar Awal jumlahnya sekitar 142.000 dari total 212.000 jemaah haji reguler yang melaksanakan wukuf di Arafah .

"Sekitar 30% lagi yang akan meninggalkan Mina untuk masuk ke Makkah, mereka mengambil Nafar Tsani pada 13 Zulhijah," kata Zaenal, Jumat (30/6/2023).

Menurut Zaenal, sebagian jemaah haji yang tiba di Makkah sudah ada yang melaksanakan tawaf ifadah di Masjidilharam dan tahalul qubra.

"Sebagian jemaah sudah tawaf ifadah dan kemudian tahalul qubro, jadi sudah selesai seluruh rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan oleh jemaah haji Indonesia," kata Zaenal.



Pada hari terakhir di Mina pada 13 Zulhijah atau Sabtu, 1 Juli 2023, kata Zaenal, seluruh petugas Satgas Mina akan memastikan seluruh tenda atau maktab kosong. Sehingga, tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal di Mina.

"Kita akan melakukan sweeping dan pemeriksaan secara ketat baik di tenda, kamar mandi atau di tempat-tempat yang mungkin bisa jadi ada jemaah Indonesia yang harusnya meninggalkan Mina, tetapi masih berada di Mina," ujarnya.

Zaenal menambahkan, secara keseluruhan, proses ibadah haji mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan Mina selama tiga hari berjalan lancar.

"Secara keseluruhan alhamdulillah berjalan dengan baik, kalaupun ada hal-hal yang perlu menjadi catatan dan koreksi sebagai evaluasi bagi kita agar ibadah haji lebih baik lagi tahun-tahun berikutnya," katanya.

Hal pertama hang menjadi bahan evaluasi adalah kapasitas tenda. Menurut Zaenal, penambahan kuota jemaah haji Indonesia mempunyai konsekuensi dengan kapasitas tenda di Mina. "Kita sudah mempersiapkan tenda, tetapi kemudian ada kuota tambahan, ini kita perlu perhatikan secara bersama-sama," kata dia.

Begitu juga dengan konsumsi. Menurut Zaenal, pihaknya terus berkomunikasi dengan Masyariq atau pengelola Armuzna agar mempersiapkan lebih awal.

"Termasuk fasilitas toilet seperti ketersediaan air. Di awal-awal masih ada kendala kemudian kita terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Masyariq, alhamdulillah sudah semakin membaik," katanya.



Terkait dengan persoalan transportasi di Armuzna, Zaenal mengatakan, hal itu sudah diperhitungkan dengan matang oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Jika terlalu banyak transportasi akan membuat jalan macet sehingga perlu dipertimbangkan.

"Transportasi kurang, bisa jadi menghambat. Tetapi transportasi yang berlebihan menyebabkan macet. Ini harus kita pertimbangkan dengan matang," ucapnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2259 seconds (0.1#10.140)