Waspadalah! Dajjal Akan Memulai Misinya dari Pulau Ini
loading...
A
A
A
Munculnya Dajjal di akhir zaman merupakan satu dari 10 tanda utama dekatnya Hari Kiamat. Pertanyaannya, dari manakah Mesias palsu itu memulai misinya di dunia?
Saat dilepas ke dunia, Dajjal akan memulai misinya dari pulau ini. Pulau manakah yang dimaksud? Dalam buku "Yerusalem dalam Al-Qur'an", Cendekiawan muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran N Hosein mengungkap keberadaan pulau tersebut.
Beliau mengidentifikasi pulau itu sebagaimana diisyaratkan dalam Hadis dari Fatimah binti Qais yang pernah mendengar Nabi ﷺ atau dikenal dengan Hadis Tamim Ad-Dari (kisah beliau bertemu Dajjal di sebuah pulau terpencil).
أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ». وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
Artinya: "Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam (Mediterania), atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur..." dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur." (HR Muslim 2942, dan Abu Daud 4326)
Syaikh Imran Hosein menjelaskan, Hadis Tamim Ad-Dari yang terkenal dalam Sahih Muslim itu memungkinkan kita untuk mengidentifikasi lokasi awal Dajjal. Dari manakah ia memulai misinya di dunia?
Pulau Itu Adalah Inggris
Syaikh Imran Hosein berpendapat bahwa pulau yang dimaksud dalam Hadits tersebut ialah Inggris. Ya, Pulau Inggris yang secara geografis dikenal dengan Pulau Britania Raya. Dari Inggris sebagai negara adikuasa, Dajjal akan berpindah ke Amerika Serikat, negara adikuasa kedua. Dan dia akan segera pindah ke Israel yang akan menggantikan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa di dunia.
"Kami memperkirakan peristiwa itu akan segera terjadi. Jadi, tujuan utama Eropa tidak hanya memungkinkan kembalinya kaum Yahudi ke Tanah Suci, tetapi juga memberikan kepada mereka kekuasaan dunia sehingga mereka dapat menguasai dunia dari Yerusalem," terang Syaikh Imran dalam bukunya.
Ketika Dajjal dilepas ke dunia, dia akan memulai usahanya meniru Al-Masih asli (Nabi Isa 'alaihissalam) dengan membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan umat non-Yahudi.
Bukti yang Mengejutkan
Syaikh Imran Hosein membeberkan beberapa bukti yang mendukung pendapatnya. Bagi orang awam mungkin hal ini cukup mengejutkan. Mari kita simak penjelasannya.
Pada 1917, Pemerintah Inggris mengutarakan Deklarasi Balfour yang mengejutkan dunia dengan mengumumkan keinginan Pemerintah Inggris mendukung pendirian Negara Yahudi di Palestina. Kemudian, pada Tahun 1917-1918 pasukan Inggris yang dipimpin Jenderal Allenby mengalahkan pasukan Turki Utsmani dan membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan Muslim.
Sejak 1919 hingga 1948, Inggris menguasai Tanah Suci berdasarkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa. Dalam periode waktu itu, dunia menyaksikan perpindahan massal umat Euro-Yahudi ke Tanah Suci. Kebencian orang-orang Jerman pada umat Yahudi karena pengkhianatan mereka dalam Perang Dunia Pertama dan sebagai akibatnya Pemerintahan Hitler melakukan penyiksaan massal terhadap umat Yahudi sehingga jumlah perpindahan umat Yahudi dari Eropa ke Tanah Suci meningkat secara dramatis.
Akhirnya, pada Tahun 1948 Inggris membidani bayi negara yang lahir, dengan Deklarasi Kemerdekaan Israel. Sebagai tambahan, Pulau Inggris yang terletak di seberang Laut Mediterania dengan jarak sekitar sebulan perjalanan kapal layar dari Tanah Arab. Penting juga menekankan bahwa Inggris memiliki mata-mata yang ahli.
Film-film Sherlock Holmes dan James Bond adalah cerita fiksi yang menyamai keahlian Lawrence of Arabia (al-Jassasah yang berbulu tebal sehingga tidak bisa dibedakan antara muka dan ekornya ditafsirkan bahwa pulau tersebut sangat ahli dalam bidang intelijen atau mata-mata).
Inggris menjadi megara penguasa di dunia dan memegang kendali keuangan dunia. Hal ini dilakukan melalui Bank of England. Bahkan pada waktu itu, London adalah ibu kota keuangan dunia. Tetapi, kemudian Inggris berhenti menjadi negara penguasa di dunia dan digantikan oleh AS. Proses perubahan ini tampaknya dimulai dengan satu perang, yakni Perang Dunia Pertama, dan diakhiri dengan perang yang lain, yaitu Perang Dunia Kedua.
Periode waktu antara Perang Dunia Pertama dan Kedua merupakan pergerakan Dajjal dari dimensi waktu sehari seperti setahun menuju sehari seperti sebulan. Sangat penting mengamati proses perubahan ini dengan pengetahuan mendalam karena hal itu memberikan petunjuk kepada kita untuk mengenali momen saat Dajjal bergerak dari dimensi waktu sehari seperti sebulan menuju sehari seperti sepekan.
Sebuah aksi teroris pada musim panas Tahun 1914 di Kota Sarajevo mengakibatkan Arch Duke Austria-Hongaria Franz Ferdinand terbunuh. Pelaku kejahatan itu adalah seorang Serbia tetapi jejak kaki yang ditinggalkan mengarah ke Rusia. Siapapun yang merencanakan pembunuhan itu, dan meninggalkan jejak kaki itu ke arah Rusia, menginginkan Austria-Hongaria menyatakan perang melawan Rusia.
Target sesungguhnya bukan Rusia tetapi aliansi Rusia, yaitu Inggris. Khilafah Islam Turki juga target yang lainnya yang harus diruntuhkan dan Inggris harus melakukan pekerjaan peruntuhan tersebut. Saat Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Rusia, Inggris dan Prancis terpaksa memasuki perang membantu Rusia. Dan Jerman menanggapi dengan memasuki perang membantu Austria-Hongaria.
Tujuan di balik pembunuhan itu adalah untuk melemahkan ekonomi Inggris dengan perang sehingga Inggris pun akhirnya kehilangan statusnya sebagai Negara Penguasa di dunia dan digantikan oleh negara lain. Pelaku terorisme itu dengan jahat dan licik secara bersamaan menyerang Kekaisaran Khilafah Islam Ottoman. Khilafah adalah halangan besar bagi tercapainya rencana merebut Tanah Suci, untuk mengembalikan umat Yahudi ke Tanah Suci, dan merestorasi Negara Israel.
Cara terbaik menghilangkan halangan itu adalah dengan perang. Dengan begitu, Kekhalifahan Islam Ottoman dipaksa, dengan cara tipu daya internal yang sangat ahli, untuk memasuki perang membantu Jerman. Inggris kemudian digunakan untuk menyerang dan meruntuhkan bukan hanya Turki Utsmani, tetapi juga khilafah Islam.
Saat dilepas ke dunia, Dajjal akan memulai misinya dari pulau ini. Pulau manakah yang dimaksud? Dalam buku "Yerusalem dalam Al-Qur'an", Cendekiawan muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran N Hosein mengungkap keberadaan pulau tersebut.
Beliau mengidentifikasi pulau itu sebagaimana diisyaratkan dalam Hadis dari Fatimah binti Qais yang pernah mendengar Nabi ﷺ atau dikenal dengan Hadis Tamim Ad-Dari (kisah beliau bertemu Dajjal di sebuah pulau terpencil).
أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ». وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
Artinya: "Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam (Mediterania), atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur..." dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur." (HR Muslim 2942, dan Abu Daud 4326)
Syaikh Imran Hosein menjelaskan, Hadis Tamim Ad-Dari yang terkenal dalam Sahih Muslim itu memungkinkan kita untuk mengidentifikasi lokasi awal Dajjal. Dari manakah ia memulai misinya di dunia?
Pulau Itu Adalah Inggris
Syaikh Imran Hosein berpendapat bahwa pulau yang dimaksud dalam Hadits tersebut ialah Inggris. Ya, Pulau Inggris yang secara geografis dikenal dengan Pulau Britania Raya. Dari Inggris sebagai negara adikuasa, Dajjal akan berpindah ke Amerika Serikat, negara adikuasa kedua. Dan dia akan segera pindah ke Israel yang akan menggantikan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa di dunia.
"Kami memperkirakan peristiwa itu akan segera terjadi. Jadi, tujuan utama Eropa tidak hanya memungkinkan kembalinya kaum Yahudi ke Tanah Suci, tetapi juga memberikan kepada mereka kekuasaan dunia sehingga mereka dapat menguasai dunia dari Yerusalem," terang Syaikh Imran dalam bukunya.
Ketika Dajjal dilepas ke dunia, dia akan memulai usahanya meniru Al-Masih asli (Nabi Isa 'alaihissalam) dengan membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan umat non-Yahudi.
Bukti yang Mengejutkan
Syaikh Imran Hosein membeberkan beberapa bukti yang mendukung pendapatnya. Bagi orang awam mungkin hal ini cukup mengejutkan. Mari kita simak penjelasannya.
Pada 1917, Pemerintah Inggris mengutarakan Deklarasi Balfour yang mengejutkan dunia dengan mengumumkan keinginan Pemerintah Inggris mendukung pendirian Negara Yahudi di Palestina. Kemudian, pada Tahun 1917-1918 pasukan Inggris yang dipimpin Jenderal Allenby mengalahkan pasukan Turki Utsmani dan membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan Muslim.
Sejak 1919 hingga 1948, Inggris menguasai Tanah Suci berdasarkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa. Dalam periode waktu itu, dunia menyaksikan perpindahan massal umat Euro-Yahudi ke Tanah Suci. Kebencian orang-orang Jerman pada umat Yahudi karena pengkhianatan mereka dalam Perang Dunia Pertama dan sebagai akibatnya Pemerintahan Hitler melakukan penyiksaan massal terhadap umat Yahudi sehingga jumlah perpindahan umat Yahudi dari Eropa ke Tanah Suci meningkat secara dramatis.
Akhirnya, pada Tahun 1948 Inggris membidani bayi negara yang lahir, dengan Deklarasi Kemerdekaan Israel. Sebagai tambahan, Pulau Inggris yang terletak di seberang Laut Mediterania dengan jarak sekitar sebulan perjalanan kapal layar dari Tanah Arab. Penting juga menekankan bahwa Inggris memiliki mata-mata yang ahli.
Film-film Sherlock Holmes dan James Bond adalah cerita fiksi yang menyamai keahlian Lawrence of Arabia (al-Jassasah yang berbulu tebal sehingga tidak bisa dibedakan antara muka dan ekornya ditafsirkan bahwa pulau tersebut sangat ahli dalam bidang intelijen atau mata-mata).
Inggris menjadi megara penguasa di dunia dan memegang kendali keuangan dunia. Hal ini dilakukan melalui Bank of England. Bahkan pada waktu itu, London adalah ibu kota keuangan dunia. Tetapi, kemudian Inggris berhenti menjadi negara penguasa di dunia dan digantikan oleh AS. Proses perubahan ini tampaknya dimulai dengan satu perang, yakni Perang Dunia Pertama, dan diakhiri dengan perang yang lain, yaitu Perang Dunia Kedua.
Periode waktu antara Perang Dunia Pertama dan Kedua merupakan pergerakan Dajjal dari dimensi waktu sehari seperti setahun menuju sehari seperti sebulan. Sangat penting mengamati proses perubahan ini dengan pengetahuan mendalam karena hal itu memberikan petunjuk kepada kita untuk mengenali momen saat Dajjal bergerak dari dimensi waktu sehari seperti sebulan menuju sehari seperti sepekan.
Sebuah aksi teroris pada musim panas Tahun 1914 di Kota Sarajevo mengakibatkan Arch Duke Austria-Hongaria Franz Ferdinand terbunuh. Pelaku kejahatan itu adalah seorang Serbia tetapi jejak kaki yang ditinggalkan mengarah ke Rusia. Siapapun yang merencanakan pembunuhan itu, dan meninggalkan jejak kaki itu ke arah Rusia, menginginkan Austria-Hongaria menyatakan perang melawan Rusia.
Target sesungguhnya bukan Rusia tetapi aliansi Rusia, yaitu Inggris. Khilafah Islam Turki juga target yang lainnya yang harus diruntuhkan dan Inggris harus melakukan pekerjaan peruntuhan tersebut. Saat Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Rusia, Inggris dan Prancis terpaksa memasuki perang membantu Rusia. Dan Jerman menanggapi dengan memasuki perang membantu Austria-Hongaria.
Tujuan di balik pembunuhan itu adalah untuk melemahkan ekonomi Inggris dengan perang sehingga Inggris pun akhirnya kehilangan statusnya sebagai Negara Penguasa di dunia dan digantikan oleh negara lain. Pelaku terorisme itu dengan jahat dan licik secara bersamaan menyerang Kekaisaran Khilafah Islam Ottoman. Khilafah adalah halangan besar bagi tercapainya rencana merebut Tanah Suci, untuk mengembalikan umat Yahudi ke Tanah Suci, dan merestorasi Negara Israel.
Cara terbaik menghilangkan halangan itu adalah dengan perang. Dengan begitu, Kekhalifahan Islam Ottoman dipaksa, dengan cara tipu daya internal yang sangat ahli, untuk memasuki perang membantu Jerman. Inggris kemudian digunakan untuk menyerang dan meruntuhkan bukan hanya Turki Utsmani, tetapi juga khilafah Islam.