Jarang Disadari, Inilah Pangkal Penyebab Matinya Hati

Jum'at, 01 September 2023 - 19:21 WIB
loading...
Jarang Disadari, Inilah Pangkal Penyebab Matinya Hati
Apabila hati seseorang sudah mati, maka ia akan terbiasa melakukan dosa dan merasa berat untuk melaksanakan ibadah. Foto/ist
A A A
Ketika Anda kehilangan sensitivitas atau kepekaan terhadap suatu dosa atau perbuatan maksiat, waspadalah karena hal itu menjadi pangkal penyebab matinya hati. Apabila hati sudah mati, maka seseorang akan terbiasa melakukan dosa dan berat untuk melaksanakan ibadah.

"Sering bergaul dengan ahli maksiat walaupun tidak ikut melakukannya, sedikit demi sedikit akan menghilangkan rasa ingkar kita terhadap maksiat itu. Lama-kelamaan hati akan merasa biasa dengannya. Inilah awal dari matinya hati," kata Ustaz Amru Hamdany, Dai yang menimba ilmu di Al-Azhar Kairo Mesir dalam satu tausiyahnya.

Ustaz Amru Hamdany menukil perkataan Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali (wafat 505 H/Tahun 1111 M). Beliau memberi nasihat:

"إن مشاهدة الفسق والمعصية على الدوام تزيل عن قلبك كراهية المعصية..."
[بداية الهداية]

Artinya: "Sesungguhnya melihat kefasikan dan kemaksiatan secara terus menerus akan menghilangkan rasa benci terhadap maksiat di hatimu..." (Kitab Bidayah Al-Hidayah)

Ada sebuah kalimat yang sangat masyhur:

كثرة المساس تميت الإحساس

Artinya: "Seringnya bersentuhan dengan sesuatu akan menghilangkan sensitivitas."

Hati kita awalnya memang Allah rancang memiliki kepekaan terhadap suatu dosa, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

وَالإِثْمُ مَاحَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ

Artinya: "Dosa itu adalah sesuatu yang meresahkan jiwa dan membimbangkan dada."

Selama hati masih sehat, maka tidak ada jiwa yang akan betah dengan kemaksiatan. Hati pasti akan menolak dan ingkar. Tapi ingat, kepekaan ini akan pudar ketika hati terbiasa melihat dan berinteraksi dengan kemungkaran.

Misalnya, sering nimbrung di majelis ghibah atau akan membuat kita merasa bahwa hal itu biasa-biasa saja. Ikut di komunitas yang di sana laki-laki dan perempuan berbaur biasa berinteraksi tanpa batas akan membuat kita merasa bahwa hal itu suatu yang lumrah. Begitu juga jika bergaul dengan teman-teman yang biasa berkata-kata kotor akan membuat kita menganggap hal itu biasa saja, dan lain-lain.

Ustaz Amru menambahkan, matinya hati itu tidak hanya disebabkan oleh seringnya berbuat dosa dan maksiat. Akan tetapi juga karena sering berinteraksi dengan pelaku maksiat dan menyaksikannya. Sudah tak perduli dengan dosa atau maksiat, bisa dipastikan bahwa hati kita sedang tak sehat dan bisa. Semoga Allah menjaga hati kita.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3960 seconds (0.1#10.140)