Inilah Sosok Sahabat Nabi yang Dijuluki Mayat yang Berjalan di Bumi
loading...
A
A
A
Dalam sejarah perjalanan Islam , Perang Uhud menjadi salah satu peristiwa paling penting dan besar dalam perkembangan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Perang Uhud menunjukkan bagaimana pasukan muslim bertarung hingga titik darah penghabisan. Dari perang ini pula, muncul banyak pahlwan dari kalangan muslim, salah satunya adalah Thalhah bin Ubaidillah.
Dikatakan sebagai pahlawan karena Thalhah berjuang hingga betul-betul sampai titik darah penghabisan. Bahkan ia dijuluki sebagai mayat yang berjalan di bumi. Thalhah bin Ubaidillah memang seorang ahli perang. Bahkan saking piawainya ia di medan perang, ia tak pernah absen sedikitpun dalam peperangan, kecuali Perang Badar. Di dalam Perang Badar pun ia tetap mendapat bagian rampasan perang.
Namun cerita heroik Thalhah ada di saat Perang Uhud. Perang yang sangat besar itu sangatlah menguras tenaga pasukan muslim. Dapat dibayangkan Sahabat Muslimah, pasukan muslim yang kala itu berjumlah 700 orang harus melawan pasukan kafir Quraisy yang jumlahnya mencapai 3.000 orang. Sungghuh jumlah yang sangat kontras bukan.
Meskipun kalah dari segi jumlah dan persenjataan, pasukan muslim tetap bersemangat untuk jihad lewat Perang Uhud, termasuk Thalhah. Thalhah dengan piawai dan gagah mengayunkan pedangnya untuk menumpas kaum kafir Quraisy kala itu. Bahkan pasukan muslim pun sangat kagum melihat kepiawaian Thalhah.
Pada saat Perang Uhud juga Rasulullah banyak terluka. Di saat prang tersebut, Thalhah mencari-cari Rasulullah. Ia pun terkejut melihat Rasulullah bersimbah darah akrena terluka. Thalhah pun segera menyelamatkan Rasulullah sambil terus menumpas kaum kafir Quraisy yang kala itu bergerak sangat brutal dan cepat.
Thalhah bahkan tak peduli jika dirinya terluka. Luka demi luka yang ia terima tak ia indahkan, yang ada di pikiran Thalhah hanya bagaimana cara Rasulullah selamat dan tak semakin terluka. Banyaknya luka yang ia dapatkan tak membuatnya gentar sekalipun. Bahkan kaum muslim mengira Thalhah sudah wafat di medan perang. Namun Thalhah tetap berdiri dan berjuang. Rasulullah bahkan menyebutnya sebagai mayat yang berjalan di atas muka bumi lewat sabdanya, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, lihatlah Thalhah!”.
Mulai dari saat itu, jika seluruh kaum muslim yang bertanya mengenai Perang Uhud, maka nama Thalhah tak pernah luput dari perbincangan mereka.
Wallahu A'lam
Dikatakan sebagai pahlawan karena Thalhah berjuang hingga betul-betul sampai titik darah penghabisan. Bahkan ia dijuluki sebagai mayat yang berjalan di bumi. Thalhah bin Ubaidillah memang seorang ahli perang. Bahkan saking piawainya ia di medan perang, ia tak pernah absen sedikitpun dalam peperangan, kecuali Perang Badar. Di dalam Perang Badar pun ia tetap mendapat bagian rampasan perang.
Namun cerita heroik Thalhah ada di saat Perang Uhud. Perang yang sangat besar itu sangatlah menguras tenaga pasukan muslim. Dapat dibayangkan Sahabat Muslimah, pasukan muslim yang kala itu berjumlah 700 orang harus melawan pasukan kafir Quraisy yang jumlahnya mencapai 3.000 orang. Sungghuh jumlah yang sangat kontras bukan.
Meskipun kalah dari segi jumlah dan persenjataan, pasukan muslim tetap bersemangat untuk jihad lewat Perang Uhud, termasuk Thalhah. Thalhah dengan piawai dan gagah mengayunkan pedangnya untuk menumpas kaum kafir Quraisy kala itu. Bahkan pasukan muslim pun sangat kagum melihat kepiawaian Thalhah.
Pada saat Perang Uhud juga Rasulullah banyak terluka. Di saat prang tersebut, Thalhah mencari-cari Rasulullah. Ia pun terkejut melihat Rasulullah bersimbah darah akrena terluka. Thalhah pun segera menyelamatkan Rasulullah sambil terus menumpas kaum kafir Quraisy yang kala itu bergerak sangat brutal dan cepat.
Thalhah bahkan tak peduli jika dirinya terluka. Luka demi luka yang ia terima tak ia indahkan, yang ada di pikiran Thalhah hanya bagaimana cara Rasulullah selamat dan tak semakin terluka. Banyaknya luka yang ia dapatkan tak membuatnya gentar sekalipun. Bahkan kaum muslim mengira Thalhah sudah wafat di medan perang. Namun Thalhah tetap berdiri dan berjuang. Rasulullah bahkan menyebutnya sebagai mayat yang berjalan di atas muka bumi lewat sabdanya, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, lihatlah Thalhah!”.
Mulai dari saat itu, jika seluruh kaum muslim yang bertanya mengenai Perang Uhud, maka nama Thalhah tak pernah luput dari perbincangan mereka.
Wallahu A'lam
(wid)