Sering Terbesit Pikiran yang Aneh-aneh? Waspadai Bisikan Setan
loading...
A
A
A
Dalam suatu waktu, terkadang kita diasyikkan dengan hal-hal yang tidak berguna. Mungkin muslimah pernah berkhayal, melamun, berandai-andai atau bahkan memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Semua terjadi karena pikiran.
Pikiran diibaratkan bekerja seperti mesin penggiling. Apabila tidak cukup teliti untuk mengatur informasi yang masuk ke dalam pikiran kita, terutama alam bawah sadar . Kenapa terjadi demikian?
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.” (Baca juga : Menghindari Tabarruj Saat Berjilbab Syar'i, Bagaimana Caranya? )
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqon (pengetahuan yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan), dan kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, serta menutupi (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfaal : 29)
Karena itu, untuk bisa mengenali mana pikiran atau bisikan yang bersumber dari cahaya Allah dan mana yang berasal dari godaan dan tipu daya setan, kita perlu tahu perbedaannya. Ibnul Qayyim rahimahullah menuliskan ada enam hal yang merupakan bisikan yang berasal dari setan, dimana kita harus sesegera mungkin membuangnya jauh-jauh ketika terlintas di benak kita. Apa saja?
1. Suka berandai-andai
Setan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan setan.” [HR. Muslim]
2. Memikirkan hal-hal keji dan haram
Bisikan setan yang dahsyat adalah saat setan mampu memenuhi dan mengendalikan hati dan pikiran kita hingga ke tahap menstimulasi. Kita akan diajak untuk menuruti hawa nafsu saat kita berhadapan dengan hal – hal yang keji. Maka ini harus sesegera mungkin ia tepis.
3. Menghayalkan apa yang tidak mungkin terjadi
Misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif. (Baca juga : Terapi Hati Kala Dilanda Kegelisahan )
4. Memikirkan berbagai perkara bathil
Misalnya, ia memikirkan bagaimana rasanya minum khamr, mencuri dan lainnya
5. Memikirkan perkara-perkara yang tak masuk akal
Misalnya melontarkan ide-ide yang tak berguna, hal-hal yang tidak pernah selesai diperdebatkan semacam keberadaan makhluk lain di luar angkasa , dan lainnya.
Pikiran diibaratkan bekerja seperti mesin penggiling. Apabila tidak cukup teliti untuk mengatur informasi yang masuk ke dalam pikiran kita, terutama alam bawah sadar . Kenapa terjadi demikian?
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.” (Baca juga : Menghindari Tabarruj Saat Berjilbab Syar'i, Bagaimana Caranya? )
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqon (pengetahuan yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan), dan kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, serta menutupi (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfaal : 29)
Karena itu, untuk bisa mengenali mana pikiran atau bisikan yang bersumber dari cahaya Allah dan mana yang berasal dari godaan dan tipu daya setan, kita perlu tahu perbedaannya. Ibnul Qayyim rahimahullah menuliskan ada enam hal yang merupakan bisikan yang berasal dari setan, dimana kita harus sesegera mungkin membuangnya jauh-jauh ketika terlintas di benak kita. Apa saja?
1. Suka berandai-andai
Setan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan setan.” [HR. Muslim]
2. Memikirkan hal-hal keji dan haram
Bisikan setan yang dahsyat adalah saat setan mampu memenuhi dan mengendalikan hati dan pikiran kita hingga ke tahap menstimulasi. Kita akan diajak untuk menuruti hawa nafsu saat kita berhadapan dengan hal – hal yang keji. Maka ini harus sesegera mungkin ia tepis.
3. Menghayalkan apa yang tidak mungkin terjadi
Misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif. (Baca juga : Terapi Hati Kala Dilanda Kegelisahan )
4. Memikirkan berbagai perkara bathil
Misalnya, ia memikirkan bagaimana rasanya minum khamr, mencuri dan lainnya
5. Memikirkan perkara-perkara yang tak masuk akal
Misalnya melontarkan ide-ide yang tak berguna, hal-hal yang tidak pernah selesai diperdebatkan semacam keberadaan makhluk lain di luar angkasa , dan lainnya.