Apakah Yesus dan Nabi Isa Itu Sama? Simak Penjelasan Ustaz Felix Siauw dan Dondy Tan
loading...
A
A
A
Apakah Yesus dan Nabi Isa itu sama? Kebanyakan umat Islam meyakini jika Yesus Kristus yang merupakan Tuhan dari umat Kristiani adalah Nabi Isa as, yakni salah satu Nabi dan Rasul yang harus diimani.
Namun sebenarnya apakah memang benar jika Yesus dan Nabi Isa adalah orang yang sama? Ustaz Felix Siauw dan Dondy Tan pernah menjawab soal ini.
Dalam sebuah Podcast di kanal Youtube @Samuel Christ, Ustaz Felix Siauw menjelaskan jika di setiap materi yang dibawakannya, ia selalu menyampaikan jika Yesus itu adalah Isa.
"Karena kenapa? Karena memang ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang memang hanya disebabkan oleh perbedaan bahasa saja, misalnya Muhammad itu dalam Bahasa Indonesia, tetapi dalam Bahasa Turki menjadi Mehmet," terang Ustaz Felix.
"Jadi boleh tidak kita menyebut Yesus Kristus? Menurut saya boleh-boleh saja karena Yesus adalah translasi dari Isa Al Masih, dia punya Ibu bernama Maryam, kalau di Kristen namanya Maria," lanjut Ustaz Felix Siauw.
Ustaz Felix Siauw juga menjelaskan jika "Yesus di dalam Alkitab itu berbeda dengan Yesus di dalam Al Qur'an, itu memang benar, tetapi tidak menjadikan orangnya berbeda."
Sementara Dondy Tan sempat menjelaskan tentang persamaan antara Yesus Kristus dengan Isa Al Masih melalui Alkitab dalam kanal Youtube dr. Richard Lee, MARS.
Dondy Tan memberikan contoh yang ada di dalam Kitab Injil, di mana terdapat beberapa kalimat yang menyebutkan jika Al Mesias atau sang Penyelamat yang ditunjukkan pada Yesus Kristus juga memiliki arti Isa Al Masih.
Memang berbeda antara Isa dalam Al-Qur’an dan pemahaman Yesus menurut tradisi gereja Kristen, baik Katolik maupun Protestan. Soal statusnya dalam teologi Trinitas, dan teologi Tauhid (keesaan Tuhan) dalam Islam.
Tradisi Islam memahami Isa sebagai Nabi sebagaimana Nabi Muhammad SAW. Sementara Yesus dalam teologi Trinitas mengandung unsur keilahian Putra, bersama Bapa, dan Roh Kudus.
Terkait penyaliban juga berbeda. Bagi umat Kristiani, penyaliban adalah sakral, penebusan dosa, dan diulang-ulang narasinya dalam banyak ritual. Sementara Al-Quran menyebut Isa diangkat ke langit, tidak terjadi penyaliban. Ini juga perbedaan yang lain.
Mukjizat, kelahiran, para murid-muridnya, dan bagaimana akhir hidupnya juga banyak versi, baik Yesus ataupun Isa.
Terlepas dari sama tidaknya Nabi Isa dan Yesus Kristus ini, mari kita sebagai umat Muslim tetap menghormati perbedaan ini tanpa harus bertengkar dan merenggangkan. Karena akan sulit untuk menerima kebenaran dari masing-masing.
Namun sebenarnya apakah memang benar jika Yesus dan Nabi Isa adalah orang yang sama? Ustaz Felix Siauw dan Dondy Tan pernah menjawab soal ini.
Dalam sebuah Podcast di kanal Youtube @Samuel Christ, Ustaz Felix Siauw menjelaskan jika di setiap materi yang dibawakannya, ia selalu menyampaikan jika Yesus itu adalah Isa.
"Karena kenapa? Karena memang ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang memang hanya disebabkan oleh perbedaan bahasa saja, misalnya Muhammad itu dalam Bahasa Indonesia, tetapi dalam Bahasa Turki menjadi Mehmet," terang Ustaz Felix.
"Jadi boleh tidak kita menyebut Yesus Kristus? Menurut saya boleh-boleh saja karena Yesus adalah translasi dari Isa Al Masih, dia punya Ibu bernama Maryam, kalau di Kristen namanya Maria," lanjut Ustaz Felix Siauw.
Ustaz Felix Siauw juga menjelaskan jika "Yesus di dalam Alkitab itu berbeda dengan Yesus di dalam Al Qur'an, itu memang benar, tetapi tidak menjadikan orangnya berbeda."
Sementara Dondy Tan sempat menjelaskan tentang persamaan antara Yesus Kristus dengan Isa Al Masih melalui Alkitab dalam kanal Youtube dr. Richard Lee, MARS.
Dondy Tan memberikan contoh yang ada di dalam Kitab Injil, di mana terdapat beberapa kalimat yang menyebutkan jika Al Mesias atau sang Penyelamat yang ditunjukkan pada Yesus Kristus juga memiliki arti Isa Al Masih.
Memang berbeda antara Isa dalam Al-Qur’an dan pemahaman Yesus menurut tradisi gereja Kristen, baik Katolik maupun Protestan. Soal statusnya dalam teologi Trinitas, dan teologi Tauhid (keesaan Tuhan) dalam Islam.
Tradisi Islam memahami Isa sebagai Nabi sebagaimana Nabi Muhammad SAW. Sementara Yesus dalam teologi Trinitas mengandung unsur keilahian Putra, bersama Bapa, dan Roh Kudus.
Terkait penyaliban juga berbeda. Bagi umat Kristiani, penyaliban adalah sakral, penebusan dosa, dan diulang-ulang narasinya dalam banyak ritual. Sementara Al-Quran menyebut Isa diangkat ke langit, tidak terjadi penyaliban. Ini juga perbedaan yang lain.
Mukjizat, kelahiran, para murid-muridnya, dan bagaimana akhir hidupnya juga banyak versi, baik Yesus ataupun Isa.
Terlepas dari sama tidaknya Nabi Isa dan Yesus Kristus ini, mari kita sebagai umat Muslim tetap menghormati perbedaan ini tanpa harus bertengkar dan merenggangkan. Karena akan sulit untuk menerima kebenaran dari masing-masing.
(mhy)