Rangkaian Bacaan Tawassul Tahlil Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Rabu, 20 September 2023 - 09:39 WIB
loading...
Rangkaian Bacaan Tawassul Tahlil Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Bacaan tawasul tahlil ini kerap dilantunkan dalam rangkaian tahlil, tujuannya supaya segala bentuk doa dan zikir yang dipanjatkan nantinya akan sampai pada orang yang sudah meninggal. Foto ilustrasi/ist
A A A
Bacaan tawassul tahlil ini kerap dilantunkan dalam rangkaian tahlil. Tujuan dibacakannya adalah supaya segala bentuk doa dan zikir yang dipanjatkan nantinya akan sampai pada orang yang sudah meninggal.

Sebagian besar masyarakat muslim Indonesia umumnya akan menyelenggarakan tahlil dalam rangka memperingati kematian seseorang, dimulai dari tujuh hari hingga seribu hari setelah kematian. Banyak dari masyarakat muslim Indonesia mempercayai bahwa tahlil perlu dilakukan untuk mengirim doa kepada orang yang telah meninggal supaya diterima di sisi terbaik Allah SWT.

Dalam rangkaian tahlil inilah nantinya akan terselip bacaan tawasul tahlil. Menurut buku "Pro Kontra Tawassulan" karya Isnan Ansory MA, menjelaskan bahwa tawasul diambil dari bahasa Arab yakni, tawassala-yatawassalu-tawassulan yang memiliki arti dasar mendekat dengan menggunakan wasilah. Sedangkan wasilah berarti media perantara untuk mencapai tujuan.

Sehingga tawassul di sini didefinisikan sebagai bentuk mendekatkan diri pada Allah SWT dalam bentuk doa atau ibadah lainnya, dengan menggunakan perantara lain, seperti nama-nama Allah yang mulia.

Bacaan Tawassul Tahlil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bacaan tawasul umumnya dilantunkan sebelum tahlil dengan mengkhususkan Al-Fatihah bagi Rasulullah, para sahabat, orang-orang Muslim, dan para ahli kubur. Susunan bacaan tawasul adalah sebagai berikut.

1. Membaca Basmalah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Artinya : "Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang"

2. Pengantar

اِلَى حَضَرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَزْوَا جِهِ وَاَوْلاَ دِهِ وَذُرِّيَّا تِهِ الْفَتِحَةْ


Ilaahadharatin nabiyyil musthofaa shollallahu ‘alaihi wa sallam, wa aalihi wa azwajihii wa aulaadihi wa dzurriyyatihi. Al fatihah. (Dilanjutkan dengan Al-Fatihah)

Artinya : "kepada yang terhormat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terpilih, kepadanya segenap keluarga para istri dan anak cucu beliau, bacaan al fatihah kami tujukan untuk beliau…"

اِلَ حَضَرَاتِ اِخْوَا نِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاءِ

وَاَلشَّهَدَاءِ وَاَلصَّا لِحِيْنَ وَاَلصَّحَا بَةِوَ التَّا بِعِيّنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَا

مِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ جَمِيْعِ الْمَلَئِكَةِ الْمُقَرَّ بِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَيْدِ الْقَادِرِا لْجَيْلَا نِى
. الْفَاتِحَةْ


Ilaa hadhorooti ikhwaanihi minal anbiyaa’i wal mursaliina wal auliyaa’i wash syuhadaa i wash shoolihiina wash shohaabati wat taabi’iina wal ulamaa’il aamiliina walmushonni final mukh’lishina wa jamii il malaa ikatil muqorrobiina khusuushon sayyidinaa asy syaikhi abdil qoodiril jailaani. (Dilanjutkan dengan Al-Fatihah)

Artinya : "Kepada yang terhormat para handai taulan dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada’, orang orang saleh, para sahabat, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan kepada segenap malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, terutama kepada penghulu kita syaikh Abdul Qadir Jailani".

ثُمَّ اِلَي حَضَرَاتِ اِخْوَا نِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاءِ وَاَلشَّهَدَاءِ وَاَلصَّا لِحِيْنَ وَاَلصَّحَا بَةِوَ التَّا بِعِيّنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَا مِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ جَمِيْعِ الْمَلَئِكَةِ الْمُقَرَّ بِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَيْدِ الْقَادِرِا لْجَيْلَا نِى . الْفَاتِحَةْ


Tsumma ilaa hadhorooti ikhwaanihi minal anbiyaa’I wal mursaliina wal auliyaa’I wash syuhadaa I wash shoolihiina wash shohaabati wat taabi’iina wal ulamaa’il aamiliina walmushonni final mukh’lishina wa jamii il malaa ikatil muqorrobiina khusuushon sayyidinaa asy syaikh abdul qoodiril jailaani. Al Fatihah.

Artinya : "Kemudian kepada yang terhormat para handai taulan dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang saleh, para sahabat, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan kepada segenap malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, terutama kepada penghulu kita syaikh Abdul Qadir Jailani."

اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَا لْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْ مِنَاتِ مِنْ مَشَارِ قِالْاَرْضِ وَمَغَا رِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِ هَا خُصُوصًا اَبَاءَ نَاوَ اُمَّهَا تِنَا وَاَجْدَا دَنَاوَ جَدَّا تِنَا وَمَشَا يِخَنَا وَمَشَا يِخَ مَشَا يِخِنَا وَاَسَا تَذَةِ اِسَاتِذَ تِنَ (وَحُصُوْصًا اِلَى الرُّحِ …) وَلَمِنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ . الْفَتِحَةْ


laa jamii’ii ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaati walmu’miniina walmu’minaati min masyariqul ardhi wa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa khususon aabaa anaa wa umma haatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masya ayikho masyaayikhinaa wa asaatidzatinaa wa khushuushoon ilarruhi (…) wa limini ijtamai naa haa hunaa bi sababihi. Al-Fatihah.

Artinya: “Kepada segenap ahli kubur kaum muslimin laki laki dan perempuan, kaum mukminin laki laki dan perempuan dari timur dan barat, baik yang ada di darat maupun di laut, terutama kepada para bapak dan ibu kami, para nenek laki laki dan perempuan kami, kepada syaikh kami dan syaikhnya syaikh kami, kepada gurunya guru kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul di sini.”

Perlu dicatat bahwa mayoritas ulama khususnya Syafiiyyah, Hanafiyyah, Hanabila (Hambali) dan kalangan mutaakhirin Malikiyah menilai bidah idhofiyah yang tidak dipraktikkan Nabi SAW.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)