Benarkah Umur Umat Islam Tak Sampai 1500 H? Ini Penjelasan Ustaz Farid Nu'man
loading...
A
A
A
Benarkah umur umat Islam tidak sampai 1500 Hijriyah? Menurut kalender Islam, 1500 Hijiryah itu berarti tidak kurang dari 55 tahun lagi karena Tahun 2023 bertepatan dengan 1445 Hijriyah (1500 H-1445 H).
Sekadar infirmasi, kabar yang mengatakan umur umat Islam tidak sampai 1500 Hijriyah ini pernah menghebohkan dunia Islam setelah beredarnya buku yang ditulis Amin Muhammad Jamaluddin dalam karyanya berjudul "Huru-hara Akhir Zaman (Huru-hara Hari Kiamat )" dalam edisi bahasa Indonesia, terbitan 2004.
Benarkah umur umat Islam tidak sampai 1500 Hijriyah? Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.
Kata Ustaz Farid Nu'man, ada dua persoalan tentang Hadits-hadits yang menceritakan umur umat Islam hanya sampai 1500 tahun.
1. Hadits-hadits tersebut umumnya Israiliyat, lemah, bahkan palsu. Hal ini sebagaiman penjelasan Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid dalam Al Islam Su'aal wa Jawaab No 33689.
2. Seandainya pun shahih, makna hadits-hadits tersebut masih zhanni (dugaan). Kaidahnya adalah teks yang zhanni mesti dipahami berdasarkan yang qath'i (pasti).
Apa yang qath'i? Yaitu akhirnya kehidupan umat manusia hanya Allah Ta'ala yang tahu. Ini yang pasti, sebagaiman firman Allah:
يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, 'Kapan terjadi?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia." (Surat Al-A'raf: 187)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
ليس علمها إليك ، ولا إلى أحد من الخلق، بل مردّها ومرجعها إلى الله عز وجل ، فهو الذي يعلم وقتها على التعيين
"Ilmu tentang Kiamat bukanlah milikmu, dan bukan pula satu pun dari makhluk, tetapi kembalikanlah itu kepada Allah Ta'ala, Dialah yang Maha Tahu waktunya secara khusus." (Tafsir Ibnu Katsir, 4/736)
Imam Ibnul Qayyim telah mengomentari Hadits-hadits yang menceritakan umur umat Islam, dengan berkata:
وهذا من أبين الكذب
"Ini termasuk kedustaan yang paling terang." (Al-Manar Al-Munif, 1/80)
Imam Ibnu Katsir juga berkata:
لم يثبت في حديث عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنه حدد وقت الساعة بمدة محصورة ، وإنما ذكر شيئاً من أشراطها وأماراتها وعلاماتها
"Tidak ada satu pun yang shahih dari Rasulullah ﷺ tentang batasan waktu datangnya Kiamat, yang disebutkan dalam hadits hanyalah tanda-tanda dan ciri-ciri dan gejalanya saja." (Al Bidayah fil Fitan wal Malahim, 1/26)
Ada pun Hadits yang mengatakan Kiamat tidak akan datang sampai kaum muslim memerangi Yahudi sehingga mereka bersembunyi di balik batu dan pepohonan. Haditsnya shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah.
Namun Hadits ini bukan menceritakan kapan waktu pasti hari Kiamat, tapi hanya menceritakan tanda-tanda akhir zaman saja. Bahkan dalam hadits Shahih Muslim dari jalur Abu Hurairah pula, disebutkan bahwa Kiamat tidak akan datang sampai umat Islam memerangi orang At-Turk (Turki). Ini dianggap sudah terjadi sejak lama dan hanya menceritakan tanda-tanda saja.
WallahuA'lam
Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Sekadar infirmasi, kabar yang mengatakan umur umat Islam tidak sampai 1500 Hijriyah ini pernah menghebohkan dunia Islam setelah beredarnya buku yang ditulis Amin Muhammad Jamaluddin dalam karyanya berjudul "Huru-hara Akhir Zaman (Huru-hara Hari Kiamat )" dalam edisi bahasa Indonesia, terbitan 2004.
Benarkah umur umat Islam tidak sampai 1500 Hijriyah? Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.
Kata Ustaz Farid Nu'man, ada dua persoalan tentang Hadits-hadits yang menceritakan umur umat Islam hanya sampai 1500 tahun.
1. Hadits-hadits tersebut umumnya Israiliyat, lemah, bahkan palsu. Hal ini sebagaiman penjelasan Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid dalam Al Islam Su'aal wa Jawaab No 33689.
2. Seandainya pun shahih, makna hadits-hadits tersebut masih zhanni (dugaan). Kaidahnya adalah teks yang zhanni mesti dipahami berdasarkan yang qath'i (pasti).
Apa yang qath'i? Yaitu akhirnya kehidupan umat manusia hanya Allah Ta'ala yang tahu. Ini yang pasti, sebagaiman firman Allah:
يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, 'Kapan terjadi?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia." (Surat Al-A'raf: 187)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
ليس علمها إليك ، ولا إلى أحد من الخلق، بل مردّها ومرجعها إلى الله عز وجل ، فهو الذي يعلم وقتها على التعيين
"Ilmu tentang Kiamat bukanlah milikmu, dan bukan pula satu pun dari makhluk, tetapi kembalikanlah itu kepada Allah Ta'ala, Dialah yang Maha Tahu waktunya secara khusus." (Tafsir Ibnu Katsir, 4/736)
Imam Ibnul Qayyim telah mengomentari Hadits-hadits yang menceritakan umur umat Islam, dengan berkata:
وهذا من أبين الكذب
"Ini termasuk kedustaan yang paling terang." (Al-Manar Al-Munif, 1/80)
Imam Ibnu Katsir juga berkata:
لم يثبت في حديث عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنه حدد وقت الساعة بمدة محصورة ، وإنما ذكر شيئاً من أشراطها وأماراتها وعلاماتها
"Tidak ada satu pun yang shahih dari Rasulullah ﷺ tentang batasan waktu datangnya Kiamat, yang disebutkan dalam hadits hanyalah tanda-tanda dan ciri-ciri dan gejalanya saja." (Al Bidayah fil Fitan wal Malahim, 1/26)
Ada pun Hadits yang mengatakan Kiamat tidak akan datang sampai kaum muslim memerangi Yahudi sehingga mereka bersembunyi di balik batu dan pepohonan. Haditsnya shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah.
Namun Hadits ini bukan menceritakan kapan waktu pasti hari Kiamat, tapi hanya menceritakan tanda-tanda akhir zaman saja. Bahkan dalam hadits Shahih Muslim dari jalur Abu Hurairah pula, disebutkan bahwa Kiamat tidak akan datang sampai umat Islam memerangi orang At-Turk (Turki). Ini dianggap sudah terjadi sejak lama dan hanya menceritakan tanda-tanda saja.
WallahuA'lam
Ustaz Farid Nu'man Hasan.
(rhs)