Doa yang Sering Dipanjatkan Rasulullah SAW dan Alasannya
loading...
A
A
A
Selain doa sapu jagat "Robbana atina fiddun-yaa hasanah..." ada satu doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah ﷺ. Doa ini sangat baik dibaca umat muslim ketika selesai sholat maupun di waktu-waktu lain.
Dalam Kitab Sahihain, Ummu Salamah radhiyallahu 'anha menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ acap kali memanjatkan doa ini. Hal senada juga diceritakan oleh Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha. Berikut bacaan doanya:
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qolbii 'alaa Diinik.
Artinya: "Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu."
Penjelasan Rasulullah Tentang Doa Ini
Ummu Salamah melanjutkan kisahnya bahwa ia bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah hati itu benar-benar berbolak-balik?" Rasulullah ﷺ menjawab: "Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan seorang manusia melainkan hati manusia itu berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah. Jika Dia menghendaki untuk meluruskannya, maka Dia menjadikannya lurus. Dan jika Dia menghendaki untuk menyesatkannya, maka Dia menjadikannya sesat."
Saat menjelaskan doa ini kepada Sayyidah Aisyah, Rasulullah ﷺ berkata: "Tidakkah engkau pernah mendengar firman-Nya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami; dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (rahmat)." (QS Ali Imran Ayat 8)
Hadis ini diriwayatkan Abu Daud, An-Nasai, dan Ibnu Murdawaih melalui riwayat Abu Abdur Rahman Al-Maqbari.
Berikut Redaksi Doanya Lengkap Arab dan Latin
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qolbii 'alaa Diinik. Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hablanaa mil ladunka rahmah; innaka antal Wahhaab.
Artinya: "Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."
Dalam Kitab Sahihain, Ummu Salamah radhiyallahu 'anha menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ acap kali memanjatkan doa ini. Hal senada juga diceritakan oleh Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha. Berikut bacaan doanya:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qolbii 'alaa Diinik.
Artinya: "Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu."
Penjelasan Rasulullah Tentang Doa Ini
Ummu Salamah melanjutkan kisahnya bahwa ia bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah hati itu benar-benar berbolak-balik?" Rasulullah ﷺ menjawab: "Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan seorang manusia melainkan hati manusia itu berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah. Jika Dia menghendaki untuk meluruskannya, maka Dia menjadikannya lurus. Dan jika Dia menghendaki untuk menyesatkannya, maka Dia menjadikannya sesat."
Saat menjelaskan doa ini kepada Sayyidah Aisyah, Rasulullah ﷺ berkata: "Tidakkah engkau pernah mendengar firman-Nya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami; dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (rahmat)." (QS Ali Imran Ayat 8)
Hadis ini diriwayatkan Abu Daud, An-Nasai, dan Ibnu Murdawaih melalui riwayat Abu Abdur Rahman Al-Maqbari.
Berikut Redaksi Doanya Lengkap Arab dan Latin
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ, رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qolbii 'alaa Diinik. Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hablanaa mil ladunka rahmah; innaka antal Wahhaab.
Artinya: "Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."
(rhs)