Tanda Kiamat, Ilmu Agama Akan Berangsur Hilang
loading...
A
A
A
Di antara tanda kecil Kiamat adalah hilangnya ilmu agama dan menyebarnya kebodohan (kejahilan). Hal ini sudah dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ sejak 14 abad lebih lalu.
Beliau bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ
Artinya: "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam Buku "40 Hadits Peristiwa Akhir Zaman", Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi mengetengahkan sebuah Hadis dari Abdullah bin Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhu, berkata: "Aku mendengar Rasullullah ﷺ bersabda: "Bahwasanya Allah Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah menghilangkan ilmu agama dengan mewafatkan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil (bodoh) sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka tersesat dan menyesatkan orang lain." (HR Muslim)
Wafatnya Para Ulama
Wafatnya para ulama merupakan musibah besar bagi umat. Permisalan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada di langit. Bintang dapat memberi petunjuk kepada orang yang berada di gelap malam, di daratan maupun di lautan. Jika bintang tak muncul, manusia tak mendapatkan petunjuk.
Hari ini satu demi satu para ulama pergi meninggalkan kita. Keberadaan mereka mulai terasa hilang di tengah-tengah masyarakat. Sampailah suatu waktu nanti bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia kehilangan nilai dan pegangan hidup.
Maka apabila para ulama telah tiada, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Sekarang kita telah melihat fenomena akhir zaman dimana para ulama tinggal sedikit. Usaha untuk melahirkan sosok-sosok ulama yang haq kurang begitu mendapat perhatian. Pondok-pondok pesantren dan madrasah pun kini memiliki sedikit ulama ahli fiqih.
Seiring wafatnya para ulama, Allah mengangkat pula ilmu-Nya kembali pada-Nya. Pelajaran umum menjadi populer dan banyak orang berlomba-lomba mengejar eksistensi di dunia.
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya' menyebutkan: "Kematian seribu orang ahli ibadah yang rajin salat malam dan puasa di siangnya itu tidak sebanding dengan kematian seorang ulama yang mengerti halal haramnya aturan Allah Ta'ala (syariat)."
Dalam satu riwayat, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia. Pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhoh turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidhoh itu?" Beliau menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak (umat)." (HR Ibnu Majah)
Kiranya apa yang dikabarkan oleh Baginda Nabi ﷺ tentang tanda-tanda Kiamat ini dapat menjadi renungan bagi kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kuasa.
Beliau bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ
Artinya: "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam Buku "40 Hadits Peristiwa Akhir Zaman", Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi mengetengahkan sebuah Hadis dari Abdullah bin Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhu, berkata: "Aku mendengar Rasullullah ﷺ bersabda: "Bahwasanya Allah Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah menghilangkan ilmu agama dengan mewafatkan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil (bodoh) sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka tersesat dan menyesatkan orang lain." (HR Muslim)
Wafatnya Para Ulama
Wafatnya para ulama merupakan musibah besar bagi umat. Permisalan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada di langit. Bintang dapat memberi petunjuk kepada orang yang berada di gelap malam, di daratan maupun di lautan. Jika bintang tak muncul, manusia tak mendapatkan petunjuk.
Hari ini satu demi satu para ulama pergi meninggalkan kita. Keberadaan mereka mulai terasa hilang di tengah-tengah masyarakat. Sampailah suatu waktu nanti bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia kehilangan nilai dan pegangan hidup.
Maka apabila para ulama telah tiada, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Sekarang kita telah melihat fenomena akhir zaman dimana para ulama tinggal sedikit. Usaha untuk melahirkan sosok-sosok ulama yang haq kurang begitu mendapat perhatian. Pondok-pondok pesantren dan madrasah pun kini memiliki sedikit ulama ahli fiqih.
Seiring wafatnya para ulama, Allah mengangkat pula ilmu-Nya kembali pada-Nya. Pelajaran umum menjadi populer dan banyak orang berlomba-lomba mengejar eksistensi di dunia.
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya' menyebutkan: "Kematian seribu orang ahli ibadah yang rajin salat malam dan puasa di siangnya itu tidak sebanding dengan kematian seorang ulama yang mengerti halal haramnya aturan Allah Ta'ala (syariat)."
Dalam satu riwayat, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia. Pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhoh turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidhoh itu?" Beliau menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak (umat)." (HR Ibnu Majah)
Kiranya apa yang dikabarkan oleh Baginda Nabi ﷺ tentang tanda-tanda Kiamat ini dapat menjadi renungan bagi kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kuasa.
(rhs)