Perang Nuklir dan Akhir Zaman Menurut Syaikh Imran Nazar Hosein
loading...
A
A
A
Syaikh Imran Nazar Hosein menyebut adanya gambaran dalam Al-Qur'an mengenai sebuah peristiwa yang menjadi pertanda utama Akhir Zaman , atau penghujung masa di mana langit akan dipenuhi dengan Dukhân atau kabut asap. Hal tersebut dapat kita temui dalam QS al-Dukhân/44 : 10:
"Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap yang tampak jelas."
Tafsir Syaikh Imran Nazar Hosein dalam bukunya berjudul "Al-Qur'an, Perang Besar & Dunia Barat (Al Malhama atau Armagedon)" mengenai ayat ini yaitu: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa segulungan kabut asap."
Syaikh Imran kemudian menambahkan mengenai pemberitahuan Al-Qur'an akan adanya nyala api yang berkobar dan disusul kabut asap yang memenuhi angkasa dengan menambahkan salah satu ayat dalam Al-Qur'an yaitu QS al-Rahmân/55 : 35:
"Kepadamu, (wahai jin dan manusia,) disemburkan nyala api dan (ditumpahkan) cairan tembaga panas sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri."
Dalam kelanjutan pandangannya mengenai ayat tersebut, Syaikh Imran menambahkan beberapa pandangan orang lain mengenai ayat ini yaitu:
"Akan dikirimkan, kepada kalian berdua, panas nyala api dan kilatan kuningan maka engkau tidak akan bisa menghindarinya."
"Kilatan api akan dilepaskan kepada kalian, dan kabut asap, dan kau akan ditinggalkan tanpa pertolongan!"
"Dia akan mengejarmu dengan nyala api yang menusuk dan kabut asap panas, maka kamu tidak akan ditolong."
"Kelak akan dilepaskan kepada kalian berdua nyala api dan kabut asap, maka engkau tidak akan dapat menyelamatkan dirimu sendiri."
Syaikh Imran menentukan suatu kobaran api akan dilepaskan pada dua target. Jelas bahwa kaum yang menjadi sasaran serangan kobaran api tersebut adalah kaum yang didukung oleh golongan Jin dalam kejahatan mereka, dan serangan tersebut akan menyebabkan kehancuran persekutuan antara bangsa manusia yang jahat dan para pendukungnya bangsa Jin yang jahat.
Perang nuklir yang ditafsirkan Syaikh Imran berdasarkan dalam QS Yâsîn/36 : 29:
(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati.
Pandangan Syaikh Imran mengenai ayat tersebut yaitu: "Tidaklah lebih dari pada satu buah ledakan dahsyat dari azab Kami, maka perhatikanlah! Mereka, yang akan dihukum, akan menjadi seperti abu, diam tak bergerak lagi sunyi senyap.
Meski pada ayat ini tidak disebutkan peristiwa perang besar, Syaikh Imram Nazar Hosein dalam bukunya berjudul "The Qur'an The Great War and the West" tetap beranggapan ayat ini sebagai perumpamaan yang membantu untuk memahami apa yang terjadi ketika perang tersebut terjadi.
Perang tersebut dianggap sebagai perang nuklir dan senjata pemusnah massal yang menjadikan jutaan nyawa akan mati dengan sekejap dan kota-kota besar serta kota-kota kecil yang tak terhingga akan musnah seketika karena adanya perang besar tersebut.
فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَاۡتِى السَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِيۡنٍۙ
"Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap yang tampak jelas."
Tafsir Syaikh Imran Nazar Hosein dalam bukunya berjudul "Al-Qur'an, Perang Besar & Dunia Barat (Al Malhama atau Armagedon)" mengenai ayat ini yaitu: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa segulungan kabut asap."
Syaikh Imran kemudian menambahkan mengenai pemberitahuan Al-Qur'an akan adanya nyala api yang berkobar dan disusul kabut asap yang memenuhi angkasa dengan menambahkan salah satu ayat dalam Al-Qur'an yaitu QS al-Rahmân/55 : 35:
يُرۡسَلُ عَلَيۡكُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ وَّنُحَاسٌ فَلَا تَنۡتَصِرٰنِۚ
"Kepadamu, (wahai jin dan manusia,) disemburkan nyala api dan (ditumpahkan) cairan tembaga panas sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri."
Dalam kelanjutan pandangannya mengenai ayat tersebut, Syaikh Imran menambahkan beberapa pandangan orang lain mengenai ayat ini yaitu:
"Akan dikirimkan, kepada kalian berdua, panas nyala api dan kilatan kuningan maka engkau tidak akan bisa menghindarinya."
"Kilatan api akan dilepaskan kepada kalian, dan kabut asap, dan kau akan ditinggalkan tanpa pertolongan!"
"Dia akan mengejarmu dengan nyala api yang menusuk dan kabut asap panas, maka kamu tidak akan ditolong."
"Kelak akan dilepaskan kepada kalian berdua nyala api dan kabut asap, maka engkau tidak akan dapat menyelamatkan dirimu sendiri."
Syaikh Imran menentukan suatu kobaran api akan dilepaskan pada dua target. Jelas bahwa kaum yang menjadi sasaran serangan kobaran api tersebut adalah kaum yang didukung oleh golongan Jin dalam kejahatan mereka, dan serangan tersebut akan menyebabkan kehancuran persekutuan antara bangsa manusia yang jahat dan para pendukungnya bangsa Jin yang jahat.
Perang nuklir yang ditafsirkan Syaikh Imran berdasarkan dalam QS Yâsîn/36 : 29:
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ
(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati.
Pandangan Syaikh Imran mengenai ayat tersebut yaitu: "Tidaklah lebih dari pada satu buah ledakan dahsyat dari azab Kami, maka perhatikanlah! Mereka, yang akan dihukum, akan menjadi seperti abu, diam tak bergerak lagi sunyi senyap.
Meski pada ayat ini tidak disebutkan peristiwa perang besar, Syaikh Imram Nazar Hosein dalam bukunya berjudul "The Qur'an The Great War and the West" tetap beranggapan ayat ini sebagai perumpamaan yang membantu untuk memahami apa yang terjadi ketika perang tersebut terjadi.
Perang tersebut dianggap sebagai perang nuklir dan senjata pemusnah massal yang menjadikan jutaan nyawa akan mati dengan sekejap dan kota-kota besar serta kota-kota kecil yang tak terhingga akan musnah seketika karena adanya perang besar tersebut.
(mhy)