Apa yang Dibicarakan Penduduk Surga? Begini Penjelasan Surat Al-Waqiah Ayat 25-26
loading...
A
A
A
Penduduk surga bergelimang kenikmatan. Di sana mereka hanya mendengar ucapan-ucapan yang bersahabat penuh doa dan salam. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Waqiah ayat 25-26:
Laa yasma'uuna fiihaa laghwanw wa laa taasiimaa
Illaa qiilan salaaman salaamaa
Artinya: Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. ( QS Al-Waqiah : 25-26)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan di dalam surga para penghuni tidak pernah mendengar perkataan yang tiada gunanya atau perkataan yang sia-sia atau perkataan yang mengandung makna yang kotor atau rendah, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Di dalamnya tidak kamu dengar perkataan yang tidak berguna. ( QS Al-Ghasyiyah : 11)
Maksudnya, kalimat yang sia-sia tiada gunanya. Dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa. Yakni kata-kata yang mengandung keburukan, tetapi mereka mendengar ucapan salam. Yaitu hanya kata salam dari sebagian mereka kepada sebagian yang lain. Hal ini seperti yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Salam penghormatan mereka ialah 'Salam'. ( QS Ibrahim : 23). Dan pembicaraan mereka pun bersih dari sia-sia dan yang mengandung keburukan.
Dalam tafsir Kementerian Agama disebutkan bahwa ayat-ayat ini mengungkapkan di dalam surga itu tidak akan terdengar kata-kata sia-sia, yang memuakkan, yang tidak layak diucapkan oleh orang baik-baik yang mempunyai akhlak tinggi dan mempunyai perasaan yang halus, terlebih kata-kata yang menimbulkan dosa. Di sana akan terdengar ucapan-ucapan salam dan kata-kata yang baik, yang enak didengar telinga.
Demikian di ayat lain Allah berfirman:
Doa mereka di dalamnya ialah, "Subhanakallahumma" (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, "Salam" (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, "Alhamdu lillahi Rabbil 'alamin" (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam). ( QS Yunus/10 : 10)
لَا يَسۡمَعُوۡنَ فِيۡهَا لَغۡوًا وَّلَا تَاۡثِيۡمًا
Laa yasma'uuna fiihaa laghwanw wa laa taasiimaa
اِلَّا قِيۡلًا سَلٰمًا سَلٰمًا
Illaa qiilan salaaman salaamaa
Artinya: Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. ( QS Al-Waqiah : 25-26)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan di dalam surga para penghuni tidak pernah mendengar perkataan yang tiada gunanya atau perkataan yang sia-sia atau perkataan yang mengandung makna yang kotor atau rendah, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
لَا تَسْمَعُ فِيهَا لاغِيَةً
Di dalamnya tidak kamu dengar perkataan yang tidak berguna. ( QS Al-Ghasyiyah : 11)
Maksudnya, kalimat yang sia-sia tiada gunanya. Dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa. Yakni kata-kata yang mengandung keburukan, tetapi mereka mendengar ucapan salam. Yaitu hanya kata salam dari sebagian mereka kepada sebagian yang lain. Hal ini seperti yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلامٌ
Salam penghormatan mereka ialah 'Salam'. ( QS Ibrahim : 23). Dan pembicaraan mereka pun bersih dari sia-sia dan yang mengandung keburukan.
Dalam tafsir Kementerian Agama disebutkan bahwa ayat-ayat ini mengungkapkan di dalam surga itu tidak akan terdengar kata-kata sia-sia, yang memuakkan, yang tidak layak diucapkan oleh orang baik-baik yang mempunyai akhlak tinggi dan mempunyai perasaan yang halus, terlebih kata-kata yang menimbulkan dosa. Di sana akan terdengar ucapan-ucapan salam dan kata-kata yang baik, yang enak didengar telinga.
Demikian di ayat lain Allah berfirman:
Doa mereka di dalamnya ialah, "Subhanakallahumma" (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, "Salam" (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, "Alhamdu lillahi Rabbil 'alamin" (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam). ( QS Yunus/10 : 10)
(mhy)