Tadabbur Surat Al-An'am Ayat 2: Penciptaan Manusia dari Tanah dan Ketetapan Ajalnya

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 22:22 WIB
loading...
Tadabbur Surat Al-Anam Ayat 2: Penciptaan Manusia dari Tanah dan Ketetapan Ajalnya
Al-Quran menegaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, kemudian Allah menetapkan ajalnya dan membangkitkannya kembali pada Hari Kiamat. Foto ilustrasi/ist
A A A
Tadabbur ayat kali ini mengulas tentang penciptaan manusia dari tanah dan ketetapan ajalnya yang ditentukan Allah Maha Pencipta (Al-Khaliq).

Sampai saat ini belum ada teori ilmu pengetahuan yang dapat menjelaskan secara langsung bagaimana penciptaan manusia dari tanah. Tetapi secara tidak langsung, teori yang berkembang tentang asal kehidupan (origin of life) menerangkan bahwa tanah memiliki peran penting di awal proses kehidupan manusia.

Meskipun orang-orang musyrik mengetahui kejadian diri mereka dan terbatasnya umur mereka, ini membuktikan betapa agungnya kekuasaan Allah. Namun, mereka masih tetap ragu. Jika Allah berkuasa menciptakan zat-zat yang mati menjadi satu lalu memberinya hidup serta menentukan perkembangannya, tentu Allah juga berkuasa menghimpun kembali zat-zat yang mati dan menghidupkannya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.

Mari kita simak firman-Nya dalam Surat Al-An'am Ayat 2 berikut:

هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ طِيۡنٍ ثُمَّ قَضٰۤى اَجَلًا  ؕ وَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنۡدَهٗ‌ ثُمَّ اَنۡـتُمۡ تَمۡتَرُوۡنَ

Huwalladzii khalaqakum min thiinin tsumma qadaaa ajalaa, wa ajalum musamman 'indahuu tsumma antum tamtaruun.

Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya." (QS Al-An'am Ayat 2)

Dalam tafsir ringkas Kemenag dijelaskan, Dialah Allah yang menciptakan kamu dan nenek moyangmu, Nabi Adam, langsung dari tanah, dan menciptakan kamu, anak keturunan Adam dari saripati tanah; kemudian Dia menetapkan ajal saat kematianmu. Sedangkan batas akhir hidupmu di dunia bersifat rahasia, hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian, orang-orang kafir masih saja meragukannya, yakni meragukan keberadaan Allah beserta kekuasaan, kebesaran, dan kasih sayang-Nya.

Jika diperhatikan proses kejadian manusia, lebih jelas lagi bahwa kejadiannya dari tanah. Kejadian manusia dalam rahim diawali dari nutfah, yaitu percampuran antara sel mani laki-laki (sperma) dengan sel telur dari perempuan (ovum). Disebabkan berasimilasi dengan zat makanan, maka nuthfah yang sudah bercampur itu berkembang menjadi janin, kemudian keadaan itu berubah sampai menjadi bayi.

Sel hidup itu tersusun dari zat-zat yang bermacam-macam dan zat itu sendiri hakekatnya terdiri dari unsur kimiawi yang mati seperti zat besi, zat air yang berasal dari tanah. Demikian pula zat makanan, baik dari tumbuhan maupun dari daging hewan tersusun dari zat unsur kimiawi yang berasal dari tanah. Dari zat-zat makanan ini pula terbentuk sel mani yang ada pada manusia atau hewan. Demikian dengan kodrat Allah Yang Maha Besar, unsur kimiawi yang mati itu menjadi sel hidup dan akhirnya menjadi manusia.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)