Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 35-38 : Sosok Bidadari Surga, Salah Satunya Berasal dari Bumi
loading...
A
A
A
Tafsir surat al Waqiah ayat 35 hingga 38 menggambarkan tentang sosok bidadari surga. Bidadari surga ini ada yang berasal dari bumi, dan dialah wanita-wanita yang bertakwa dan saleha.
Surat Al Waqiah terdiri dari 96 ayat yang merupakan surah ke 56 dalam Al Quran, dan tergolong ke dalam surat Makkiyah. Surat ini banyak membahas tentang hari kiamat sebagaimana arti Al Waqiah yang berarti "Hari Kiamat". Namun terdapat pula ayat yang membahas tentang keutamaan penghuni surga.
Seperti yang tertera pada surat Al Waqiah ayat 35-38. Ayat tersebut membahas salah satu keutamaan penghuni surga , yang menyinggung keberadaan bidadari surga .
Artinya : "Kami menciptakan merka (bidadari-bidadari itu) secara langsung"
Artinya : "Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,"
Artinya : "Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,"
Artinya : "Untuk golongan kanan"
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa perempuan-perempuan salehah yang meninggal ketika di dunia dalam usia senja mereka akan dikembalikan lagi dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua renta, lalu menjadi perawan dan berusia muda kembali.
Kemudian dalam tafsir Kemenag menjelaskan bahwa, sesungguhnya di surga juga terdapat bidadari-bidadari cantik yang Kami ciptakan mereka secara langsung. Kami jadikan mereka sebagai gadis-gadis perawan. Mereka selalu penuh dengan cinta lagi sebaya umurnya. Kami ciptakan mereka khusus untuk golongan kanan yang teguh imannya dan selalu menaati aturan Allah.
Selain itu dijelaskan pula dari Tafsir Kitab Tafsir Al-Jalalain (1997) yang menjelaskan tiap ayatnya.
Ayat 35, (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung) maksudnya, bidadari-bidadari yang jelita lagi cantik itu Kami ciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu.
Ayat 36, (Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan) yakni perawan semuanya; setiap kali suami-suami mereka menggaulinya, para suami itu menjumpai mereka dalam keadaan perawan kembali; dan tidak ada rasa sakit di kala menggaulinya.
Ayat 37, (Penuh cinta) dapat dibaca 'Uruban atau 'Urban, bentuk jamak dari lafal 'Aruubun, artinya wanita yang sangat mencintai suaminya dan sangat merindukannya (lagi sebaya umurnya) setara umurnya; bentuk jamak dari lafal Turbun.
Ayat 38, (Untuk golongan kanan) menjadi Shilah dari lafal Ansya-naahunna, atau dari lafal Ja'alnaahunna. Yakni Kami ciptakan atau Kami jadikan mereka untuk golongan kanan. Golongan kanan itu adalah,.
Dalam sebuah riwayat dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda terkait dengan Surat Al Waqiah ayat 35 :
Artinya : Dari Al-Hasan yang menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah Saw. bersabda: Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (HR Imam Tirmizi).
Riwayat lain tentang bidadari surga juga datang dari Abu Hurairah yang pernah bertanya pada Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, bahwa Abu Hurairah pernah bertanya, "Apakah kita bersetubuh di dalam surga?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Ya, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, dengan dorongan yang kuat dan kuat sekali, manakala ia berdiri darinya (lalu mengulanginya), ia menjumpainya dalam keadaan perawan kembali seperti semula.
Itulah penjelasan dari bidadari surga yang akan didapatkan oleh orang orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasulnya.
Wallahu A'lam
Surat Al Waqiah terdiri dari 96 ayat yang merupakan surah ke 56 dalam Al Quran, dan tergolong ke dalam surat Makkiyah. Surat ini banyak membahas tentang hari kiamat sebagaimana arti Al Waqiah yang berarti "Hari Kiamat". Namun terdapat pula ayat yang membahas tentang keutamaan penghuni surga.
Seperti yang tertera pada surat Al Waqiah ayat 35-38. Ayat tersebut membahas salah satu keutamaan penghuni surga , yang menyinggung keberadaan bidadari surga .
Surat Al Waqiah ayat 35
اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ
Artinya : "Kami menciptakan merka (bidadari-bidadari itu) secara langsung"
Surat Al Waqiah ayat 36
فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ
Artinya : "Lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,"
Surat Al Waqiah ayat 37
عُرُبًا اَتْرَابًاۙ
Artinya : "Yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,"
Surat Al Waqiah ayat 38
لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ
Artinya : "Untuk golongan kanan"
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa perempuan-perempuan salehah yang meninggal ketika di dunia dalam usia senja mereka akan dikembalikan lagi dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua renta, lalu menjadi perawan dan berusia muda kembali.
Kemudian dalam tafsir Kemenag menjelaskan bahwa, sesungguhnya di surga juga terdapat bidadari-bidadari cantik yang Kami ciptakan mereka secara langsung. Kami jadikan mereka sebagai gadis-gadis perawan. Mereka selalu penuh dengan cinta lagi sebaya umurnya. Kami ciptakan mereka khusus untuk golongan kanan yang teguh imannya dan selalu menaati aturan Allah.
Selain itu dijelaskan pula dari Tafsir Kitab Tafsir Al-Jalalain (1997) yang menjelaskan tiap ayatnya.
Ayat 35, (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung) maksudnya, bidadari-bidadari yang jelita lagi cantik itu Kami ciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu.
Ayat 36, (Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan) yakni perawan semuanya; setiap kali suami-suami mereka menggaulinya, para suami itu menjumpai mereka dalam keadaan perawan kembali; dan tidak ada rasa sakit di kala menggaulinya.
Ayat 37, (Penuh cinta) dapat dibaca 'Uruban atau 'Urban, bentuk jamak dari lafal 'Aruubun, artinya wanita yang sangat mencintai suaminya dan sangat merindukannya (lagi sebaya umurnya) setara umurnya; bentuk jamak dari lafal Turbun.
Ayat 38, (Untuk golongan kanan) menjadi Shilah dari lafal Ansya-naahunna, atau dari lafal Ja'alnaahunna. Yakni Kami ciptakan atau Kami jadikan mereka untuk golongan kanan. Golongan kanan itu adalah,.
Dalam sebuah riwayat dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda terkait dengan Surat Al Waqiah ayat 35 :
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: أَتَتْ عَجُوزٌ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ. فَقَالَ: "يَا أُمَّ فُلَانٍ، إِنَّ الْجَنَّةَ لَا تَدْخُلُهَا عَجُوزٌ". قَالَ: فَوَلَّت تَبْكِي، قَالَ: "أَخْبِرُوهَا أَنَّهَا لَا تَدْخُلُهَا وَهِيَ عَجُوزٌ، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً. فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا}
Artinya : Dari Al-Hasan yang menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah Saw. bersabda: Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (HR Imam Tirmizi).
Riwayat lain tentang bidadari surga juga datang dari Abu Hurairah yang pernah bertanya pada Rasulullah SAW.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَهُ: أَنَطأ فِي الْجَنَّةِ؟ قَالَ: "نَعَمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ دَحْمًا دَحْمًا، فَإِذَا قَامَ عَنْهَا رَجَعتْ مُطهَّرة بِكْرًا
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, bahwa Abu Hurairah pernah bertanya, "Apakah kita bersetubuh di dalam surga?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Ya, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, dengan dorongan yang kuat dan kuat sekali, manakala ia berdiri darinya (lalu mengulanginya), ia menjumpainya dalam keadaan perawan kembali seperti semula.
Itulah penjelasan dari bidadari surga yang akan didapatkan oleh orang orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasulnya.
Wallahu A'lam
(wid)