Salman Sayyid: Tak Ada yang Rasional dalam Islamofobia

Rabu, 04 Oktober 2023 - 16:01 WIB
loading...
Salman Sayyid: Tak Ada yang Rasional dalam Islamofobia
Islamofobia telah ada selama seribu tahun. Foto/Ilustrasi: Daily Sabah
A A A
Prof Dr Salman Sayyid berpendapat bahwa tidak ada yang rasional dalam Islamofobia , namun Islamofobia adalah salah satu bentuk rasisme tertua. Terkait dengan relasi kekuasaan, hal ini sering kali ditandai dengan gagasan bahwa umat Islam tidak bisa dikurung dalam negara-bangsa.

“Islamofobia adalah jenis pemerintahan yang dirasialisasikan yang mengatur ekspresi kemusliman, meskipun Anda tidak harus menjadi Muslim untuk menjadi sasaran Islamofobia. Anda hanya harus menjadi Muslim berdekatan atau bingung menjadi seorang Muslim,” ujar Profesor Retorika dan Pemikiran Dekolonial, Universitas Leeds, ini saat berbicara dalam panel bertajuk “Akar Intelektual Islamofobia” dalam konferensi dua hari di Qatar pada 30 September dan 1 Oktober 2023.



Ia berargumentasi bahwa menghilangkan Islamofobia tidak hanya memerlukan pengakuan terhadap akar intelektual Islamofobia, namun juga melestarikan dan mengembangkan identitas Muslim dalam seluruh ekspresi Islamofobia.

Dr Safwan Masri, dekan Universitas Georgetown Qatar, juga mengatakan Islamofobia telah ada selama seribu tahun. “Ini sudah ada sejak zaman Eropa Abad Pertengahan yang bersentuhan dengan bagian dunia ini. Tempat lahirnya peradaban, Baghdad, dan karya-karya besar serta terjemahan-terjemahan hebat yang muncul di sini, dan itulah paparan pertama bagi umat Islam dan dunia Muslim. Kita benar-benar mengalami bentuk-bentuk Islamofobia sejak saat itu dan tentunya dengan bangkitnya kerajaan-kerajaan Eropa serta dominasi dan dominasi kekuasaan di sebagian dunia, dan hal ini terus terjadi,” kata Masri.

Ia menggarisbawahi perlunya membedakan antara “tindakan individu” dan bentuk fenomena yang “direstui negara”. Ia mencontohkan pembakaran Al-Quran di Swedia, yang bisa dilawan dengan menyerukan dan meningkatkan kesadaran tentang Islam dan nilai-nilai Islam. Larangan abaya di Prancis adalah kasus yang berbeda, menurut Masri, yang merupakan contoh Islamofobia yang direstui negara.

Masri mengatakan kekerasan di Myanmar terhadap Muslim Rohingya dan kekerasan di Tiongkok dan India bukanlah bentuk baru Islamofobia, namun mewakili peningkatan tren tersebut.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)