Tadabbur Surat An-Nisa Ayat 9 : Anak Yatim Dilindungi dalam Islam
loading...
A
A
A
Tadabbur Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 9 penting dipahami karena menjelaskan tentang perintah untuk melindungi dan memperhatikan anak yatim yang lemah dan belum mandiri.
Kandungan isi Surat An-Nisa ayat 9 ini, juga tentang tentang anjuran berkata lemah lembut pada anak yatim. Disebutkan dalam ayat 9, tentang kekhawatiran orang tua apabila mati dan meninggalkan keturunan yang lemah dan belum bisa mandiri, senantiasa bertakwa pada Allah dengan mengindahkan perintah-Nya menjauhi larangan-Nya.
Walyakhsyal-lażīna lau tarakū min khalfihim żurriyyatan ḍi‘āfan khāfū ‘alaihim, falyattaqullāha walyaqūlū qaulan sadīdā(n).
Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya.
Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."
Surah An Nisa turun di kota Madinah sehingga termasuk dalam golongan surah Madaniyah, berjumlah 176 ayat, nomer surah ke-4, Juz 4 (ayat 1-23), Juz 5 (ayat 24-147) dan juz 6 (ayat 148-176) dalam Al Qur'an.
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan di kemudian hari anak-anak yang lemah dalam keadaan yatim yang belum mampu mandiri di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan-Nya lantaran mereka tidak terurus, lemah, dan hidup dalam kemiskinan".
Oleh sebab itu, hendaklah mereka para wali bertaqwa kepada Allah dengan mengindahkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar, penuh perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim dalam asuhannya. Ayat ini memperingatkan bahaya berlaku aniaya khususnya kepada anak yatim.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim tanpa alasan yang dibenarkan menurut agama, dan menggunakannya untuk kepentingan diri mereka sendiri secara berlebihan, maka dengan perbuatan tersebut sebenarnya mereka itu memakan makanan yang haram dan kotor ibarat menelan api dalam perutnya dan tindakan mereka akan mengantar mereka masuk ke dalam api yang menyala-Nyala yaitu neraka. Tempat itu diperuntukkan bagi orangorang yang celaka.
Wallahu A'lam
Kandungan isi Surat An-Nisa ayat 9 ini, juga tentang tentang anjuran berkata lemah lembut pada anak yatim. Disebutkan dalam ayat 9, tentang kekhawatiran orang tua apabila mati dan meninggalkan keturunan yang lemah dan belum bisa mandiri, senantiasa bertakwa pada Allah dengan mengindahkan perintah-Nya menjauhi larangan-Nya.
Bacaan Surah An Nisa Ayat 9
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Walyakhsyal-lażīna lau tarakū min khalfihim żurriyyatan ḍi‘āfan khāfū ‘alaihim, falyattaqullāha walyaqūlū qaulan sadīdā(n).
Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya.
Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."
Surah An Nisa turun di kota Madinah sehingga termasuk dalam golongan surah Madaniyah, berjumlah 176 ayat, nomer surah ke-4, Juz 4 (ayat 1-23), Juz 5 (ayat 24-147) dan juz 6 (ayat 148-176) dalam Al Qur'an.
Tafisr Surat An Nisa Ayat 9
Tafsir surat dan ayat ini juga menjelaskan anjuran berbagi sebagian dari harta warisan yang didapat kepada kerabat yang tidak mendapatkan bagian. Ayat 9 Surat An-Nisa ini memberi anjuran untuk memperhatikan nasib anak-anak mereka apabila menjadi yatim."Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan di kemudian hari anak-anak yang lemah dalam keadaan yatim yang belum mampu mandiri di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan-Nya lantaran mereka tidak terurus, lemah, dan hidup dalam kemiskinan".
Oleh sebab itu, hendaklah mereka para wali bertaqwa kepada Allah dengan mengindahkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar, penuh perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim dalam asuhannya. Ayat ini memperingatkan bahaya berlaku aniaya khususnya kepada anak yatim.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim tanpa alasan yang dibenarkan menurut agama, dan menggunakannya untuk kepentingan diri mereka sendiri secara berlebihan, maka dengan perbuatan tersebut sebenarnya mereka itu memakan makanan yang haram dan kotor ibarat menelan api dalam perutnya dan tindakan mereka akan mengantar mereka masuk ke dalam api yang menyala-Nyala yaitu neraka. Tempat itu diperuntukkan bagi orangorang yang celaka.
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)