Perhatikan! Mandi Wajib Tidak Harus Pakai Sabun dan Sampo
loading...
A
A
A
Mandi wajib atau mandi junub merupakan hal yang wajib dipelajari setiap muslim karena berkaitan dengan sah atau tidaknya suatu ibadah. Perkara yang satu ini tidak boleh diremehkan.
Banyak orang merasa sudah mandi wajib, namun hakikatnya dia belum mandi. Bisa jadi mandi janabahnya tidak sah karena tidak mengetahui ilmunya. Mandi wajib adalah aktivitas membersihkan seluruh tubuh dengan air bersih yang mensucikan secara merata.
Seorang muslim atau muslimah diwajibkan mandi janabah (mandi besar) apabila mimpi basah (mengeluarkan mani), melakukan hubungan suami istri (jima'), keluar haid, melahirkan atau nifas.
Mandi Wajib Tidak Harus Pakai Sabun
Banyak orang awam mungkin melakukan mandi wajib dengan cara yang salah. Misalnya, menciduk air langsung pakai sabun atau sampo. Air tersebut tidak bisa menghilangkan hadas besar, karena status air yang diguyur ke seluruh tubuh berbau sampo.
Dalam satu kajian Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) mengatakan, ketika mandi junub, tidak boleh ada sabun atau sampo terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai. Kata Gus Baha, sabun atau sampo akan berpotensi mengubah sifat air, sehingga air yang dipakai mandi tidak sah.
"Syaratnya mandi wajib atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang mengubah sifat air seperti sabun, sampo atau yang lainnya," kata Gus Baha di kanal Youtube.
Karena itu, mandi wajib sebaiknya menggunakan air bersih terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai. Baru kemudian memakai sampo atau sabun. Pastikan seluruh tubuh dibersihkan secara merata menggunakan air bersih dan suci.
Cara Mandi Wajib Menurut Hadis
Dari 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika Nabi mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR Al-Bukhari 248 dan Muslim 316)
Dari Ibnu 'Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, "Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda)." (HR Al-Bukhari 265 dan Muslim 317)
Banyak orang merasa sudah mandi wajib, namun hakikatnya dia belum mandi. Bisa jadi mandi janabahnya tidak sah karena tidak mengetahui ilmunya. Mandi wajib adalah aktivitas membersihkan seluruh tubuh dengan air bersih yang mensucikan secara merata.
Seorang muslim atau muslimah diwajibkan mandi janabah (mandi besar) apabila mimpi basah (mengeluarkan mani), melakukan hubungan suami istri (jima'), keluar haid, melahirkan atau nifas.
Mandi Wajib Tidak Harus Pakai Sabun
Banyak orang awam mungkin melakukan mandi wajib dengan cara yang salah. Misalnya, menciduk air langsung pakai sabun atau sampo. Air tersebut tidak bisa menghilangkan hadas besar, karena status air yang diguyur ke seluruh tubuh berbau sampo.
Dalam satu kajian Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) mengatakan, ketika mandi junub, tidak boleh ada sabun atau sampo terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai. Kata Gus Baha, sabun atau sampo akan berpotensi mengubah sifat air, sehingga air yang dipakai mandi tidak sah.
"Syaratnya mandi wajib atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang mengubah sifat air seperti sabun, sampo atau yang lainnya," kata Gus Baha di kanal Youtube.
Karena itu, mandi wajib sebaiknya menggunakan air bersih terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai. Baru kemudian memakai sampo atau sabun. Pastikan seluruh tubuh dibersihkan secara merata menggunakan air bersih dan suci.
Cara Mandi Wajib Menurut Hadis
Dari 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika Nabi mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR Al-Bukhari 248 dan Muslim 316)
Dari Ibnu 'Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, "Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda)." (HR Al-Bukhari 265 dan Muslim 317)
(rhs)