Kisah Para Mualaf Australia, Ada yang Dapat Hidayah setelah Datang ke Indonesia

Senin, 10 Juli 2023 - 19:09 WIB
loading...
A A A
"Kami berbicara tentang kecerdasan sosial, pekerjaan, dan akademik. Tidak ada yang pernah memberi tahu saya tentang kecerdasan spiritual, dan itulah yang Islam lakukan."

Tren di Australia

Menurut laman ABC, melihat ke seluruh penjuru negeri, mulai dari tutorial hijab hingga program Ramadan dan Idul Fitri, Teresa Rouis mendukung Muslimah baru melalui organisasi nasional Islamic Sciences and Research Academy (ISRA).

Ms Rouis mengatakan 60 perempuan telah bergabung dengan ISRA New South Wales tahun ini untuk dukungan sebagai Muslim baru – sekitar 80 persen dari mereka berasal dari etnis tradisional non-Muslim.

"Kami memiliki orang Yunani, Italia, kami memiliki latar belakang Amerika Selatan, Cina, tetapi mereka orang Australia. Kami memiliki begitu banyak orang khas Australia-Inggris," katanya.

Lahir di Newcastle dari orang tua Italia, kisah Ms Rouis tentang Islam dimulai dengan bertemu orang-orang Muslim di gereja yang menginspirasinya untuk melakukan penelitiannya sendiri.

Bertemu dengan suaminya yang Muslim kemudian juga mendorong keputusannya.

Dan sementara pernikahan sering menjadi pemicu, seperti yang terjadi pada dirinya sekitar 14 tahun yang lalu, Rouis mengatakan bahwa tidak wajib bagi umat Islam untuk menikah dengan umat Islam lainnya.



Dia mengatakan ada banyak alasan untuk pindah agama. Misalnya, dia memperhatikan anak-anak muda yang belajar agama di sekolah menjadi tertarik tentang Islam.

Dia juga percaya banyak orang menemukan pelipur lara dalam stabilitas aturan ketat dan apa yang dia gambarkan sebagai jawaban yang praktis dan jelas untuk pertanyaan besar kehidupan.

"Dunia terus berubah, orang tidak dapat mengikuti tren. Tapi dalam Islam, seperti agama mereka, tidak pernah berubah. Itu hanya menawarkan stabilitas, semacam menghilangkan fokus kita dari materialisme."

Ms Rouis mengatakan ISRA menerima pertanyaan dari seluruh Australia, mayoritas dari kota-kota, namun dia melihat banyak pedesaan, kota kecil Australia juga mempelajari Islam.

"Saya merasa sangat tertarik ketika mendengar kisah seorang Muslim baru lainnya; [Saya berpikir sendiri] bagaimana Anda bisa sampai di sini? Apa perjalanan Anda?"

Dr Seleem mengatakan dia bangga dengan Masjid yang telah membantu menempatkan Muslim baru di komunitas mereka.

"Launceston telah menjadi pusat untuk menangani dan menerima banyak imigran, multikulturalisme, keragaman yang saya sukai dari Australia," katanya sebagaimana dikutip ABC.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)