Kisah Perjalanan Isra Mikraj dalam Penjelasan Hadis

Sabtu, 03 Februari 2024 - 05:15 WIB
loading...
Kisah Perjalanan Isra...
Selain dalam Al Quran, kisah perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dapat kita ketahui dari keterangan Hadis Nabi SAW. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Selain dalam Al Qur'an, kisah perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dapat kita ketahui dari keterangan Hadis Nabi . Ada beberapa Hadis yang menjelaskan perjalanan agung tersebut.

Seperti diketahui, peristiwa Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsa Palestina di waktu malam. Sedangkan peristiwa Mi'raj yaitu naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mustawa).

Meski tidak diisyaratkan dalam ayat pertama Surat Al-Isra', namun peristiwa agung itu diisyaratkan dalam Surah an-Najm. Hampir seluruh ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi setelah Nabi Muhammad SAW diutus sebgai Rasul.

Peristiwa ini terjadi satu tahun sebelum Hijrah Nabi. Imam An-Nawawi memastikan demikian. Menurut Ibnu hazm, peristiwa Isra' terjadi pada bulan Rajab tahun ke-12 masa kenabian. Riwayat lain menyebutkan tahun ke-10 kenabian.

Al-Hafidh 'Abdul Gani al-Maqdisi mengatakan bahwa Isra dan Mkiraj terjadi pada 27 Rajab dengan alasan pada waktu itulah masyarakat melaksanakannya.

Untuk mengenal lebih dekat perjalanan Isra Mikraj , berikut Hadis-hadis yang menjelaskannya:

1. Hadis Riwayat Al-Bukhari dari Anas bin Malik

Anas bin Malik menuturkan bahwa pada malam diperjalankannya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram, datanglah kepada beliau tiga orang saat sebelum turunnya wahyu. Sedangkan Rasulullah pada waktu itu sedang tidur di Masjidil Haram. Kemudian berkatalah orang yang pertama, "Siapakah dia ini?" Kemudian orang kedua menjawab, "Dia adalah orang yang terbaik di antara mereka (kaumnya)."

Setelah itu berkatalah orang ketiga, "Ambillah orang yang terbaik itu." Pada malam itu Nabi tidak mengetahui siapa mereka, sehingga mereka datang kepada Nabi di malam yang lain dalam keadaan matanya tidur sedangkan hatinya tidak tidur. Demikianlah para Nabi, meskipun mata mereka terpejam, namun hati mereka tidaklah tidur. Sesudah itu rombongan tadi tidak berbicara sedikit pun kepada Nabi hingga mereka membawa Nabi dan meletakkannya di sekitar sumur Zamzam.

Di antara mereka ada Malaikat Jibril yang menguasai diri Nabi, lalu Jibril membelah bagian tubuh, antara leher sampai ke hatinya, sehingga kosonglah dadanya. Sesudah itu Jibril mencuci hati Nabi dengan air Zamzam dengan menggunakan tangannya, sehingga bersihlah hati beliau. Kemudian Jibril membawa bejana dari emas yang berisi iman dan hikmah. Kemudian dituangkanlah isi bejana itu memenuhi dada beliau dan urat-urat tenggorokannya lalu ditutupnya kembali." (HR Al-Bukhari)

2. Hadis Riwayat Al-Bukhari dari Sha'sha'ah

Dari Sha'sha'ah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiba-tiba datang kepadaku seseorang (Jibril). Kemudian ia membedah dan mengeluarkan hatiku. Setelah itu dibawalah kepadaku bejana yang terbuat dari emas yang penuh dengan iman, lalu ia mencuci hatiku. Setelah itu menuangkan isi bejana itu kepadaku. Kemudian hatiku dikembalikannya seperti sediakala." (HR Al-Bukhari)

3. Hadis Riwayat Ahmad dari Anas bin Malik

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu binatang putih lebih besar dari himar, dan lebih kecil dari bigal. Ia melangkahkan kakinya sejauh pandangan mata. Kemudian saya mengendarainya, lalu ia membawaku sehingga sampai ke Baitul Makdis. Kemudian saya mengikatnya pada tempat para nabi mengikatkan kendaraannya. Kemudian saya salat dua rakaat di dalamnya, lalu saya keluar. Kemudian Jibril membawa kepadaku sebuah bejana yang berisi minuman keras (khamar) dan sebuah lagi berisi susu; lalu saya pilih yang berisi susu, lantas Jibril berkata, "Engkau telah memilih fitrah sebagai pilihan yang benar." (HR Ahmad)

4. Hadis Riwayat Turmudzi dari Ibnu Abbas

Ibnu Abbas menjelaskan tentang firman Allah pada Surat An-Najm yang mengisahkan peristiwa Miraj ke Sidratul Muntaha. Allah berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى . عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى


Artinya: "Sesungguhnya Muhammad telah melihat-Nya pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha." (QS An-Najm ayat 13-14)

Ibnu Abbas menjelaskan tentang ayat ini: "Beliau melihat Tuhannya dan mendekat. Sehingga jaraknya seperti dua busur atau lebih dekat." (HR Turmudzi)

Dari Qatadah, bahwa Anas bin Malik juga mengatakan: "Nabi Muhammad melihat Tuhannya." Namun, ada juga Hadis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW melihat Tuhannya dengan hatinya. Adanya perbedaan pendapat terkait hal ini tak perlu diperselisihkan.

Yang pasti, dari hadis di atas disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperjalankan pada malam hari di bawah bimbingan Malaikat Jibril. Sebelum Nabi diperjalankan pada malam itu, hatinya diisi dengan iman dan hikmah, agar beliau tahan menghadapi segala macam cobaan dan tabah dalam melaksanakan perintah-Nya.

Perjalanan itu dilakukan dengan mengendarai Buraq yang mempunyai kecepatan luar biasa. Sehingga Isra Miraj Nabi Muhammad SAW hanya memerlukan waktu kurang dari satu malam.


Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)