Marhaban Rabiul Awal 1445 H, Selamat Datang Bulan Kelahiran Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Rabiul Awal merupakan bulan istimewa karena di bulan ini sosok manusia paling mulia, Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan ke muka bumi. Bagi umat Islam, bulan ini merupakan bulan kegembiraan dan momentum memperingati Maulid Nabi.
Rabiul Awal (ربيع الأول) adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah yang bermakna bulan awal atau permulaan musim semi. Malam ini (malam Ahad) umat Islam memasuki 1 Rabiul Awal 1445 H atau bertepatan Ahad, 17 September 2023 menurut kalender Masehi.
Peristiwa Bersejarah di Bulan Rabiul Awal
Dalam riwayat Imam Ath-Thabari, Al-Baihaqi disebutkan ada beberapa peristiwa bersejarah ketika Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan di bulan Rabiul Awal. Menurut riwayat yang masyhur, Rasulullah ﷺ dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 570 Masehi.
Beberapa peristiwa menjelang lahirnya Nabi Muhammad ﷺ di bulan Rabiul Awal:
1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran.
2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi.
3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.
Di bulan ini juga diturunkan wahyu pertama kepada Rasulullah ﷺ berupa ru'ya al-Shodiqoh (mimpi yang benar). Para ulama sepakat bahwa peristiwa turunnya wahyu pertama tepat saat Nabi berusia 40 tahun, dan ini terjadi pada bulan Rabiul Awal.
Perayaan Maulid Nabi
Bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi. Berbagai hajatan digelar untuk memperingati Maulid Nabi, seperti membaca Kitab Maulid, bersholawat, berziarah ke makam Nabi di Masjid Nabawi Madinah dan lainnya. Maulid Nabi di Indonesia biasanya diisi dengan pembacaan Kitab Maulid seperti Al-Barzanji, Simtud-Duror, ad-Diba', adh-Dhiyaullami.
Imam al-Suyuthi, ulama Syafi'iyyah mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. Beliau menganjurkan pada bulan Rabiul Awal umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran baginda Rasulullah ﷺ, berkumpul, bersholawat, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lainnya.
Salah satu keutamaan menghidupkan Sholawat disampaikan oleh Nabi ﷺ dari Umamah radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:
صَلَاةُ أُمَّتِي تُعرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ؛ فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
Artinya: "Sholawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya." (HR Al-Baihaqi 5995)
Rabiul Awal (ربيع الأول) adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah yang bermakna bulan awal atau permulaan musim semi. Malam ini (malam Ahad) umat Islam memasuki 1 Rabiul Awal 1445 H atau bertepatan Ahad, 17 September 2023 menurut kalender Masehi.
Peristiwa Bersejarah di Bulan Rabiul Awal
Dalam riwayat Imam Ath-Thabari, Al-Baihaqi disebutkan ada beberapa peristiwa bersejarah ketika Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan di bulan Rabiul Awal. Menurut riwayat yang masyhur, Rasulullah ﷺ dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 570 Masehi.
Beberapa peristiwa menjelang lahirnya Nabi Muhammad ﷺ di bulan Rabiul Awal:
1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran.
2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi.
3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.
Di bulan ini juga diturunkan wahyu pertama kepada Rasulullah ﷺ berupa ru'ya al-Shodiqoh (mimpi yang benar). Para ulama sepakat bahwa peristiwa turunnya wahyu pertama tepat saat Nabi berusia 40 tahun, dan ini terjadi pada bulan Rabiul Awal.
Perayaan Maulid Nabi
Bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi. Berbagai hajatan digelar untuk memperingati Maulid Nabi, seperti membaca Kitab Maulid, bersholawat, berziarah ke makam Nabi di Masjid Nabawi Madinah dan lainnya. Maulid Nabi di Indonesia biasanya diisi dengan pembacaan Kitab Maulid seperti Al-Barzanji, Simtud-Duror, ad-Diba', adh-Dhiyaullami.
Imam al-Suyuthi, ulama Syafi'iyyah mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. Beliau menganjurkan pada bulan Rabiul Awal umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran baginda Rasulullah ﷺ, berkumpul, bersholawat, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lainnya.
Salah satu keutamaan menghidupkan Sholawat disampaikan oleh Nabi ﷺ dari Umamah radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:
صَلَاةُ أُمَّتِي تُعرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ؛ فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
Artinya: "Sholawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya." (HR Al-Baihaqi 5995)
(rhs)