Orientalis Ini Bicara tentang Titik Temu Yahudi dan Islam

Senin, 23 Oktober 2023 - 06:27 WIB
loading...
A A A
Materi Historis

Sementara kata Taurat ini dapat diidentikkan dengan nama Torah, yang di dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa umat Islam tidak boleh memberi ide tentang karakter Pentateuch, kitab Perjanjian Lama masih tetap kurang sebagai suatu keseluruhan, karena kitab Taurat ini secara luas berisikan tentang undang-undang hukum.

Di manapun juga tidak dikatakan bahwa materi historis tentang Nabi Nuh, kepala keluarga, awal kehidupan Nabi Musa dan Exodus yang berasal dari Taurat.

William Montgomery Watt mengatakan memang benar, di dalam Al-Qur'an ada materi historis tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada sejarah terdahulu, namun, lebih dari memberi informasi segar tentang hal-hal yang gaib.

Hal ini rupanya malah menggambarkan pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi yang segera akan mereka ketahui. Berdasarkan tujuan ini, penjelasan ringkas atau petunjuk yang cukup, seperti yang dapat dilihat oleh pembandingan ayat tentang Nabi Nuh yang telah dikutip di dalam pernyataan Biblikal.



William Montgomery Watt mengatakan keterangan di atas tidak menjelaskan mengapa perlu adanya nabi-nabi. Barangkali karena bangsa Israel jatuh lagi ke dalam kekufuran yang hampir menuju paganisme (menyembah berhala):

Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami ambil di antara dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat serta beriman kepada rasul-rasulKu dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang banyak (menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas), sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antara kamu sesudah itu, sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu." (QS 5: 12, dan seterusnya)

Pernyataan yang lebih positif adalah ayat di bawah ini:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya, (ada) petunjuk dan cahaya yang menerangi. Yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya." (QS 5: 44).

Juga ada petunjuk-petunjuk yang kurang jelas tentang pelanggaran-pelanggaran bangsa Yahudi di dalam QS 7: 167-169.



Argumen yang Mengejutkan

Setelah hadir di Madinah, Nabi Muhamad SAW segera mengadakan kontak dengan kelompok-kelompok masyarakat Yahudi yang ada di sana, dan Al-Qur'an tidak memberikan argumen-argumen yang mengejutkan yang dapat digunakan untuk menyerang mereka, terutama menyerang pernyataan mereka yang tentu dengan sendirinya mereka telah mempunyai pengetahuan yang benar tentang Allah.

Argumen apologetik utama yang dihadirkan bahwa Al-Qur'an mendatangkan agama Ibrahim yang benar, yang menjadi orang hanif atau orang muslim (dalam artian yang umum), dan bukan menjadi orang Yahudi atau orang Nasrani.

Pernyataan terakhir ini dengan tegas-tegas menyatakan kebenaran, walaupun fakta menunjukkan bahwa umat Yahudi dan umat Nasrani merujuk Ibrahim sebagai asal-usul (bapak) agama mereka, dan ini membuktikan bahwa ada pengetahuan tentang Allah yang benar yang berasal dari agama Yahudi atau agama Nasrani.

"Walaupun demikian, semua argumen ini tidak membantu umat Islam untuk membentuk ide yang jelas tentang Judaisme atau agama Yahudi," demikian William Montgomery Watt.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1570 seconds (0.1#10.140)