Pandangan Islam terhadap Yudas Iskariot: Ketika Allah Taala Membuat Tipu Daya
loading...
A
A
A
"Ketika 'Isa merasa akan kekufuran dari mereka, ia bertanya: Siapakah penolong-penolongku kejalan Allah?; Maka para sahabatnya menjawab: Kami adalah pelayan-pelayan Allah, kami telah beriman kepada Allah dan lihatlah, bahwa sesungguhnya kami orang-orang yang muslimin."( QS. ali Imran 3 :52)
Atas jawaban para Hawariyin ini, Allah memberikan jawaban yang sangat jelas sekali bagi kita untuk menjadi bukti atas kebenaran ucapan mereka ini didalam ayat selanjutnya :
"Dan mereka membuat tipu daya, namun Allah (juga) membuat tipu daya; dan sesungguhnya Allah itu sepandai-pandainya menipudaya." ( QS. Ali Imran 3 : 54)
Di sini bisa kita pahami, bahwa ayat ini merupakan tanggapan Allah atas pernyataan Hawariyin yang mengaku telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu 'Isa al-Masih yang dikatakan pada ayat sebelumnya dan dari sini kita bisa menangkap satu fenomena bahwa diantara para sahabat tersebut tidak semuanya mereka ini benar-benar beriman sebagaimana yang diucapkan oleh mulutnya, sebab menurut Allah, mereka telah mengatur satu rencana yang jahat, membuat satu tipu daya yang ditujukan kepada Rasul-Nya namun rencana tersebut akan dikalahkan oleh Allah dengan tipu daya pula.
Karena kesombongan dibumi dan merencanakan tipu daya yang jahat, padahal rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain kepada orang yang merencanakannya sendiri". ( Qs. Faathir 35 :43)
Dari ayat-ayat ini kita bisa mentafsirkan bahwa satu tipu daya yang jahat yang telah diatur oleh sebagian dari Hawariyin untuk 'Isa akan dibalas oleh Allah dengan tipu daya-Nya pula dengan menjadikan orang yang merencanakan makar ini termakan oleh rencananya sendiri.
"Tatkala Allah berkata: Wahai 'Isa! Sungguh Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkatmu kepada-Ku, dan akan membersihkanmu dari mereka yang kafir, serta akan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat." (QS ali Imran 3:55)
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang mengatakan bahwa Allah akan membalas tipu daya orang-orang yang jahat kepada Rasul-Nya. Dari sini kita juga bisa mengambil satu kesimpulan bahwa rencana jahat yang dimaksudkan terhadap diri Nabi 'Isa tidak akan bisa terjadi terhadap sang Nabi akan tetapi Allah akan mengembalikan rencana jahat tersebut menimpa kepada orang itu sendiri dan Allah akan menyelamatkan Nabi-Nya tersebut dari rencana jahat itu dengan peristiwa pengangkatan dan membersihkan nama baiknya.
"Maka adapun mereka yang kufur itu, Aku akan menyiksa mereka satu siksaan yang keras di dunia dan akhirat; dan mereka tidak akan mendapatkan penolong-penolong."(Qs. ali Imran 3:56)
Ayat ini juga menceritakan peringatan Allah terhadap kaum Hawariyin di saat penurunan Hidangan dari langit didalam surah al-Maaidah :
"Allah berkata: Sesungguhnya Aku akan menurunkannya untukmu, tetapi barang siapa dari antara kamu yang kufur sesudah itu, maka akan Aku azab dia dengan satu azab yang tidak pernah Aku perbuat terhadap seorangpun daripada makhluk-makhluk." (Qs. al-Maidah 5:115)
Di ayat ini kita juga menemukan isyarat langsung dari Allah, bahwa akan ada yang Kufur terhadap Allah dan Rasul-Nya di antara kaum Hawariyin tersebut setelah usainya Hidangan dari langit diturunkan, yaitu sesudah terjadinya jamuan makan malam ketuhanan menurut teologi Nasrani.
Atas jawaban para Hawariyin ini, Allah memberikan jawaban yang sangat jelas sekali bagi kita untuk menjadi bukti atas kebenaran ucapan mereka ini didalam ayat selanjutnya :
"Dan mereka membuat tipu daya, namun Allah (juga) membuat tipu daya; dan sesungguhnya Allah itu sepandai-pandainya menipudaya." ( QS. Ali Imran 3 : 54)
Di sini bisa kita pahami, bahwa ayat ini merupakan tanggapan Allah atas pernyataan Hawariyin yang mengaku telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu 'Isa al-Masih yang dikatakan pada ayat sebelumnya dan dari sini kita bisa menangkap satu fenomena bahwa diantara para sahabat tersebut tidak semuanya mereka ini benar-benar beriman sebagaimana yang diucapkan oleh mulutnya, sebab menurut Allah, mereka telah mengatur satu rencana yang jahat, membuat satu tipu daya yang ditujukan kepada Rasul-Nya namun rencana tersebut akan dikalahkan oleh Allah dengan tipu daya pula.
Karena kesombongan dibumi dan merencanakan tipu daya yang jahat, padahal rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain kepada orang yang merencanakannya sendiri". ( Qs. Faathir 35 :43)
Dari ayat-ayat ini kita bisa mentafsirkan bahwa satu tipu daya yang jahat yang telah diatur oleh sebagian dari Hawariyin untuk 'Isa akan dibalas oleh Allah dengan tipu daya-Nya pula dengan menjadikan orang yang merencanakan makar ini termakan oleh rencananya sendiri.
"Tatkala Allah berkata: Wahai 'Isa! Sungguh Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkatmu kepada-Ku, dan akan membersihkanmu dari mereka yang kafir, serta akan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat." (QS ali Imran 3:55)
Baca Juga
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang mengatakan bahwa Allah akan membalas tipu daya orang-orang yang jahat kepada Rasul-Nya. Dari sini kita juga bisa mengambil satu kesimpulan bahwa rencana jahat yang dimaksudkan terhadap diri Nabi 'Isa tidak akan bisa terjadi terhadap sang Nabi akan tetapi Allah akan mengembalikan rencana jahat tersebut menimpa kepada orang itu sendiri dan Allah akan menyelamatkan Nabi-Nya tersebut dari rencana jahat itu dengan peristiwa pengangkatan dan membersihkan nama baiknya.
"Maka adapun mereka yang kufur itu, Aku akan menyiksa mereka satu siksaan yang keras di dunia dan akhirat; dan mereka tidak akan mendapatkan penolong-penolong."(Qs. ali Imran 3:56)
Ayat ini juga menceritakan peringatan Allah terhadap kaum Hawariyin di saat penurunan Hidangan dari langit didalam surah al-Maaidah :
"Allah berkata: Sesungguhnya Aku akan menurunkannya untukmu, tetapi barang siapa dari antara kamu yang kufur sesudah itu, maka akan Aku azab dia dengan satu azab yang tidak pernah Aku perbuat terhadap seorangpun daripada makhluk-makhluk." (Qs. al-Maidah 5:115)
Di ayat ini kita juga menemukan isyarat langsung dari Allah, bahwa akan ada yang Kufur terhadap Allah dan Rasul-Nya di antara kaum Hawariyin tersebut setelah usainya Hidangan dari langit diturunkan, yaitu sesudah terjadinya jamuan makan malam ketuhanan menurut teologi Nasrani.
(mhy)