Kelemahan Kaum Yahudi yang Diabadikan Al-Qur'an, Takut Berperang dan Terpecah Belah
loading...
A
A
A
Kelemahan kaum Yahudi selain takut beperang secara terbuka, mereka juga terpecah belah alias tidak kompak. Allah mengabarkan kelemahan kaum Yahudi dan orang-orang munafik dalam satu ayat Al-Qur'an.
Selain penakut, ada banyak sifat-sifat buruk kaum Yahudi yang patut diketahui umat muslim. Di antaranya, suka membuat kebohongan, berkhianat, berdusta, pendengki, suka membangkang dan ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jika melihat mereka sepintas akan mengira bahwa kaum Yahudi itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah dan tidak kompak. Di antara mereka sendiri terjadi pertentangan dan permusuhan yang hebat, tak ada persatuan di antara mereka. Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an :
لَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ جَمِيۡعًا اِلَّا فِىۡ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوۡ مِنۡ وَّرَآءِ جُدُرٍؕ بَاۡسُهُمۡ بَيۡنَهُمۡ شَدِيۡدٌ ؕ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيۡعًا وَّقُلُوۡبُهُمۡ شَتّٰىؕ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَۚ
Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti." (QS Al-Hasyr Ayat 14)
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa persatuan dan kesatuan merupakan syarat untuk mencapai kemenangan. Betapa pun kuatnya persenjataan, perlengkapan, dan banyaknya tentara, tidak akan ada artinya apabila tidak bersatu. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh umat manusia di mana pun mereka berada.
Namun, ketika umat Islam tidak mengetahui titik lemah Yahudi ini, maka jadilah Yahudi seolah-olah bangsa yang super dan tidak terkalahkan. Padahal, sesungguhnya mereka sangat lemah, pengecut dan tidak kompak.
Allah mengabarkan kepada Rasulullah ﷺ bahwa kaum Yahudi dan orang-orang munafik adalah kaum yang tidak berani berperang melawan kaum muslimin kecuali dari balik benteng. Ayat di atas menceritakan kisah orang-orang munafik Bani 'Auf dan Yahudi Bani Nadir di Madinah, yang berlindung di balik benteng dan tembok mereka.
Tidak lama setelah Perang Badar, Rasulullah ﷺ diperintahkan Allah untuk mengepung benteng tempat mereka bersembunyi, menebang pohon kurma yang berada di dekat benteng dan membakarnya sehingga memaksa orang Yahudi ini keluar dari benteng mereka dan diusir dari Madinah.
Itulah hukuman yang Allah berikan kepada kaum Yahudi di Madinah akibat perbuatan buruk mereka yang mengkhianati perjanjian damai. Umat Islam harus meyakini firman Allah yang artinya: "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah Ayat 249)
Salah satu Nubuwah yang menceritakan kebinasaan kaum Yahudi disebutkan dalam Hadis shahih berikut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata: "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia." Kecuali (pohon) Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Selain penakut, ada banyak sifat-sifat buruk kaum Yahudi yang patut diketahui umat muslim. Di antaranya, suka membuat kebohongan, berkhianat, berdusta, pendengki, suka membangkang dan ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jika melihat mereka sepintas akan mengira bahwa kaum Yahudi itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah dan tidak kompak. Di antara mereka sendiri terjadi pertentangan dan permusuhan yang hebat, tak ada persatuan di antara mereka. Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an :
لَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ جَمِيۡعًا اِلَّا فِىۡ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوۡ مِنۡ وَّرَآءِ جُدُرٍؕ بَاۡسُهُمۡ بَيۡنَهُمۡ شَدِيۡدٌ ؕ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيۡعًا وَّقُلُوۡبُهُمۡ شَتّٰىؕ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَۚ
Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti." (QS Al-Hasyr Ayat 14)
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa persatuan dan kesatuan merupakan syarat untuk mencapai kemenangan. Betapa pun kuatnya persenjataan, perlengkapan, dan banyaknya tentara, tidak akan ada artinya apabila tidak bersatu. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh umat manusia di mana pun mereka berada.
Namun, ketika umat Islam tidak mengetahui titik lemah Yahudi ini, maka jadilah Yahudi seolah-olah bangsa yang super dan tidak terkalahkan. Padahal, sesungguhnya mereka sangat lemah, pengecut dan tidak kompak.
Allah mengabarkan kepada Rasulullah ﷺ bahwa kaum Yahudi dan orang-orang munafik adalah kaum yang tidak berani berperang melawan kaum muslimin kecuali dari balik benteng. Ayat di atas menceritakan kisah orang-orang munafik Bani 'Auf dan Yahudi Bani Nadir di Madinah, yang berlindung di balik benteng dan tembok mereka.
Tidak lama setelah Perang Badar, Rasulullah ﷺ diperintahkan Allah untuk mengepung benteng tempat mereka bersembunyi, menebang pohon kurma yang berada di dekat benteng dan membakarnya sehingga memaksa orang Yahudi ini keluar dari benteng mereka dan diusir dari Madinah.
Itulah hukuman yang Allah berikan kepada kaum Yahudi di Madinah akibat perbuatan buruk mereka yang mengkhianati perjanjian damai. Umat Islam harus meyakini firman Allah yang artinya: "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah Ayat 249)
Salah satu Nubuwah yang menceritakan kebinasaan kaum Yahudi disebutkan dalam Hadis shahih berikut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata: "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia." Kecuali (pohon) Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Al-Bukhari, Muslim)
(rhs)