Hukum Seni Lawak dan Humor: Rasulullah SAW Saja Sering Bergurau

Sabtu, 02 September 2023 - 04:06 WIB
loading...
Hukum Seni Lawak dan Humor: Rasulullah SAW Saja Sering Bergurau
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi (Foto/Ilustrasi : Ist)
A A A
Apakah Islam membolehkan seni semacam komedi , humor, atau lawak? Syaikh Yusuf al-Qardhawi mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang menghadapi berbagai kesusahan yang beraneka ragam. Meski demikian, beliau juga bergurau dan beliau tidak berbicara sesuatu kecuali yang haq. Beliau juga hidup bersama para sahabatnya dengan kehidupan yang fitri dan wajar.

"Beliau ikut serta bergurau dan bermain dengan mereka, sebagaimana beliau ikut bersusah-payah dan bersedih bersama mereka," ujar Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah" (Citra Islami Press, 1997).

Zaid bin Tsabit , ketika diminta untuk menceritakan tentang keadaan Rasulullah SAW maka ia berkata, "Saya bertetangga dengan Nabi, maka apabila turun kepadanya wahyu, beliau memerintahkan kepadaku untuk menulisnya. Dan apabila kami mengingat dunia, maka beliau juga mengingatnya bersama kami, dan jika kami mengingat akhirat, beliau juga mengingatnya bersama kami, dan apabila kami ingat makanan, beliau juga ingat makanan bersama kami, ini semuanya aku ceritakan kepadamu dan Rasulullah SAW."(HR Thabrani)



Para sahabat menyifati Rasulullah SAW bahwa beliau adalah termasuk orang yang sering bergurau.

Al-Qardhawi mengatakan Rasulullah SAW di rumahnya juga bergurau dengan isteri-isterinya dan mendengarkan cerita mereka. Sebagaimana diceritakan di dalam hadisnya Ummu Dzar yang terkenal di dalam shahih Bukhari. Kita lihat juga bagaimana perlombaan Nabi SAW dengan 'Aisyah ra di mana sesekali 'Aisyah menyalipnya dan sesekali Nabi mendahuluinya, maka Nabi bersabda kepadanya, "Ini dengan itu (satu-satu)."

Diriwayatkan juga bahwa punggung Rasulullah SAW pernah ditunggangi oleh kedua cucunya Hasan dan Husain ketika masih kecil. Beliau dan kedua cucunya menikmati tanpa rasa berat. Ketika itu ada salah seorang sahabat yang masuk dan melihat pemandangan itu, maka sahabat itu berkata, "..Sebaik-baik yang kamu naiki adalah yang kamu naiki berdua." Nabi SAW berkata, "Sebaik-baik yang naik adalah keduanya."

Rasulullah SAW juga pernah bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, "Doakan aku kepada Allah agar Allah memasukkan aku ke surga," maka Nabi SAW berkata kepadanya, "Wahai Ummu Fulan! Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang yang sudah tua," maka wanita tua itu pun menangis, karena ia memahami apa adanya. Maka Rasulullah SAW memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga sebagai orang yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik. Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita-wanita surga) itu dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS Al Waqi'ah: 35-37)



Ada seorang laki-laki datang ingin dinaikkan unta, maka Nabi bersabda, "Saya tidak akan membawamu kecuali di atas anak unta," maka orang itu berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang dapat saya perbuat dengan anak unta?" Ingatannya langsung ke anak unta yang masih kecil. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah ada unta yang melahirkan kecuali unta juga?"

Zaid bin Aslam berkata, ada seorang wanita bernama Ummu Aiman datang ke Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya suamiku mengundangmu."

Nabi berkata, "Siapakah dia, apakah dia orang yang matanya ada putih-putihnya?"

Ia berkata, "Demi Allah tidak ada di matanya putih-putih!"

Maka Nabi berkata. "Ya, di matanya ada putih-putih," maka wanita itu berkata, "Tidak, demi Allah."

Nabi berkata, "Tidak ada seorang pun kecuali di matanya ada putih-putihnya." (Az-Zubair bin Bakar dalam "Al Fakahah wal Mizah" dan Ibnu Abid-Dunya). Yang dimaksud dalam hadis ini adalah putih yang melingkari hitamnya bola mata.

Anas berkata, "Abu Talhah pernah mempunyai anak bernama Abu 'Umair, dan Rasulullah SAW pernah datang kepadanya lalu berkata, 'Wahai Abu 'Umair apa yang diperbuat oleh Nughair (burung kecil)?' Karena anak burung pipit yang dipermainkan."



'Aisyah berkata, "Rasulullah SAW dan Saudah binti Zam'ah pernah berada di rumahku, maka aku membuat bubur dan tepung gandum yang dicampur dengan susu dan minyak, kemudian aku hidangkan, dan aku katakan kepada Saudah, 'Makanlah' maka Saudah berkata, 'Saya tidak menyukainya.'

Maka aku berkata, 'Demi Allah benar-benar kamu makan atau aku colekkan bubur itu ke wajahmu,'
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)